Rencana Sunoto Menaklukkan Muhammad Aiman Di ONE: DAWN OF HEROES

Gelaran ONE: DAWN OF HEROES  dipenuhi dengan rangkaian laga yang luar biasa, bahkan pertandingan pertama dalam kartu pertandingan ini akan menampilkan dua atlet veteran yang tergabung dalam ONE Championship.

Jumat, 2 Agustus nanti, “The Terminator” Sunoto akan kembali beraksi dan mengincar kemenangan untuk melaju ke puncak divisi bantamweight ONE.

Tetapi, salah satu pionir seni bela diri campuran di Indonesia ini akan menghadapi lawan yang cukup berat, Muhammad “Jungle Cat” Aiman di Manila, Filipina.

Atlet berusia 34 tahun asal Jakarta ini sebelumnya memenangkan laga melawan Paul “The Great King” Lumihi dalam ajang ONE: FOR HONOR di bulan Mei lalu.

Sebelum ajang yang akan berlangsung di Mall of Asia Arena ini, ia sempat ditawari untuk kembali berlaga dalam ONE Circle melawan “Rock Man” Chen Lei dalam ajang ONE: LEGENDARY QUEST, tetapi karena waktu itu ia sedang menjalani ibadah puasa, Sunoto memutuskan untuk tidak tampil.

Kini, ia akan menghadapi seseorang yang dapat membantunya melaju meraih mimpinya untuk masuk ke dalam perebutan gelar Juara Dunia ONE lebih cepat.

“Jungle Cat” telah mengalahkan Chen tahun lalu, dan adalah salah satu atlet muda berbakat dan paling populer dari negaranya, dimana Sunoto pernah pula berbagi kanvas dalam beberapa latihan dengan atlet berusia 24 tahun ini sebelumnya.

“Dia sangat bagus. Ia adalah petarung well-rounded – tinggi dan memiliki jangkauan panjang. Namun, saya mungkin memiliki keunggulan dalam segi kekuatan,” kata perwakilan IndoGym dan Team Phantom MMA ini.

“Dari laga yang ia jalani, kita dapat melihat kekuatan dan kelemahannya. Kami juga pernah bertemu sebelumnya, oleh karena itu saya dapat menganalisanya dari sini juga. Jelas, ia memiliki stamina yang sangat baik karena ia masih muda dan berlatih di Bali MMA.

“Tipikal [atlet] Bali MMA adalah pegulat. Mereka memiliki banyak pelatih yang menguasai gulat, dan mereka memiliki pertahanan yang hebat terhadap takedown. Saya mengetahui ini karena saya pernah berlatih disana selama dua bulan, dimana saya bertemu Aiman.”

Terlepas dari kemampuan teknik pertahanan grappling milik Aiman, “The Terminator” percaya bahwa ia masih dapat meraih takedown dan mengambil kendali di atas kanvas.

Sunoto menyadari bahwa ia harus berada dalam kondisi terbaiknya untuk bertahan dari striking berbahaya milik Aiman, tetapi ia telah bekerja keras sejak bulan Mei untuk mempertajam kemampuan tinju dan Muay Thai-nya dengan beberapa pelatih.

Hal ini, dikombinasikan dengan fokusnya dalam gulat, seharusnya memberikan bekal yang cukup untuk mengangkat tangannya pada akhir pertandingan.

“Ia sangat bagus dalam striking karena memiliki lata belakang Muay Thai. Ia pasti akan melakukan striking dan mengantisipasi teknik takedown milik saya.”

“[Tetapi] saya juga telah mengantisipasi hal ini, serta mengasah kemampuan striking saya – saya banyak bertinju. Saya siap berlaga dalam tiap aspek, tetapi saya rasa ia akan lebih terfokus pada striking, dimana saya akan mempraktekkan game plan saya dan menaklukkannya di atas kanvas.”

“Saya memiliki target mencetak penyelesaian, tetapi saya rasa ini akan sangat sulit.”

Sebuah kemenangan – dengan cara apapun – akan menjadi yang ke-10 bagi Sunoto dalam “The Home Of Martial Arts,” dimana hal ini akan menjadi sebuah rekor bagi seorang atlet Indonesia.

Itu juga akan memberikan pria asal Jakarta ini tambahan motivasi untuk berjaya, selain fakta bahwa ia adalah satu-satunya atlet yang mewakili Indonesia di Manila.

Sunoto berkompetisi secara rutin di tanah kelahirannya, tetapi ia tidak memiliki kesulitan bertanding di luar negeri – terutama di lokasi seperti Mall Of Asia Arena.

“Atmosfer di Manila selalu luar biasa. Walaupun hanya babak pendahuluan, ini akan tetap menarik karena kemampuan kami mungkin sebanding dengan mereka yang berada di kartu utama,” tambahnya.

“Saya percaya saya dapat menang dalam gelaran ini. Persiapan saya baik – saya berada dalam berat badan ideal saya dan menjalani cukup persiapan, dan saya sangat siap.”