Rene Catalan Kejutkan Yoshitaka Naito Dengan TKO Ronde Pertama
Rene “The Challenger” Catalan mungkin menjalani kehidupan sesuai dengan julukannya, setelah ia mencetak kemenangan yang juga menjadi kekalahan pertama mantan Juara Dunia ONE Strawweight Yoshitaka “Nobita” Naito melalui penyelesaian dalam karir bela diri campurannya.
Atlet veteran Filipina ini memasuki laga ini di ajang ONE: REIGN OF VALOR di Yangon, Myanmar, setelah meraih lima kemenangan beruntun yang luar biasa.
Dengan memberikan penampilan terbaiknya di Thuwunna Indoor Stadium, hari Jumat, 8 Maret, ia membuktikan bahwa ia siap menghadapi perebutan gelar Juara Dunia ONE.
Sementara Yoshitaka memasuki kontes ini dengan keunggulan pengalaman dan teknik grappling, “The Challenger” justru menampilkan mentalitas seorang pemenang.
Atlet Jepang itu tidak membuang waktu dengan mempraktekkan game plan miliknya, saat ia menyerang kaki Rene dan menyeret Juara Dunia Wushu ini ke atas kanvas hanya dalam beberapa detik ronde pertama.
Rene tetap tenang di atas kanvas dan walau tekanan keras dari “Nobita,” ia mampu beralih ke posisi atas yang menguntungkan dan menyambung seranga dengan beberapa pukulan solid ke kepala lawannya.
Namun, Yoshitaka tetap mengejar takedown tersebut.
Atlet berusia 35 tahun dengan kemampuan grappling luar biasa itu harus membayar harga yang mahal, saat “The Challenger” menyarangkan serangan lutut keras yang melukai atlet Jepang itu.
Saat ia merasakan lawannya berada di posisi yang sulit, atelt Filipina ini melepaskan serangan ground atas “Nobita” dan mendesak sebuah penyelesaian.
Setelah beberapa pukulan keras ke arah wajah Yoshitaka yang terbuka, wasit Kemp Cheng menghentikan kontes ini pada menit 4:32 di ronde pertama.
Kemenangan TKO ini membawa catatan bela diri campuran profesional Rene menjadi 6-2 dan melanjutkan kemenangan beruntunnya menjadi enam.
Nama mantan Juara Dunia ONE Strawweight ini kini termasuk dalam daftar atlet yang Rene kalahkan sejauh ini, termasuk atlet kebanggaan Indonesia Stefer Rahardian dan bintang Tiongkok Peng Xue Wen.
Atas prestasi luar biasanya ini, atlet yang kini berusia 40 tahun itu mungkin dapat menjadi penantang berikutnya untuk sabuk emas.
