Ritu Phogat Tak Gentar Hadapi Olsim: ‘Tak Ada Kekhawatiran’
Ritu “The Indian Tigress” Phogat berdeterminasi melaju ke babak Final Kejuaraan ONE Women’s Atomweight World Grand Prix – bahkan dengan lawan baru yang mengejutkan.
Pada Jumat, 29 Oktober ini, Phogat akan bertarung melawan atlet Team Lakay Jenelyn Olsim dalam laga semifinal turnamen itu di ONE: NEXTGEN, yang tayang secara langsung dari Singapore Indoor Stadium.
Wanita India itu awalnya dijadwalkan bertemu dengan Itsuki “Android 18” Hirata, namun atlet tak terkalahkan Jepang itu terpaksa mundur dari laganya karena kondisi medis yang tak dapat diungkap.
Olsim masuk untuk menggantikan Hirata melalui pemberitahuan empat hari sebelumnya dan memberi tantangan yang jauh berbeda, tetapi Phogat tak gentar melihat perubahan ini.
“Saya sangat siap untuk ini,” kata pegulat superstar berusia 27 tahun ini.
“Saya telah bekerja keras untuk ini dan anda harus selalu siap sebagai pejuang. Bagi saya, tak masalah siapa lawannya. Saya tak berkeberatan dengan lawan baru.”
“Saya tahu siapa saya. Saya meyakini teknik dan nama keluarga saya. Ini adalah hal-hal yang membuat saya siap untuk menghadapi lawan mana pun.”
Phogat memiliki tiap hak untuk merasa yakin dengan kemampuannya.
Wanita India itu bertransisi dengan fenomenal dari gulat ke bela diri campuran, saat ia mengaplikasikan teknik grappling andalannya ke disiplin barunya itu.
Sejak mencetak debutnya pada November 2019, Phogat telah merangkum catatan rekor 6-1, yang termasuk kemenangan spektakuler dari posisi tertinggal atas pencetak KO asal Tiongkok Meng Bo dalam babak perempat final Grand Prix pada ajang khusus wanita pertama dari organisasi ini, ONE: EMPOWER, di bulan September.
Walau “The Indian Tigress” bersiap secara khusus untuk menghadapi gaya judo milik Hirata, ia kini akan berbalik kepada latihan sebelumnya untuk menghadapi Olsim, yang memiliki kekuatan dalam Muay Thai dan teknik wushu andalan Team Lakay.
“Tak ada kekhawatiran di sini karena saya sempat melawan berbagai striker sebelumnya,” kata Phogat. “Saya telah berlatih untuk ini sebelumnya dan bekerja sangat keras [untuk itu].”
Namun Olsim bukanlah hanya seorang striker; ia membuktikan diri sebagai ancaman baik di atas kaki atau di ground.
Atlet Filipina berusia 24 tahun itu tampil mengesankan dalam debut promosionalnya di ONE: FISTS OF FURY III bulan Maret lalu, saat ia mengguncang rekan satu tim Phogat di Evolve MMA saat itu, Maira Mazar, dengan pukulan dan mencetak submission via power guillotine dalam ronde ketiga.
Sebagai hasilnya, ia meraih posisi penantang peringkat kelima dalam divisi strawweight wanita.
Lalu, lima bulan kemudian di ONE: BATTLEGROUND III, Olsim meraih kemenangan yang layak dalam debutnya di atomweight melawan Bi “Killer Bee” Nguyen – satu-satunya orang yang mampu mengalahkan Phogat.
Olsim unggul atas wanita keturunan Vietnam-Amerika itu, mengancamnya dengan beberapa percobaan submission, serta bahkan menjatuhkannya dengan pukulan straight kanan pada stanza kedua. Setelah tiga ronde, wanita Filipina itu meninggalkan Circle dengan kemenangan mutlak dari para juri.
Sekilas, nampak seperti Olsim akan memiliki keunggulan psikologis memasuki laga Jumat nanti. Lagipula, ia mengalahkan sahabat Phogat dan satu-satunya wanita yang mengungguli lawannya itu.
Namun “The Indian Tigress” tak melihatnya seperti itu. Ia nampak memiliki pemikiran kuat dan sepenuhnya meyakini kemampuannya.
Dan, setelah mempelajari laga-laga sebelumnya dari wanita Filipina itu, Phogat meyakini bahwa senjata terbesarnya juga menjadi salah satu kelemahan paling menonjol dari rivalnya.
“Saya telah menonton laga-laganya. Permainan gulatnya tak sekuat itu,” kata wanita India itu tentang Olsim. “Saya akan ingin mendominasinya dengan teknik gulat saya. Saya ingin mengakhiri laga ini secepat mungkin.”
Sebagai tambahan dari memenangkan laga semifinal dan meraih kemenangan lain dalam catatan rekornya, Phogat memiliki sebuah motivasi tambahan: penebusan bagi Mazar.
“Ya, jelas, saya akan ingin menyeimbangkan catatan skor tersebut,” tegasnya.
Jika Phogat mampu menggulingkan Olsim, ia akan mengamankan tempat di babak Final Kejuaraan ONE Women’s Atomweight World Grand Prix.
Saat itu, wanita India ini akan bertemu dengan Stamp Fairtex atau Julie Mezabarba, yang juga akan tampil dalam laga utama ONE: NEXTGEN pada Jumat malam ini.
Namun, siapa pun yang maju ke final bukanlah menjadi permasalahan bagi Phogat. Ia berencana mengalahkan kedua lawannya di babak final dan mendapatkan laga melawan ratu atomweight “Unstoppable” Angela Lee.
“Saya hanya ingin mengatakan pada keduanya bahwa tak ada yang dapat menghentikan saya untuk memenangkan sabuk itu,” tambah Phogat. “Saya akan membuktikan bahwa sayalah yang terbaik.”
Baca juga: Phogat Ingin Buka Jalur Bagi Generasi Petarung Wanita Masa Depan