Robin Catalan Lihat Kesempatannya Meraih ‘KO Terbaik Tahun Ini’
Gelaran ONE: MASTERS OF FATE menyajikan berbagai penyelesaian luar biasa, namun tidak ada keraguan bahwa penyelesaian terbaik memang datang dari Robin “The Ilonggo” Catalan.
Pada hari Jumat, 8 November, bintang strawweight Filipina ini meraih kemenangan terbesar dalam kariernya dengan sebuah KO pada ronde kedua saat menghadapi Gustavo “El Gladiador” Balart di Manila, Filipina.
Walau pahlawan tuan rumah ini melawan seorang pegulat Greco-Roman Olimpiade, pertahanan grapplingnya jelas tepat, dan ini membuatnya dapat menampilkan kemampuan striking kelas dunia.
“Saya sangat senang dengan pertahanan gulat saya,” kata Juara Dunia IFMA Muay Thai ini.
“Itu yang kami kerjakan selama ini. Saya mengetahui bahwa ia adalah pegulat Olimpiade, namun kami benar-benar bekerja keras untuk itu.”
Perwakilan Catalan Fighting System ini mampu tetap berada di atas kedua kakinya, namun kesempatannya untuk mendaratkan serangan penentu sangat terbatas, karena ia secara konstan ingin menghentikan percobaan takedown dari atlet Kuba ini.
Saat ia menemukan sebuah celah untuk bernafas, ia hanya memiliki sedikit momen untuk menyerang, yang berarti ia juga sangat terkejut saat mendapatkan kesempatan untuk menyambungkan tendangan kanannya ke kepala lawannya dengan hanya 17 detik tersisa di stanza kedua.
“The Ilonggo” tidak mempersiapkan serangan dengan sebuah feint atau pukulan jarak jauh, atau sebuah lemparan saat lengan Balart turun. Tetapi, tendangannya sangat kuat, dimana dampaknya cukup untuk menaklukkan “El Gladiador” dalam sekejap dan memancing sorakan gembira dari dirinya, tim pojoknya, serta para penonton.
- 6 Sorotan Terbaik Dari Gelaran ONE: MASTERS OF FATE
- Apa Langkah Selanjutnya Dari Para Pemenang Di ONE: MASTERS OF FATE?
- 5 Pelajaran Penting Dari Gelaran ONE: MASTERS OF FATE
“Saya tidak berharap bahwa itu akan terjadi dengan cepat, tetapi itulah target saya – untuk mencetak sebuah tendangan ke arah kepala,” sebutnya.
“Saya memancingnya ke bawah, penjagaannya terbuka dan saya mendapatkan tendangan ke arah kepala.”
Sayangnya, bagi klan Catalan, ini adalah kemenangan satu-satunya malam itu setelah kakak dari atlet berusia 29 tahun itu, Rene “The Challenger” Catalan, harus menelan kekalahan dalam usahanya merebut gelar Juara Dunia ONE Strawweight dari Joshua “The Passion” Pacio dalam atraksi utama malam itu.
Terlepas dari hasil tersebut, “The Ilonggo” menyebutkan bahwa timnya masih meninggalkan Mall Of Asia Arena dengan kepala tetap terangkat.
“Kami masih senang bahkan ketika kuya Rene tidak mendapatkan [kemenangan],” sebutnya.
“Saya mengetahui bahwa ia melakukan segalanya, dan ia mengetahui bahwa sebagai tim, kami melakukan segala sesuatu yang kita lakukan untuk malam itu. Kami berdua mengimplementasikan game plan kami supaya kami dapat pulang dengan berbahagia.”
Namun, dengan penuh keyakinan dan membawa momentum dari sebuah KO terbaik pada tahun 2019, Catalan bersemangat untuk kembali beraksi.
Hari Jumat, 31 Januari mungkin akan menjadi tanggal yang ideal, karena tanggal itu memberinya sebuah kesempatan untuk berlaga kembali di depan kompatriotnya – di ajang perdana ONE Championship di Manila.
Sampai saat itu, atau kapanpun ia mendapatkan panggilan untuk memasuki Circle kembali, ia akan bekerja keras untuk mengembangkan kemampuannya supaya dirinya dapat mengikuti langkah kaki saudaranya dan menantang hadiah tertinggi dalam divisinya.
“Jika mereka dapat memberi saya kesempatan lain, saya akan menerimanya dan menampilkan semangat yang sama seperti yang saya tunjukkan dalam laga ini,” tegasnya.
“Masih banyak hal yang dapat saya lakukan untuk meningkatkan permainan saya. Saya mengetahui bahwa masih banyak hal yang saya harus kembangkan, terutama dalam jiu-jitsu, karena terdapat berbagai atlet luar biasa di ranah ground.”
Baca juga: Joshua Pacio Ungkap Mengapa Ia Dapat Sebut Dirinya ‘Juara Dunia’