Rodlek ‘Siap Jual Beli Serangan’ Saat Hadapi Chris Shaw
Setelah menepi selama enam bulan, atlet Muay Thai dengan gaya bertanding yang menghibur Rodlek PK.Saenchaimuaythaigym akan berlaga dalam ajang ONE: FIRE & FURY, dan ia bertekad untuk memberikan penampilan istimewa.
Pada Jumat, 31 Januari, atlet yang dikenal dengan julukan “The Steel Locomotive” karena gaya tak kenal lelahnya akan menghadapi Chris Shaw dalam sebuah kontes divisi bantamweight ONE Super Series.
Rodlek sempat mengalami masa sulit paska laga terakhirnya di pentas global bulan Juni lalu. Saat itu, ia pulang dengan penuh rasa khawatir dan harus segera berada di samping sang ibu sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Namun kini, salah satu Juara Dunia asal Thailand ini siap berlaga kembali.
“Saya ingin membuat laga ini menarik bagi para penonton. Jika Chris berani maju, maka laga ini akan jadi sebuah laga yang benar-benar menarik,” tuturnya.
“Bagi saya, menciptakan laga yang menghibur adalah hal yang paling penting.”
Menghasilkan aksi yang menghibur bagi penonton sudah bukan hal yang aneh bagi atlet berusia 29 tahun asal Bangkok ini. Ia dikenal sebagai mesin penghancur lewat kedua pukulan serta kardio tanpa batas. Sejauh ini, ia mampu membuktikan reputasinya di panggung global.
Meski secara postur ia mungkin saja jadi salah satu yang terpendek di divisinya, Rodlek mampu mengatasi keterbatasan jangkauan dan berada dalam deretan kontender teratas di ONE Super Series.
Hal itu terbukti dalam laganya menghadapi Andrew Miller. Meski sang lawan mampu menerapkan strategi cerdas untuk mencegah Rodlek membuka ruang, ia akhirnya mampu mencetak KO pada ronde ketiga.
- 3 Laga Pencuri Perhatian Di ONE: FIRE & FURY
- Chris Shaw Siap ‘Berperang’ Melawan Rodlek Di Manila
- ONE: FIRE & FURY – Berdasarkan Angka
Pengalaman yang ia dapatkan dari laga tersebut telah membantu Juara Dunia Muay Thai tiga kali tersebut dalam persiapannya jelang laga menghadapi Shaw.
“Tingginya hampir sama dengan lawan saya yang terakhir,” jelas Rodlek.
“Perbedaan postur tentu sebuah kerugian, namun saya rasa laga terakhir menghadapi Andrew Miller telah membantu saya mempersiapkan diri untuk [laga menghadapi] Shaw karena saya jadi memiliki pengalaman dalam menghadapi lawan yang jauh lebih tinggi dari saya.
“Saya rasa posturnya yang tinggi akan menjadi hal tersulit untuk saya atasi, tapi saya memiliki lebih banyak pengalaman. Saya telah mempersiapkan segalanya dan saya tidak akan memandangnya terlalu tinggi.”
Shaw mungkin hanya seorang pendatang baru dan akan melakoni debutnya di ONE akhir pekan nanti, namun ia memasuki “The Home Of Martial Arts” sebagai seorang Juara Dunia Muay Thai yang telah menunjukkan kualitasnya dengan menghadapi kompetitor terbaik di Eropa, dan juga beberapa atlet elit dari Thailand.
Rodlek menyimpan rasa hormat yang tinggi bagi atas kapasitas yang dimiliki atlet Skotlandia tersebut, dan ia telah merencanakan sebuah pendekatan taktikal untuk memanfaatkan senjata terbesarnya.
“Dia merupakan petarung clinch yang sangat kuat. Dia memiliki tendangan dan pukulan yang bagus untuk menyempurnakan permainannya,” tuturnya.
“Saya memiliki sebuah rencana. Dia jauh lebih tinggi, jadi saya harus banyak melatih clinch. Tapi saya berlatih secara keseluruhan juga agar saya bisa membawa laga ke area yang saya mau.”
Meskipun memiliki keunggulan dari segi pengalaman – ia memiliki rekor 172 laga dibandingkan 47 milik lawannya – Rodlek tidak otomatis menganggap jalannya menuju kemenangan akan mudah.
Memanfaatkan akses yang ia punya terhadap atlet-atlet top di negaranya, Rodlek berlatih dua kali sehari di sasana seolah-olah ia akan bertanding selama lima ronde. Hal ini dimaksudkan agar ia siap tampil prima selama tiga ronde dan melihat potensi untuk mengincar rahang Shaw.
“Saya ingin melayangkan banyak pukulan, dan [naik] level juga. Saya siap jual beli [serangan],” tambah Rodlek.
“Saya pikir dia akan mendekat dan melakukan clinch, tapi saya akan lebih dulu melayangkan pukulan dan tendangan.”
Baca juga: 5 KO Terbaik Dari Atlet Yang Berlaga Di ONE: FIRE AND FURY