Roman Kryklia Coreng Iraj Azizpour, Jadi Juara ONE Heavyweight Kickboxing World Grand Prix
Juara Dunia ONE Light Heavyweight Kickboxing Roman Kryklia menunjukkan mengapa ia menjadi atlet yang paling berbahaya di divisi terberat ONE Championship pada Sabtu, 19 November.
Raksasa Ukraina itu menghentikan rival lamanya Iraj Azizpour dalam laga trilogi mereka di ONE 163: Akimoto vs. Petchtanong demi memenangkan laga Final Kejuaraan ONE Heavyweight Kickboxing World Grand Prix dan merebut sabuk perak prestisius turnamen itu.
Dengan persaingan dengan kedudukan imbang satu sama, keduanya memulai laga trilogi mereka di Singapore Indoor Stadium dengan saling melontarkan serangan peringatan. Pada pertukaran serangan awal, Kryklia melepaskan tendangan keras yang dijawab pria Iran itu dengan pukulan kanan keras.
Namun, Azizpour menjadi petarung yang mendaratkan serangan signifikan untuk pertama kalinya.
Pria berusia 34 tahun ini memasuki jarak serang petarung Ukraina yang sangat sabar itu dengan pukulan keras, serta keluar dengan tendangan kiri tajam. Ia bahkan mendesak Kryklia ke Dinding Circle dan mengenai bagian tengah tubuh penguasa light heavyweight kickboxing ini dengan rangkaian hook keras.
Kryklia merespon dengan memotong sudut serangan sebelum menyambungkan senjata jarak jauhnya.
Namun, Azizpour menampilkan footwork dan pergerakan kepala licin untuk menghindar dan menyerang dengan hook keras, yang memberinya knockdown pertama di laga pendukung utama ONE 163 ini.
Perwakilan Gridin Gym itu segera menjawab delapan hitungan wasit, namun Azizpour menolak untuk memberinya ruang nafas.
Jelang berakhirnya stanza pembuka, pria Iran ini menyambungkan spinning backfist dan spinning heel kick, namun ia tak dapat menunaikan tugasnya sebelum ronde pertama itu selesai.
Di sisi Kryklia, kekuatan pukulan, kombinasi tinju dan serangan lutut kerasnya juga mendarat berkali-kali. Dan, raksasa Ukraina itu menerapkan strategi yang sama saat ronde kedua dimulai.
Petarung unggulan Ukraina ini maju ke tengah dan mengenai rivalnya dengan pukulan ke arah kepala dan bagian tengah tubuhnya. Seluruh serangan ke arah tubuh itu, khususnya, nampak menghabiskan energi Azizpour saat ia mulai memudar dan mundur ke arah Dinding Circle.
Kryklia tak membutuhkan undangan untuk memanaskan suasana, karena ia menyerang rivalnya dengan serangan lutut ke arah kepala dan beberapa hook keras yang menjatuhkan pria Iran itu ke atas kanvas.
Warga Teheran ini bersimpuh, tetapi ia mampu menjawab 10 hitungan wasit.
Sesaat setelah laga berlanjut, Kryklia kembali mengenai Azizpour dengan pukulan overhand kiri dan straight kanan. Tank asal Iran itu tak dapat menjawab rangkaian serangan tersebut, dan wasit Elias Dolaptsis pun terpaksa mengakhiri laga pada menit 1:28 ronde kedua.
Ini menjadi cara spektakuler bagi Kryklia untuk merebut sabuk perak Kejuaraan ONE Heavyweight Kickboxing World Grand Prix dan membawa catatan rekornya menjadi 49-7.
Kemenangan ini semakin manis saat Chairman dan CEO ONE Championship Chatri Sityodtong memberinya bonus penampilan senilai US$50.000.