Rudy Agustian: Saemapetch Andalkan Teknik, Rodlek Unggul Agresivitas
Saat Saemapetch Fairtex berlaga menghadapi Rodlek PK.Saenchai Muaythaigym dalam partai utama ONE: NO SURRENDER II, dua keterampilan Muay Thai dari spektrum yang berseberangan akan tersaji.
Jika Saemapetch akan lebih mengandalkan teknik, Rodlek dikenal memiliki agresivitas tinggi dalam meredam serangan dan membombardir pertahanan lawan.
Saemapetch, atlet berusia 25 tahun berkuda-kuda southpaw, telah banyak belajar dari laga terakhirnya saat berbagai ring dengan Nong-O Gaiyanghadao dalam laga perebutan Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai akhir tahun lalu.
Siapa yang akan maju ke babak final?
Siapa yang akan maju ke babak final?Temukan jawabannya di ONE: NO SURRENDER II 🔥
Posted by ONE Championship Indonesia on Tuesday, August 11, 2020
Analisa tersebut datang dari Rudy “The Golden Boy” Agustian, juara Muay Thai nasional yang juga pernah dinobatkan sebagai Petarung Terbaik tahun 2013 lalu.
“Rodlek kalau saya lihat mirip Rodtang Jitmuangnon gaya bertandingnya. Dia akan maju dan sikat terus. Sedangkan Saemapetch lebih main teknik,” urai Rudy.
“Jadi, yang saya lihat, Rodlek akan mengejar Saemapetch terus.”
- Saemapetch Berbagi Bagaimana Cara Mengincar Kesuksesan
- Apa Yang Dipertaruhkan Para Bintang Di Ajang ONE: NO SURRENDER II?
- Cara Rodlek PK.Saenchai Muaythaigym Keluar Dari Kemiskinan
Baik Rodlek maupun Saemapetch bukanlah sosok asing bagi satu sama lain. Mereka pernah saling mengalahkan dalam tiga pertemuan sebelumnya.
Gaya bertanding kedunya telah saling dikantongi, sehingga kecanggihan dalam menganalisa kelemahan dan kelebihan masing-masing akan menjadi salah satu faktor kunci.
Kedua kompatriot asal Thailand tersebut juga tengah dalam kondisi prima. Rodlek berhasil membawa dampak besar dalam peta persaingan ONE Super Series sejak melakoni debut pada pertengahan tahun lalu.
Dari tiga laga, tak ada satupun yang berujung kekalahan. Lawan-lawannya pun bukan nama sembarangan – Liam “Hitman” Harrison, Andrew “Maddog Fairtex” Miller, dan Chris Shaw – tiga atlet elit dari Britania Raya yang telah malang melintang dalam skena olahraga kombat di Benua Biru.
https://www.instagram.com/p/CDgHjqXBmv5/
Rekor Saemapetch di “The Home Of Martial Arts” pun tak kalah mentereng. Ia berhasil mengawali tiga laga perdananya dengan kemenangan, meski lajunya harus tersendeat saat berhadapan dengan Nong-O.
Namun hal itu pula yang bisa menjadi pemantik tambahan bagi Saemapetch yang bertekad kembali menuju puncak kejayaan karier di pentas global.
Secara rekor pun keduanya memiliki pencapaian yang hampir sama. Sejak memulai debut profesionalnya pada 2011, Saemapetch kini menyandang rekor 120-16-1. Sementara, Rodlek mengantongi rekor 128-40-5.
Menurut Rudy, torehan ciamik mereka adalah bukti bahwa mereka layak berada dalam jajaran elit. Secara psikologis, hal itu pun bisa membuat seorang atlet lebih berapi-api saat berlaga di atas ring.
“Rekor terdahulu pasti berpengaruh bagi setiap atlet, apalagi Saemapetch dalam posisi kalah pada lagi terakhirnya. Dia pasti ingin kembali ke jalur kemenangan,” ungkap Rudy.
“Setelah menang beruntun, Rodlek pasti ingin mempertahankan rekor. Saya memprediksi akan berakhir lewat decision bagi Rodlek.”
Baca juga: Pratinjau Adrian Mattheis Tentang Laga Sengit Saemapetch Vs. Rodlek