Rudy Ingin Elipitua Menang, Prediksi Hasil ONE: HEAVY HITTERS
Ajang eksplosif ONE: HEAVY HITTERS jelas akan memanaskan agenda ONE Championship untuk tahun 2022 ini.
Tak ketinggalan, Rudy “The Golden Boy” Agustian memberi prediksi untuk sejumlah laga keras, serta penampilan satu-satunya perwakilan Indonesia di kartu pertandingan ini, Elipitua “The Magician” Siregar.
Disiarkan langsung dari Singapore Indoor Stadium, Jumat, 14 Januari, gelaran ini pastinya akan memanjakan para pecinta MMA di tanah air – dimana puncaknya adalah Kejuaraan Dunia ONE Women’s Strawweight antara sang penguasa “The Panda” Xiong Jing Nan dan spesialis submission berbahaya Ayaka “Zombie” Miura.
Namun, itu hanyalah sebagian kecil dari keriuhan dan ketegangan yang akan terjadi esok malam.
Pasalnya, akan hadir pula sebuah laga bantamweight Muay Thai antara dua sahabat yang menjadi lawan Saemapetch Fairtex dan Tawanchai PK.Saenchai Muaythaigym, hingga debut dari Saygid Izagakhmaev, anak didik Khabib “The Eagle” Nurmagomedov.
Juara Muay Thai Nasional ini pun tak ketinggalan berbagi prediksi tentang tiga laga yang menurutnya akan menjadi sangat keras.
1. Saemapetch Vs. Tawanchai
Sebagai praktisi “seni delapan tungkai,” Rudy meramalkan sebuah laga sengit antara dua sahabat: penantang teratas divisi bantamweight Muay Thai Saemapetch dengan prospek muda berbahaya, Tawanchai.
Dalam skena sirkuit utama di Thailand, jam terbang perwakilan Fairtex ini tentu tak diragukan lagi. Namun, “The Golden Boy” lebih menjagokan sang penantang muda berbahaya.
“Tawanchai, tenang banget soalnya dia. [Mainnya] keras, bagus,” ujar pendiri Golden Camp ini.
Rudy melihat bahwa tendangan keras Tawanchai dapat melucuti pertahanan dan serangan tinju dari Saemapetch, terlebih karena keduanya memiliki kuda-kuda southpaw.
“Pukulan Saemapetch makin mantap, keras. [Tapi] tetap saja, ini teknik lawan seorang pemukul. [Lewat] tendangan, Tawanchai bisa menang dengan keputusan juri [setelah tiga ronde],” tegasnya.
“Ia pasti akan bermain tendangan, karena melawan seorang pemukul, ia harus menjaga [jarak] dengan tendangan dan melemahkan tangan [lawannya]. Kalau tangannya sakit, kekuatannya tak akan maksimal.”
2. James Nakashima Vs Saygid Izagakhmaev
ONE: HEAVY HITTERS juga akan menjadi saksi untuk debutan lightweight berbahaya asal Dagestan, yang juga anak didik dari salah satu petarung MMA legendaris bernama Khabib “The Eagle” Nurmagomedov, yaitu Saygid Izagakhmaev.
Melihat laga ini, Rudy mengaku tak terlalu silau dengan status Izagakhmaev sebagai anak didik Nurmagomedov, karena sebagai veteran dalam MMA, Nakashima disebutnya memiliki modal untuk membendung pegulat lihai itu.
“Saya sebenarnya kurang suka dengan gaya permainan dari Dagestan [yang] langsung menerjang. Harapan saya, semoga Nakashima dapat membalas gaya permainan khas Dagestan ini,” ujar Rudy.
Nakashima ingin meraih kemenangan submission, karena ia juga dikenal sebagai grappler kuat dengan dasar gulat dari Amerika Serikat – dengan kemampuan mengalahkan debutan berbahaya itu.
Tetapi, saat ditanya tentang siapa yang dilihatnya sebagai pemenang dalam laga ini, Rudy masih menjagokan perwakilan Eagle FC yang diyakini Nurmagomedov akan mampu mencetak kemenangan tegas.
“Pendatang baru [Saygid], sepertinya, antara ground [and-pound] atau submission,” tegasnya.
- Elipitua Siregar: Sparing Dengan Aiman, Kunci Atasi Catalan
- Saygid Izagakhmaev Peringatkan Divisi Lightweight: ‘Bersiaplah’
- 5 KO Epik Para Bintang ONE: HEAVY HITTERS
3. Elipitua Siregar Vs. Senzo Ikeda
Jelas, laga ini akan menarik perhatian para penggemar MMA tanah air, karena satu-satunya perwakilan Indonesia ini akan beraksi dengan Juara Pancrase Strawweight Senzo Ikeda dalam perubahan mendadak yang terjadi karena protokol kesehatan dan keamanan COVID 19.
Melawan seorang petarung elite asal Jepang, Rudy melihat permainan gulat “The Magician” akan menjadi kunci utama bagi kemenangannya.
“Gaya mainnya seperti itu, striking dan langsung mengincar takedown, tidak berlama-lama di atas [kaki]. Permainan bawah Senzo ikeda juga bagus, kalau saya lihat, [teknik] ground-nya,” ujar Rudy menjelaskan.
Karena Elipitua memiliki tingkat penyelesiaan 100 persen yang didominasi oleh kemenangan submission, bukan tidak mungkin dirinya dapat meraih hasil cepat pada ronde-ronde awal.
“Submission pasti, di ronde pertama,” yakin Rudy tentang kemenangan Elipitua.
“Kalau ronde kedua atau ketiga, [sesama] pegulat akan mulai kelelahan. Saya mengharapkan yang terbaik dari petarung muda ini.”
Namun, Rudy juga mengingatkan agar Elipitua tetap waspada dan tidak gegabah.
Pasalnya, Ikeda jauh lebih berbahaya ketimbang Robin “The Ilonggo” Catalan yang awalnya dijadwalkan beraksi melawan Elipitua di kartu pertandingan ini.
“Harapan sudah pasti, kita membutuhkan nama Indonesia [untuk naik] di ONE Championship sekali lagi. Kita sudah rindu [kemenangan], jadi kita berharap harus menang. Lawannya bukan sembarangan kali ini,” pungkasnya.