Sam-A Terbakar Oleh Tantangan Baru Di ONE: CENTURY

Sam A DC 6374

Sam-A Gaiyanghadao memang mencetak sejarah di ONE Championship, tetapi sampai saat ini, ia selalu berlaga dalam posisi yang tidak diuntungkan.

Ikon Thailand ini memenangkan laga Muay Thai perdana dalam organisasi tersebut, serta merebut gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai perdana, namun tiap kali ia memasuki Circle, ukuran tubuhnya selalu tak menguntungkan.

Seperti kemampuannya, ia menguji dirinya dalam divisi yang lebih besar dari yang pernah dicobanya selama karier yang telah membawanya merebut berbagai gelar Juara Dunia dan lebih dari 360 kemenangan profesional.

Tetapi, di ONE: CENTURY PART I, pria berusia 35 ini akan kembali tampil dengan kedudukan imbang saat ia melawan atlet Perancis berbakat Daren Rolland dalam divisi strawweight.

“Saya sangat bersemangat untuk berkompetisi dalam divisi strawweight yang baru dibentuk,” tegas Sam-A.

“Ini lebih masuk dalam berat alami saya. Dalam divisi ini, saya kira saya dapat menghadapi siapa pun!”

Pria berusia 36 tahun ini mengakui bahwa ia tak berada dalam kondisi terbaiknya saat terakhir kali tampil di “The Home Of Martial Arts,” namun ia masih terjun dalam salah satu laga terbaik tahun ini melawan Jonathan “The General” Haggerty.

Pada saat itu, Sam-A jelas tak diuntungkan dalam hal ukuran tubuh, serta masih berusaha menyesuaikan diri setelah lebih dari satu tahun tidak beraksi.

Kini, dalam keadaan yang berimbang dan bersemangat penuh, ia berharap untuk dapat kembali ke kondisi terbaiknya.

“Saat terkait dengan kebugaran saya, tak akan ada masalah. Sejak laga terakhir saya, saya telah konstan berlatih dan tetap berusaha menjadi setajam mungkin,” katanya.



Tetapi, kemenangan jelas tak dapat dipastikan saat ini. Di Tokyo, warga Buriram ini akan memlawan seorang atlet berusia 21 tahun dari Paris yang telah menjadi Juara Dunia WBC Muay Thai, serta ingin mencetak nama besar dengan mengalahkan seorang legenda.

Sam-A mengetahui bahwa ia tak dapat meremehkan rivalnya, namun walau ia mengetahui bahwa produk Team El Quandili itu memiliki permainan clinch berbahaya, ia tak berharap bahwa lawannya itu akan membawa sesuatu yang belum pernah dilihatnya.

“Saya tak merasa lawan saya memiliki segala sesuatu yang saya butuhkan untuk menjadi terlalu khawatir, karena ia belum cukup berpengalaman,” jelasnya.

“Tetapi, lutunya dan caranya menggunakan itu sangatlah bagus. Saya akan harus berlatih lebih banyak lagi untuk memastikan bahwa saya mampu bertahan dengan baik dari serangan lututnya.

“Saya kira pengalaman saya akan membuat saya menang dalam laga ini. Seperti tiap laga lainnya, saya tak akan ceroboh atau berbangga diri.”

Sam-A Gaiyanghadao attacks Jonathan Haggerty

Dengan itu, Sam-A terdengar seperti ia tak akan menahan serangan saat mengincar sebuah penyelesaian besar lainnya.

“Fokus saya untuk laga ini adalah melontarkan serangan keras dan berat,” tambahnya.

Laga ini juga akan menjadi penampilan kedua Sam-A di Tokyo dalam kariernya, serta menjadi bagian dari ajang bela diri terbesar dalam sejarah.

Seluruh kemungkinan tersebut telah menambah semangatnya, dan itu seharusnya membawa penampilan klasik dari salah satu atlet terhebat sepanjang masa di Ryogoku Kokugikan.

“Saya pernah bertanding di Tokyo sebelumnya, dan sangat bersemangat untuk dapat kembali,” kata mantan Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai itu.

“Saya sangat bersyukur untuk kesempatan berlaga sekali lagi, terutama di kartu yang sangat penting seperti ini. Terima kasih kepada ONE Championship untuk kesempatan luar biasa ini!”

Baca juga: 5 Penampilan Terbaik Dari Pejuang ONE: CENTURY PART I

ONE: CENTURY adalah ajang Kejuaraan Dunia bela diri terbesar dalam sejarah dengan 28 Juara Dunia yang tampil dalam berbagai disiplin bela diri. Belum ada organisasi dalam sejarah yang pernah mempromosikan dua ajang Kejuaraan Dunia di hari yang sama.

“The Home Of Martial Arts” kembali membuka babak baru dengan menyajikan beberapa laga perebutan gelar Juara Dunia, tiga babak final Kejuaraan World Grand Prix, serta serangkaian Juara Dunia yang akan melawan Juara Dunia lainnya di lokasi ikonik Ryugoku Kokugikan, Tokyo, Jepang, tanggal 13 Oktober.

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball