Samy Sana Ingin Tunjukkan Mengapa Ia Jauh Di Atas Jamal Yusupov
Setahun yang lalu, Samy “AK47” Sana hampir meraih penghargaan terbesar dalam kariernya di babak final ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix, dan kini ia ingin kembali berjuang demi sabuk emas ONE Super Series.
Bintang berdarah Perancis-Aljazair ini akan menghadapi Jamal “Kherow” Yusupov dalam laga divisi featherweight Muay Thai dalam ajang ONE: COLLISION COURSE II yang sebelumnya direkam dan akan disiarkan pada Jumat, 25 Desember ini, dimana sebuah kemenangan akan membawanya meraih posisi utama dalam perebutan gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai.
Sana mengalahkan “The Boxing Computer” Yodsanklai IWE Fairtex dan Dzhabar “Genghis Khan” Askerov dalam perjalanannya menuju final turnamen bergengsi itu, dan dengan hadiah tunai sebesar 1 juta dollar AS bagi sang pemenang, ia harus menerima kekalahan angka dari salah satu atlet terbaik sepanjang masa, Giorgio “The Doctor” Petrosyan.
Kendati demikian, kekalahan itu hanya membuat Sana lebih termotivasi meraih sabuk emas – serta penebusan – dalam disiplin Muay Thai dan kickboxing di ONE.
“Tentu saja, saya kecewa dengan kekalahan itu karena saya tak terbiasa kalah. Sebuah kekalahan sangat berat bagi saya. Namun saya dan Giorgio berada di peringkat yang sama, maka akan ada waktu untuk membalas itu,” ungkapnya.
“Tentunya tujuan saya adalah merebut sabuk [emas] ONE Championship. Saya akan melakukan segalanya, serta berjuang di Muay Thai dan kickboxing, dan mungkin di divisi yang lebih berat.”
“Dalam laga berikut, saya akan membuktikan bahwa saya penantang papan atas yang sulit dikalahkan, dan saya ingin menunjukkan bahwa sayalah juara sejati dalam divisi saya.”
Tugas selanjutnya melawan Yusupov jelas akan memberi jalan ke puncak peringkat. Atlet berdarah Perancis-Aljazair itu – yang menduduki peringkat keempat divisi featherweight kickboxing dan Muay Thai – akan mendapat kesempatan untuk naik peringkat jika ia dapat mengalahkan atlet peringkat kedua berjuluk “Kherow” di Singapore Indoor Stadium.
Keduanya telah mengalahkan sang legenda Yodsanklai tahun lalu, tetapi kemenangan KO Yusupov atas pahlawan Thailand itu menempatkannya dalam perhitungan setelah ia maju dalam laga dengan pemberitahuan singkat di ajang ONE: AGE OF DRAGONS, November 2019 silam.
Ia dijadwalkan menghadapi sang Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Petchmorakot Petchyindee Academy demi gelar perdana pada Februari lalu. “Kherow” kehilangan kesempatan tersebut karena cedera yang menimpanya, tetapi baik Yusupov dan Sana kali ini akan memastikan posisi mereka melalui kemenangan dalam laga ini.
“Ini adalah laga yang sangat penting dan membuat saya sangat serius, terlebih lagi [jika ada kesempatan untuk] merebut sabuk [Juara Dunia] ONE Championship,” kata Sana.
- Sorotan Terbaik Dari ONE: COLLISION COURSE
- Rangkaian Foto Terbaik Dari ONE: COLLISION COURSE
- ONE: COLLISION COURSE – Hasil Langsung Dan Sorotan Laga Kryklia Vs. Stoica
Kemenangan terbaik dalam karier Yusupov atas Yodsanklai menampilkan seberapa berbahaya dirinya di dunia dan menempatkannya bersanding bersama para striker terbaik dunia.
Sana menghormati kemampuan atlet Rusia tersebut, dimana ia pun mengharapkan sebuah laga keras. Namun, ia juga melihat jalur untuk meraih kemenangan.
“Ia mengalahkan Yodsanklai setelah saya mengalahkannya. Saya kira Yodsanklai saat itu masih berada di kondisi mental yang terkejut setelah laga saya, maka itu menjadi lebih mudah bagi dirinya. Namun saya akan memperlihatkan bahwa saya adalah sang bos,” lanjut Sana.
“Tak banyak rekaman pertandingannya yang dapat saya temukan, namun saya menganalisa laganya melawan Yodsanklai. Ia adalah striker yang baik, namun saya juga sangat kuat. Ia memiliki teknik tinju yang bagus dan datang dari K-1, maka saya hanya harus mewaspadai pukulannya.”
Jauh dari kekhawatirannya terkait serangan lawan, Juara Dunia Kickboxing dan Muay Thai dua kali ini meyakini bahwa atlet Rusia itulah yang akan lebih waspada.
Sana selalu tampil eksplosif dan postur badan besarnya untuk divisi ini memberinya banyak aset di dalam Circle. Ia berencana menggunakan akar Muay Thai yang ia miliki dan mengincar sebuah penyelesaian empatik demi memastikan posisinya sebagai penantang gelar Juara Dunia secepatnya.
“Ia harus gentar karena saya kuat, tinggi dan bertenaga. Saya nak muay murni, maka ini akan berat baginya. Kami akan memberi laga yang bagus,” tegasnya.
“Seperti dalam tiap laga lain, saya akan harus memberi 200 persen untuk mengakhiri lawan dan menunjukkan sayalah yang terbaik.”
Baca juga: Kartu Pertandingan Resmi Untuk ONE: COLLISION COURSE II