Samy Sana Tegaskan Ia Memiliki Kekuatan Untuk Kalahkan Yodsanklai
“The Boxing Computer” Yodsanklai IWE Fairtex adalah salah satu atlet favorit untuk memenangkan hadiah 1 juta dolar AS di Turnamen ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix, tetapi Samy “AK47” Sana meyakini bahwa ia dapat memberi kejutan di Singapura.
Pria asal Perancis berusia 30 tahun ini sangat familiar dengan lawan berikutnya, setelah hampir meraih kemenangan dalam sebuah laga Muay Thai di Bangkok pada 2013 lalu, yang berakhir di kartu penilaian para juri.
Sana kalah melalui keputusan juri pada hari itu, tetapi ia bersemangat melihat kesempatan berhadapan melawan pria ini sekali lagi di ONE: ENTER THE DRAGON pada Jumat, 17 Mei.
Who will prevail in this epic clash of heavy hitters Yodsanklai and Samy Sana on 17 May?
Who will prevail in this epic clash of heavy hitters Yodsanklai and Samy Sana on 17 May?Singapore | 17 May | 7:00PM | Watch on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onedragon19
Posted by ONE Championship on Friday, April 26, 2019
“Saya pernah melawan Yodsanklai. Ini adalah sebuah laga ulang yang saya inginkan, maka saya senang dengan itu,” kata Sana.
“Semua orang yang dapat saya hadapi dalam turnamen ini akan menjadi sangat kuat dan dianggap sebagai yang terbaik di dunia. Tiap lawan akan berbeda, namun saya telah bersiap untuk Yodsanklai.”
Pria yang akan melawan Sana ini memiliki rangkaian kemenangan fenomenal yang dimulai pada tahun 2012, dan ia pun menambahkan tiga kemenangan bersama ONE Super Series ke dalam catatan ini, termasuk sepasang KO. Pencapaian ini menjadikannya salah satu atlet yang diunggulkan untuk merebut gelar turnamen ini – bahkan di antara para atlet yang berbakat.
Namun, “AK47” juga bukan sekadar petarung biasa. Ia berkembang pesat sebagai seni bela diri sejak laga perdananya, membawa catatan rekor fenomenal menjadi 133-9-1, dan merebut gelar Juara Dunia A1 dan WBC Muay Thai.
Dengan itu, warga Paris ini jauh lebih meyakini bahwa ia dapat meraih kemenangan terbesar dalam kariernya di Singapore Indoor Stadium.
Flashy French striker Samy Sana's next challenge ▶ the legendary Yodsanklai as part of the ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix!Singapore | 17 May | 7:00PM | Watch on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onedragon19
Posted by ONE Championship on Saturday, April 20, 2019
“Saya mengenalnya, dan ia mengenal saya, tetapi itu hampir tujuh tahun yang lalu, dan banyak yang telah berubah,” jelas Sana.
“Saya lebih muda dan tidak berpengalaman. Kini, saya telah melawan berbagai petarung hebat di seluruh dunia. Itu telah mengubah mentalitas saya dan memberi pemikiran yang sangat kuat.”
“Saya juga memiliki kekuatan untuk memenangkan laga ini lebih dari sebelumnya, dan itu tak terjadi di Thailand, maka itu memberi saya kesempatan yang lebih baik.”
Sana juga menyambut kesempatan melawan sang Juara Dunia dua divisi Lumpinee Stadium Muay Thai legendaris ini untuk alasan yang lain.
Kebanyakan lawan ortodoks yang menghadapi Yodsanklai mengalami kesulitan dengan tendangan dan pukulan kiri tajam miliknya, yang dilontarkannya dari kuda-kuda southpaw.
Namun, perwakilan Phénix Muaythai Paris ini meyakini bahwa kemampuannya akan menjadi penangkal sempurna bagi senjata paling berbahaya milik superstar Thailand ini.
“Sudah cukup lama sejak saya melawan seorang [atlet] southpaw, tetapi saya menyukainya, karena itu membuka kekuatan saya,” tegas “AK47.”
“Seluruh kekuatan saya ada di sisi kanan, maka mereka berada di posisi yang tepat bagi saya. Saya berlatih keras untuk seluruh teknik tersebut, dan saya kira itu akan berhasil dengan baik.”
Sana menunjukkan seberapa bahaya dirinya dalam kemenangan terakhirnya di atas panggung bela diri dunia saat ia menjatuhkan Armen Petrosyan ke atas kanvas untuk meraih kemenangan mutlak.
Yodsanklai juga mewaspadai tinggi badan dan jangkauan rivalnya, serta kesulitan yang ia miliki dengan gaya agresifnya, namun ia mengubah cara berlatihnya untuk mempersiapkan itu dan peraturan kickboxing di dalam World Grand Prix.
Karena itu, “AK47” tak hanya meyakini bahwa ia dapat mengalahkan ikon asal Thailand ini – tetapi juga memasuki babak semifinal dengan penuh gaya.
“Saya ingin memenangkan ini lewat KO,” pungkasnya.