Santino Verbeek Tampil Dominan Atas Juan Cervantes Dalam Laga Debut Di Vietnam
Salah satu laga babak pendahuluan ONE: IMMORTAL TRIUMPH menghadirkan pertandingan ONE Super Series kickboxing divisi welterweight antara Santino Verbeek melawan Juan Cervantes.
Santino, atlet kelas dunia berusia 24 tahun asal Belanda, ini menjalani debutnya di dalam “The Home Of Martial Arts” bersama lawannya, seniman bela diri berpengalaman berusia 32 tahun dari Britania Raya.
Santino Verbeek mendominasi 🎖 pertandingan sejak ronde pertama 🔥
Anak didik "Mr. Perfect" 💪 ini berhasil mendominasi 🎖 pertandingan dari Juan Cervantes sejak ronde pertama!
Posted by ONE Championship Indonesia on Friday, September 6, 2019
Ronde pertama ini dibuka dengan rangkaian tendangan dari Juan – yang memang mengincar kemenangan dominan – yang memang terlihat memiliki rentang kaki lebih jenjang dari Santino.
Tetapi, atlet Belanda yang mewakili Sokudo Gym itu membalas dengan menutup jarak dan memberikan tekanan kepada perwakilan Northern Kings Gym, yang sempat melancarkan serangan jumping knee dalam jual beli serangan pembuka.
Dengan rangkaian pukulannya, Santino sempat mendaratkan jab keras ke dagu Juan – yang disusul kombinasi pukulan dan body shot telak.
Santino mencoba terus menekan lawan memegang sabuk Juara Dunia WTKA Muay Thai dalam ronde kedua laga di Phu Tho Indoor Stadium. Juan merespon dengan serangkaian tendangan demi menguasai jarak pertarungan, dimana ia mencoba menguasai ritme atas lawan yang pernah meraih dua gelar Juara Dunia World Fighting League itu.
Juan – yang memiliki tinggi badan 188 cm – meningkatkan serangan kaki dengan jumping knee andalannya berulang kali, yang dibalas oleh Santino dengan kombinasi jab keras, dipadu tekanan konstan terhadap lawannya yang mulai mengucurkan darah dari hidung.
Demi mengimbangi aksi lawan, “Number Juan” pun meningkatkan kombinasi pukulan dan tendangan kerasnya. Aksi saling menekan sambil memperkuat pertahanan diri tersebut berlangsung intens hingga akhir ronde dua.
Dalam stanza terakhir laga, keduanya kembali meningkatkan tensi di hadapan publik Ho Chi Minh, dengan Juan berupaya mendominasi jalannya pertandingan dengan jumping knee andalannya.
Di sisi lain, Santino terus memanfaatkan celah untuk mendaratkan jab dan straight telak, diantara badai tendangan lawan keturunan Meksiko tersebut.
Petarung asal Newcastle ini pun terus menekan dengan rangkaian body shot, serta tendangan ke arah kepala dan tubuh lawan asal kota Hoorn itu.
Santino menyikapi dengan secara konstan mencoba mendaratkan beberapa pukulan telak di detik-detik akhir laga.
Pada akhirnya, wasit Atsushi Onari menutup laga dengan mengumumkan kemenangan Santino Verbeek atas Juan Cervantes melalui majority decision.
Dengan kemenangan ini, Santino menambah rekor kemenangan profesionalnya menjadi 37-14-3.
Ia pun membuka jalan baginya untuk merangkak naik demi mensejajarkan namanya dalam deretan atlet elit di “The Home Of Martial Arts.”