‘Saya Akan Bawa Tiap Senjata Muay Thai Ke Ring’ – Kickboxer Legendaris Sitthichai Tak Sabar Kembali Di Lumpinee
Lumpinee Boxing Stadium adalah lokasi yang sangat menarik bagi para striker dari seluruh dunia – juga untuk ikon kickboxing berprestasi Sitthichai “Killer Kid” Sitsongpeenong.
“Killer Kid” mencetak nama besar bagi dirinya sendiri di arena ikonik itu pada 2014, saat ia memenangi laga Kejuaraan Dunia Muay Thai pertamanya di sana. Kini, ia kembali ke Bangkok, Thailand, lokasi dimana aksi featherweight Muay Thai melawan Eddie Abasolo pada 23 Juni di ONE Friday Fights 22.
Walau Sitthichai mendominasi skena kickboxing global, ia tak sabar menghadapi petarung berbahaya asal Amerika dalam aksi keduanya di disiplin Muay Thai dalam waktu hampir satu dekade.
Faktanya, dari hari-hari awal di “seni delapan tungkai” sampai statusnya saat ini sebagai kickboxer hebat, Sitthichai belum pernah kehilangan semangat untuk bertarung di hadapan para penonton di Lumpinee.
Ia berkata:
“Itu adalah mimpi saya sejak masih muda untuk menjadi Juara Dunia di Lumpinee. Saya sangat senang saat memenangkan sabuk Kejuaraan Dunia pertama saya di sana. Saya yakin itulah yang diharapkan oleh setiap pertarung Thailand.”
“Saya belum bertarung di Lumpinee selama sembilan tahun, dan saya tak menyangka akan diberi kesempatan kembali ke tempat ini. Tapi kini, kita memilki ONE Lumpinee. Saya senang dapat bertarung di stadion ini lagi.”
“Saya sangat bersemangat. Saya tak sabar untuk masuk ke dalam ring karena saya ingin menunjukkan kemampuan saya pada para penggemar yang telah menunggu cukup lama. Ini juga menjadi laga saya saat kembali bertarung, maka saya akan memberi segalanya.”
Sitthichai bahkan jauh lebih termotivasi setelah menyaksikan kartu ONE Friday Fights yang sangat eksplosif – yang menjadi fitur rutin di Lumpinee Stadium sejak Januari tahun ini.
“Killer Kid” mengikuti ajang mingguan ONE ini secara rutin, dan aksi tanpa henti itu mendorongnya untuk tampil bagi para penggemar.
Namun, ia tak melihat ini hanya sebagai keuntungan bagi para penonton – ia mengetahui bahwa ONE memang mengubah kehidupan para petarung dengan format baru ini.
Sitthichai berkata:
“Saya menonton ONE Lumpinee setiap minggu. Saya merasa sangat bersemangat melihat rekan-rekan saya sesama petarung tampil dengan baik di sana, dan saya sangat ingin kembali ke Lumpinee Boxing Stadium.”
“Terlebih lagi, saya biasanya bertarung di luar negeri, maka saya ingin kembali mengalami suasana menakjubkan itu di hadapan para penggemar Thailand.”
“Menurut saya, [ONE Friday Fights] bagus untuk olahraga ini karena para petarung dapat meraih lebih banyak dari ajang lainnya di Thailand.”
“Saya dapat melihat banyak petarung yang berlaga di ONE Lumpinee mendapat kehidupan yang lebih baik. Banyak petarung miskin dapat memberi makanan di meja bagi keluarga mereka. Saya berharap ajang ini akan berlanjut terus dan terus lagi.”
Sitthichai Lihat Penampilan Mulus Di Muay Thai Kontra Abasolo
Selain kembali ke Lumpinee Stadium, Sitthichai juga kembali bertarung dalam Muay Thai melawan Eddie Abasolo pada Jumat ini.
Walau Sitthichai memenangi laga Muay Thai via pemberitahuan singkat atas sosok yang kini menjadi Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Tawanchai PK Saenchai pada 2021, itu adalah momen yang sangat langka karena ia mengasah kemampuannya dalam kickboxing selama satu dekade terakhir.
Namun, ia tak mengira bahwa transisinya kembali ke “seni delapan tungkai” akan menjadi sulit, dan ia tak sabar untuk dapat menggunakan arsenal lengkapnya.
“Killer Kid” berkata:
“Selama [sembilan] tahun terakhir, saya terfokus hanya pada kickboxing. Saya merasa sangat nyaman kembali ke akar saya. Saya tak harus banyak menyesuaikan diri karena saya berlatih Muay Thai sejak kecil.”
“Tak banyak [penyesuaian yang harus dilakukan] karena saya rutin berlatih Muay Thai di sasana. Bagi saya, kickboxing itu sangat mirip dengan Muay Thai. Hanya, beberapa senjata dalam Muay Thai tak boleh digunakan dalam kickboxing.”
“Saya akan membawa tiap persenjataan Muay Thai ke dalam ring untuk menghibur para penggemar.”
Bagi Abasolo, Sitthichai mengetahui bahwa petarung Amerika itu memiliki beberapa ancaman unik, tapi itu bukanlah sesuatu dilewatkan dalam persiapannya.
Perwakilan Sitsongpeenong itu melihat bahwa ia menemukan solusi pada permasalahan yang dibawa oleh “Silky Smooth” menuju kemenangan dominan di hadapan para penonton tuan rumah itu.
Ia menegaskan:
“Eddie adalah petarung bagus. Ia punya serangan siku terbalik [reverse elbow] yang berbahaya. Saya harus berhati-hati dengan sikunya. Saya akan menemukan cara untuk menetralisirnya. Untuk titik lemahnya, saya kira ia masih belum cukup kuat. Saya kira saya lebih kuat dari dirinya.”
“Tentu, saya akan ingin menghentikan dirinya. Tapi saya tak boleh ceroboh, karena lawan saya itu cukup bagus. Tapi jika saya memiliki kesempatan, saya akan menghentikannya, itu pasti.”