‘Saya Akan Menunggumu’ – Nong-O Ingin Sambut Laga-Super Dengan Rodtang Di Bantamweight
Nong-O Hama akan dengan senang hati bertarung melawan seorang temannya, jika itu dapat menjadi sebuah laga terbesar dalam sejarah Muay Thai.
Walau ia harus melewati penantang berikutnya, Jonathan Haggerty, dalam gelaran ONE Fight Night 9 pada 22 April ini, Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai itu memang sangat tertarik melihat komentar sesama superstar Thailand, Rodtang Jitmuangnon.
Rodtang – Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai – menyatakan minatnya untuk naik satu divisi dan menantang sang penguasa demi sabuk emas keduanya.
Walau hubungannya cukup dekat dengan kompatriotnya itu, Nong-O akan bersedia untuk bertarung dengan “The Iron Man” satu saat nanti.
Penguasa divisi bantamweight berusia 36 tahun ini berkata:
“Saya mendengar berita bahwa Rodtang ingin menambah berat badan dan naik satu divisi. Saya tak memiliki masalah untuk melawannya.”
“Rodtang masih akan menjadi teman baik saya, tapi di dalam ring, kami melakukan tugas kami dan bertarung dengan kemampuan terbaik.”
Keduanya memang tak terkalahkan di bawah dua peraturan khusus striking bersama ONE Championship.
Nong-O memenangkan 10 laganya dalam organisasi ini, dengan delapan di antaranya terjadi di laga Kejuaraan Dunia ONE Bantamweight Muay Thai.
Sementara itu, Rodtang membawa catatan rekor 13-0 dalam laga Muay Thai dan kickboxing, termasuk lima kemenangan di Kejuaraan Dunia ONE Flyweight Muay Thai.
Kedua kompetitor ini secara konsisten mengalahkan lawan elite, namun sang penguasa bantamweight itu tak gentar melihat resume rekan senegaranya dan akan ingin menyambut atlet yang lebih muda itu masuk ke dalam dunianya:
“Saya masih memiliki sabuk itu di pinggang saya. Jika kamu ingin naik ke bantamweight, saya akan menunggumu di sini.”
Nong-O Tetap Di Bantamweight, Lanjutkan Prestasi Bersejarah
ONE Championship memang memberi berbagai kesempatan, seperti yang terlihat dari peralihan Rodtang ke kickboxing dan bela diri campuran.
Namun, sebagai salah satu veteran, Nong-O sangat nyaman untuk tetap berada di bantamweight dan terus menumpuk peninggalannya dalam divisi tersebut.
Ia melihat bahwa peralihan divisi dan disiplin menjadi permainan yang lebih sesuai bagi atlet muda, dan tak seperti Rodtang yang masih berusia 25 tahun, ia lebih ingin meneruskan perjalanan bersejarahnya sebagai satu-satunya penguasa bantamweight Muay Thai di organisasi ini.
Nong-O explained:
“Sebagai Juara Dunia, saya melihat generasi baru dari para petinju dengan gaya yang berbeda. Hal ini membuat saya bersemangat karena saya dapat bertarung dengan petarung yang memiliki berbagai gaya, yang memaksa saya untuk mengembangkan diri.”
“Saya kini berusia 36 tahun, yang termasuk tua dalam tinju. Jika saya ingin mulai bertarung di peraturan lain, saya harus mengulang kembali. Dan jika saya ingin menambah berat badan untuk bertarung di divisi yang lebih tinggi, saya akan menjadi underdog.”
“Saya akan tetap di bantamweight dan mempertahankan gelar Kejuaraan Dunia saya selama mungkin untuk mencetak sejarah!”