‘Saya Akan Tetap Kejar Dirinya’ – Rodtang Ingin Mainkan Permainan Joseph Lasiri, Incar Penyelesaian

Rodtang Jitmuangnon siap dan tak sabar mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai pada Sabtu, 19 November.

Kali ini, “The Iron Man” akan mempertaruhkan sabuk emasnya melawan Juara Dunia ONE Strawweight Muay Thai Joseph “The Hurricane” Lasiri pada laga pendukung utama ONE Fight Night 4: Abbasov vs. Lee.

Mengalami kekecewaan setelah terpaksa mundur dari semifinal ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix pada Agustus lalu, megabintang Thailand itu ingin membayarnya di hadapan para penonton yang akan hadir di Singapore Indoor Stadium.

Melihat keputusannya untuk keluar dari laga yang dijadwalkan di ONE Fight Night 1 itu, Rodtang pun menjelaskan:

“Saya berkata pada diri saya bahwa saya dapat saja memiliki ribuan sabuk, tetapi jika saya tak bisa memberi penampilan hebat untuk menghibur para penggemar, itu tak berarti bagi saya.”

“Saya peduli pada para penggemar yang selalu mengikuti saya dan ingin melihat saya beraksi. Saya ingin menghibur mereka dalam tiap laga. Tanpa mereka, takkan ada Rodtang hari ini.”

Walau hal itu menghempaskan impiannya untuk menambahkan sabuk perak turnamen itu ke dalam resumenya, “The Iron Man” kini terfokus mempertahankan gelar dalam laga Juara Dunia vs. Juara Dunia bersama Lasiri.

Sementara itu, “The Hurricane” mencetak kejutan besar atas Prajanchai PK.Saenchai pada awal tahun ini untuk merebut singgasana strawweight Muay Thai, dan kini ia menginginkan supremasi di divisi kedua.

Ini jelas bukanlah hal yang mudah untuk dicapai, tetapi Rodtang tak menyalahkan lawannya itu.

Ia berkata:

“Jika saya adalah [Lasiri], saya akan melakukan hal yang sama. Tak ada yang akan hilang dari dirinya bahkan jika ia kalah dalam laga itu. Sebaliknya, jika ia menang, dirinya akan mendapat hadiah besar.”

“Itu seperti saat saya menerima [laga peraturan campuran] dengan Demetrious Johnson.”

“Walau saya kalah dalam laga itu, saya tak merasakan ada kehilangan apa pun, karena saya ingin menerima tantangan dan risiko. Tetapi, jika saya menang, saya akan merasa seperti saya telah melangkah jauh ke depan.”

Rodtang Berencana Cetak Penyelesaian Ronde Ketiga Atas Lasiri

Rodtang dikenal sebagai salah satu petarung paling kuat dan gigih di ONE Championship, sementara Joseph Lasiri mungkin akan menjadi salah satu atlet yang dapat menandinginya dalam arena itu.

“The Hurricane” sudah melawan beberapa atlet terhebat dalam divisi flyweight dan strawweight, dimana ia meraih reputasinya sebagai kompetitor tanpa takut dengan menerima serangan terbaik mereka dan terus menyerang.

“The Iron Man” memiliki respek luar biasa akan apa yang lawannya bawa ke dalam Circle, namun ia masih berharap mendapatkan keunggulan saat terkait dengan pertukaran serangan.

Rodtang berkata:

“Kekuatannya adalah pengalamannya dalam Muay Thai. Ia pernah melawan banyak petarung elite Thailand. Ia dulu berlatih Muay Thai di Thailand. Satu lagi adalah agilitasnya, yang tak dapat saya remehkan.”

“Terkait kelemahannya, saya kira serangan saya lebih berat daripada miliknya. Jika kita bertukar serangan, saya yakin dapat meng-KO dirinya. Segala sesuatu yang ia miliki ada di tingkatan yang sama dengan saya, kecuali untuk kekuatannya. Serangannya lebih lemah dari saya.”

Sementara agresi tanpa henti dari Rodtang mungkin ditakuti oleh sebagian besar kompetitor, Lasiri bersedia menyambutnya.

Faktanya, bintang keturunan Italia-Maroko itu baru-baru ini menegaskan bahwa kesempatan terbaiknya untuk menang akan tiba jika “The Iron Man” menjadi emosional dan menyerang maju dengan liar.

Namun, Rodtang sangat senang untuk memainkan itu. Gigi mundur memang tak ada di kamusnya, dan ia melihat bahwa kekuatannya akan cukup untuk mengatasi jebakan potensial apa pun yang ingin dirancang oleh Lasiri.

Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai ini berkata:

“Biarlah ia melakukan apa yang ia sukai. Faktanya, ia takkan memiliki waktu untuk membuat saya marah. Dan, tidak perlu menyeret saya ke dalam permainan ini. Saya akan tetap mengejar dirinya.”

“Saya berharap untuk meng-KO dirinya pada ronde ketiga. Saya ingin meng-KO-nya dengan tendangan tinggi. Namun, itu akan sulit karena ia terlalu tinggi untuk dijangkau.”

“Maka, saya kira saya akan meng-KO dirinya dengan pukulan dan siku keras saya.”