‘Saya Mempelajarinya Tiap Saat’ – Rungrawee Siapkan Rencana Sempurna Untuk Pukul KO Bogdan Shumarov
Rungrawee “Legatron” Sitsongpeenong percaya ia telah membangun jalur kemenangan – dan knockout berbuah bonus – saat melawan Bogdan Shumarov.
Kedua striker elite ini akan pergi ke medan perang pada Sabtu pagi, 4 Mei, di ONE Fight Night 22: Sundell vs. Diachkova dalam laga kickboxing divisi lightweight – sebuah laga krusial yang bisa menentukan penantang gelar berikutnya.
Laga ini akan tersaji di arena legendaris Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand, yang sekaligus menandai debut Rungrawee dalam kickboxing di ONE setelah menciptakan rekor 4-1 dalam laga Muay Thai di ONE.
Pria 28 tahun ini berbincang dengan onefc.com tentang laga pentingnya dan mengatakan bahwa ia siap untuk segala kemungkinan:
“Saya adalah orang yang tak pernah memandang rendah lawan. Saya akan melakukan yang terbaik di arena laga. Saya akan bertarung sesuai rencana. Jika dia punya senjata rahasia, saya siap beradaptasi.”
Bintang asal Thailand ini telah lama mengikuti kiprah Shumarov yang tengah berada di atas angin berkat tujuh kemenangan beruntun termasuk dua knockout spektakuler di ONE.
Meski sadar akan kekuatan pukulan lawannya, Rungrawee juga melihat celah untuk serangan balik.
Oleh karena ini, “Legatron” berencana untuk melesatkan tendangan kaki khasnya begitu ada peluang demi menjatuhkan sang rival:
“Kelemahan Bogdan adalah saat dia melayangkan pukulan, dia akan menurunkan pertahanannya. Saya akan menggunakan kedua kaki saya untuk melawannya. Kekuatannya adalah hook kanan yang sangat berbahaya.”
Analisa Rungrawee memang benar adanya, Shumarov kerap tampil luar biasa berkat kemampuan tinjunya, tetapi ia juga berhasil meraih knockout dalam laga terakhirnya lewat tendangan tajam ke kepala. Hal ini membuat para penggemar penasaran apakah Rungrawee siap mengantisipasinya.
Namun, sang perwakilan Sitsongpeenong sama sekali tak khawatir.
Dengan lebih dari 200 laga dan latihan seumur hidup dalam “seni delapan tungkai”, ia sangat yakin bisa mengungguli tendangan Shumarov.
“Tentu saja tendangan saya lebih hebat darinya. Kami telah berlatih Muay Thai sejak masih kecil. Satu hal yang unggul darinya adalah pukulannya.
“Saya mempelajarinya tiap saat. Dia hanya bagus dalam memukul lawan. Betul, terkadang dia juga menendang kaki lawannya, tetapi jelas saya lebih jago dalam hal menendang.”
Sebagai ahli dalam berbagai teknik, Rungrawee tetap terfokus menatap tugas di depan matanya.
Meski demikian, ia mengakui sedang menyimpan mimpi besar. Kemenangan lewat finis atas Shumarov bisa memberinya peluang untuk menghadapi sang Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing yang baru, Alexis “Barboza” Nicolas:
“Jika saya bisa menang KO atas Bogdan, saya ingin bertarung demi Gelar Dunia ONE.”
Rungrawee Incar Bonus Lainnya Atas Shumarov
Saat berhadapan dengan Bogdan Shumarov di atas ring, Rungrawee Sitsongpeenong mengincar bonus beruntun senilai US$50,000 (Rp800 juta).
Dalam penampilan terakhirnya, “Legatron” merepotkan petarung Irak Shakir Al-Tekreeti sebelum meraih finis pada ronde kedua dan diganjar bonus yang mengubah hidupnya.
Uang dari bonus tersebut, menurut Rungrawee, telah digunakan untuk kebaikan:
“Bonus yang saya raih dari pertarungan terakhir telah mengubah hidup saya secara dramatis.Saya menghabiskan bonus tersebut untuk membeli emas, menabung, membawa anak-anak berlibur, dan banyak hal baik lainnya yang terjadi. Hidup saya menjadi lebih baik.”
Maka menjadi lumrah bagi Rungrawee untuk kembali mengincar bonus di ONE Fight Night 22.
Kemenangan adalah hasil yang ideal, tentu saja, tetapi knockout akan terasa lebih manis:
“Tujuan dari pertarungan ini adalah untuk menang lewat knockout. Dalam benak saya, saya ingin mendapat bonus lagi.”