‘Saya Petarung Yang Disukai Penggemar’ – Aung La N Sang Incar KO Walau Naik Divisi
Aung La N Sang mendapatkan pergantian lawan untuk aksi berikutnya pada Sabtu, 14 Januari, tetapi misinya memang tetap sama.
Mantan Juara Dunia dua divisi ONE ini ingin menambahkan sebuah kemenangan – dan penyelesaian lainnya – ke dalam catatan rekornya saat ia berhadapan dengan veteran Brasil Gilberto Galvao pada ajang ONE Fight Night 6: Superbon vs. Allazov di Prime Video.
Aung La N Sang awalnya dijadwalkan menghadapi Fan Rong dalam laga middleweight MMA di kartu ini, tetapi laganya melawan Galvao kini akan tiba di kelas catchweight 215 pound.
Sementara itu sedikit mengubah dinamika pertarungan ini, “The Burmese Python” sempat menguasai divisi light heavyweight (225 pound) dan dengan senang hati menyambut lawan barunya itu.
Ia menjelaskan:
“Mereka berkata Gilberto tak bisa masuk ke divisi middleweight dan [bertanya] dapatkah kita berada di catchweight. Kita akan beraksi di catchweight pada 215 [pound], dan itu tidak apa-apa. Saya berbobot sekitar 215, saya tak akan terlalu berada di bawah beratnya.”
“Semua orang berada di sekitar divisi itu, dan itulah mengapa mereka memiliki uji hidrasi. Kami tak terlalu jauh berada di luar itu, dan setelah laga, mereka kembali mengukur berat badanmu lagi untuk memastikan kamu tak terlalu berat. Maka, ya, itu bagus.”
“Divisi ini 10 pound di atas berat badan alami saya, tetapi saya pernah bertarung di light heavyweight juga, maka itu akan baik-baik saja.”
Tentu, Galvao adalah raksasa yang membawa berbagai persenjataan ke dalam Circle, namun Aung La N Sang sama sekali tak gentar melihat serangan pria Brasil itu.
Ia pernah melawan para petarung terbaik divisi middleweight dan light heavyweight, dari grapplers sampai striker.
Maka, sementara pria berusia 37 tahun ini menghormati kemampuan lawannya, ia yakin dapat menggunakan teknik striking miliknya untuk mengakhiri laga dengan cepat.
Ikon Myanmar ini berkata:
“[Galvao akan] menjadi kuat secara fisik. Ia pemegang sabuk hitam jiu-jitsu. Ia dapat melemparkan serangan kuat yang berulang juga.”
“Saya merasa saya sedikit lebih baik dari dirinya dalam sisi striking, sedikit lebih bersih. Saya kira di ground, saya akan beraksi dengan baik melawannya. Namun, saya kira pengkondisian tubuh saya lebih baik dari dirinya.”
“Jika anda melihat laga-laga saya, saya selalu mengincar penyelesaian. Saya ingin mendapatkan penyelesaian dan akan bekerja keras untuk mencetak penyelesaian itu.”
Aung La N Sang: ‘Penggemar Di A.S. Akan Lihat Aksi Luar Biasa’
Setelah kehilangan sepasang gelar Juara Dunia ONE Middleweight dan Light Heavyweight, Aung La N Sang berjanji untuk kembali berusaha dan mengembangkan dirinya dalam tiap area bela diri campuran.
Kini berada di jalur kemenangan, setelah penyelesaiannya atas Yushin Okami dalam laga terbarunya, “The Burmese Python” ingin menggunakan aksi pertama di 2023 ini untuk menunjukkan bahwa dirinya masih dapat melejit ke puncak.
Ia berkata:
“Evolusi adalah apa yang saya harap para penggemar dapat lihat.”
“Sebuah evolusi dalam permainan saya, bahwa saya dapat melakukan semuanya, bahwa saya dapat melakukannya di tingkatan tertinggi, dan bahwa saya petarung yang disukai penggemar – yang berarti ini adalah pertarungan yang dapat dinikmati oleh para penggemar.”
“Penggemar tak ingin melihat laga [yang dimenangkan] oleh poin, mereka ingin melihat penyelesaian dan mereka ingin melihat kemampuan hebat, dan itulah yang saya rasa akan saya bawa ke dalam laga ini.”
Di luar laga berikutnya bersama Galvao, Aung La N Sang sangat bersemangat melihat ONE yang akan mencetak debutnya di tanah Amerika Utara, dengan ajang ONE Fight Night 10: Johnson vs. Moraes III pada 6 Mei di Colorado.
Dan, sementara itu, ia tak sabar untuk dapat menghibur para penggemar Amerika dengan sebuah kartu pertandingan lain yang disiarkan langsung pada 13 Januari malam di jam tayang utama A.S. itu, atau pada 14 Januari pagi waktu Asia.
Ini menjadi sebuah kesempatan lain untuk menunjukkan pada para penggemar di Amerika Serikat tentang siapa sebenarnya ONE Championship, dengan empat disiplin berbeda dan peraturan global yang unik dan membutuhkan aksi keras.
Aung La N Sang menambahkan:
“ONE Championship itu menarik karena mereka ‘memaksa’ petarung berusaha meraih penyelesaian. Kami memiliki kartu kuning, tak ada organisasi lain yang memiliki kartu kuning, dan pertarungan kami tidak dinilai dengan 10-9 ronde, itu dinilai secara keseluruhan laga.”
“Itu membuatnya lebih menarik, pasti. Dan para petarung [Muay] Thai itu, mereka petarung agresif, mereka selalu mengincar penyelesaian.”
“Para penggemar di A.S. jelas akan mendapat sajian hebat. Di kartu ini, saya tak melihat ada pertarungan membosankan sama sekali. Itu pastinya akan menjadi ajang yang hebat.”