‘Saya Sudah Lebih Banyak Terfokus’ – Kade Ruotolo Bersumpah Akan Kunci Tommy Langaker Di Laga Ulang Pada Gelaran ONE 165
Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling Kade Ruotolo masih merasa memiliki urusan yang belum terselesaikan dengan mantan rival dan penantang gelar Juara Dunia berikutnya, Tommy Langaker.
Pada Minggu, 28 Januari ini, kedua pemegang sabuk hitam BJJ elite ini akan beradu dalam sebuah laga ulang dari aksi submission grappling terbaik di ONE pada 2023 saat mereka tampil di laga pendukung utama ONE 165: Superlek vs. Takeru.
Berlangsung di Ariake Arena, Tokyo, Jepang, aksi tersebut akan tiba tujuh bulan setelah pemegang gelar asal A.S. ini meraih keputusan juri yang sangat tipis dan kompetitif atas Langaker demi mempertahankan sabuk emasnya.
Di sisinya, Ruotolo berkata bahwa kemenangan mutlak itu tak sesuai dengan standar pribadinya dalam hal keunggulan mutu:
“Saya meraih kemenangan itu. Tetapi, itu bukanlah cara yang saya inginkan untuk menang. Anda tahu, saya jelas akan ingin meraih penyelesaian itu. Dan itu cukup menjadi alasan mengapa saya menerima laga ulang kali ini, karena saya ingin menguncinya.”
Dianggap sebagai salah satu pengincar submission teratas dalam disiplin ini, Juara Dunia yang masih berusia 20 tahun ini membawa tingkat penyelesaian 52 persen dalam karier profesionalnya – statistik yang luar biasa bagi seorang kompetitor di tingkatan tertinggi.
Namun menurut Ruotolo, ia tak memasuki laga pertamanya melawan Langaker dalam kondisi terbaiknya.
Itu bukanlah yang terjadi kali ini, karena petarung muda fenomenal ini tak melewatkan apa pun dalam latihannya:
“Saya bukanlah seseorang yang suka beralasan, tetapi pemusatan latihan terakhir saya hanya, anda tahu, sama sekali tak mendekati apa yang saya inginkan sejauh persiapan saya, karena beberapa alasan eksternal.”
“Dan kali ini, saya sudah lebih terfokus, saya sudah jauh lebih haus lagi, dan itu akan terlihat.”
Walau ia sudah pernah mengalahkan Langaker, Ruotolo merasa jauh lebih termotivasi dari sebelumnya, seperti ia masih ingin membuktikan sesuatu saat melawan rivalnya itu.
Penguasa lightweight submission grappling ini menambahkan:
“Kali berikutnya kita bertarung, saya akan menguncinya. Saya tahu itu seperti jawaban sederhana, mungkin sedikit membosankan. Tapi sejujurnya, itulah kebenaran yang paling jujur.”
“Dan, semua lawan saya yang tidak saya kunci, saya hampir menganggap itu sebagai penampilan buruk, bahkan jika saya memang dominan. Jika saya tak mendapat submission, maka saya takkan senang.”
Ruotolo Kritik Gaya Grappling Langaker
Kade Ruotolo merasa yakin dirinya dapat mencetak submission atas Tommy Langaker dalam laga ulang mereka di ONE 165, sebagian besar karena ia tak melihat bahwa sang penantang ini akan membawa sesuatu yang baru ke dalam aksi mereka.
Pria Norwegia itu memang tetap aktif sejak pertemuan perdana mereka, memenangi medali emas di Kejuaraan Dunia IBJJF No-Gi yang prestisius.
Terlepas pencapaian tersebut, Ruotolo meyakini bahwa Langaker memang masih grappler yang sama seperti yang ia kalahkan tahun lalu:
“Tommy sebagian besar melakukan hal yang sama setiap kali ia memasuki ring itu. Dan saya kira itulah yang menjadikan permainan saya dan saudara saya [Tye Ruotolo] sulit untuk direncanakan, karena kami dapat membawa laga itu ke arah mana pun.”
Sementara Langaker mungkin sangat terkenal dengan posisi open guard dan raihan punggung (atau back-take) yang sangat berbahaya, Ruotolo tak terlalu terkesan dengan pendekatan satu arah pada grappling itu.
Dengan pemikiran tersebut, ia pun mengkritik gaya bermain sang penantang:
“[Langaker] hanya seperti tetap berada di atas punggung dan menunggu lawannya untuk beraksi, dan hanya mencengkeram ke kaki. Dan jika ia tak mendapatkan itu, maka ia seperti mengeluh dan meminta-minta. Dan, anda tahu, saya tak pernah seperti itu sekali pun dalam hidup saya.”
Pemuda California ini berkata bahwa gaya Langaker yang sangat condong pada pertahanan, atau guard-heavy style, akan sangat berguna untuk menghadapi lawan lebih rendah yang takut beraksi – tetapi ia bukanlah salah satu dari mereka itu.
Maka, Ruotolo menjanjikan sebuah laga penuh aksi dengan ritme tinggi lainnya pada 28 Januari ini:
“Saya yakin ia benar-benar cenderung melakukan hal yang sama, dan itu adalah K-guard crunch dan mencoba meraih punggung dari situ. Anda tahu, ada banyak lawan yang cenderung melarikan diri dari dirinya, ia mencoba merangkaikan itu ke raihan punggung, dan ia sangat bagus di situ.”
“Tetapi, saya takkan lari. Saya akan memasuki api itu.”