‘Saya Suka Itu’ – Demetrious Johnson Bicara Tentang Pemandangan Dari Kursi Komentator Di ONE Fight Night 6
Demetrious Johnson terbang ke Bangkok, Thailand, untuk ajang ONE Fight Night 6: Superbon vs. Allazov pada Sabtu, 14 Januari lalu, dan ia sangat terkesan dengan gelaran spektakuler itu.
Juara Dunia ONE Flyweight ini berada di puncak dunia olahraga tarung dalam waktu yang sudah cukup lama sampai ia telah melihat hampir segala sesuatunya.
Tetapi, saat ia menukar sarung tangan 4-ons untuk MMA itu dengan posisi di kursi komentator dalam ajang perdana ONE Championship pada 2023, ia tetap tak dapat menyembunyikan kekagumannya.
Johnson terbang dari rumahnya di Amerika Serikat untuk hadir di Impact Arena, Thailand, dan ia menyukai pemandangan penuh aksi dari kursi terbaik itu.
Ikon flyweight ini berkata:
“Sangat hebat [untuk dapat menjadi komentator]. Saya kenal Mitch [Chilson] dan Rich Franklin. Kami sempat berlatih bersama dulu. Mereka itu memiliki pengetahuan, dan saya menyukainya.”
“[Gelaran itu] sangat luar biasa. Pertarungan besar dari awal sampai akhir. Laga Aung La [N Sang] itu luar biasa. Saya kira energi penonton ternyata jauh lebih luar biasa dari laga itu sendiri, menurut saya pribadi.”
“Pertarungan Mikey Musumeci, kegigihan Gantumur [Bayanduuren] – fleksibilitasnya di kaki – itu memang sangat luar biasa. Lalu, pada laga terakhir itu, Chingiz [Allazov] melawan Superbon [Singha Mawynn]. Chingiz memberi kejutan luar biasa.”
KO mengejutkan Allazov pada ronde kedua untuk memenangkan Kejuaraan Dunia ONE Featherweight Kickboxing mengirimkan gelombang besar di komunitas seni bela diri global, tetapi ada satu laga yang dikomentari Johnson dan sangat berkesan bagi dirinya.
Laga pertahanan gelar Juara Dunia ONE Flyweight Submission Grappling Mikey Musumeci melawan Gantumur Bayanduuren memang sangat dominan, tanpa sebuah tapout.
Setelah pertandingan itu, Musumeci dengan hormat meminta sebuah laga lainnya untuk kedua kali pada “Mighty Mouse,” dan Johnson berkata ia akan mau menjalani pertemuan itu – walau ia tak berjanji untuk tetap akan berjuang menembus beberapa situasi yang dihadapi oleh pria Mongolia itu.
Johnson menjelaskan:
“Ya, saya mungkin akan beradu grappling dengan Mikey Musumeci. Maksud saya, ia itu penyihir. Kami sempat berlatih grappling sebelumnya. Saya berkata padanya, ‘Dude, jika kamu merenggut kaki saya, saya akan tap karena saya takkan memainkan permainan itu dan menguji fleksibilitas saya.”
“LCL dan MCL saya sempat robek sebelum bertarung dalam bela diri campuran karena lutut saya cukup rapat. Maka, ya, saya akan ingin melakukan itu. Tetapi, saya akan tap dengan sangat cepat [jika ia masuk ke kuncian kaki]. Saya tak punya ketahanan yang dimiliki Gantumur dengan lutut saya.”
Demetrious Johnson Buzzing To Return In World Title Defense
Aksi tersebut membantu Demetrious Johnson untuk kembali menggemparkan laga trilogi epiknya dengan Adriano Moraes, yang akan berlangsung di ONE Fight Night 10 pada Sabtu, 6 Mei nanti.
Memuncaki gelaran perdana ONE Championship di Amerika Serikat ini, Johnson akan menempatkan gelar Juara Dunia ONE Flyweight miliknya melawan “Mikinho.” Saat ini, tiap pria memegang satu kemenangan KO atas yang lain.
Namun, setelah bangkit dari kekalahan pertamanya via penyelesaian dalam kariernya di pertemuan perdana mereka, “Mighty Mouse” hanya melihat dirinya semakin berkembang saat laga ketiga melawan Moraes ini berlangsung di the 1STBANK Center, Broomfield, Colorado.
Ia berkata:
“Saya hanya akan maju keluar sana dan mencoba menjadi Demetrious Johnson terbaik yang saya dapat lakukan. Saat kami melihat pertarungan pertama melawannya, kami melihat banyak hal, lalu kami dapat mengeksekusi itu pada laga kedua.”
“Dalam laga ketiga, saya berencana melakukan hal yang sama, tetapi berada dalam kondisi yang lebih baik, lebih cepat, lebih kuat dan membawa aksi itu ke hadapannya.”
Dianggap sebagai petarung MMA terhebat sepanjang masa – dan jelas seorang petarung flyweight paling dominan – Johnson meyakini bahwa pencarian konstannya untuk berkembang dan menajamkan kemampuannya itu menjadi faktor penentu bagi dirinya.
Itulah mengapa saat ia bertemu Moraes untuk ketiga kalinya, ia melihat dirinya dapat memberi sebuah penampilan lain yang sesuai dengan julukan ‘GOAT’ itu.
Johnson berkata:
“Saya kira jawaban dari [apa yang membedakan saya dari petarung lainnya] adalah bahwa saya merasa seperti di setiap waktu, saya selalu bertumbuh dan semakin mengerti gaya saya.”
“Jelas, sekarang, mereka melihatnya lebih sering lagi karena saya mengatasi kesulitan saat melawan Adriano Moraes untuk pertama kalinya. Banyak atlet, saat mereka mengalami kekalahan besar dan terkena KO, mereka akan sedikit gugup.”
“Tetapi bagi saya, saya kira saya hanya semakin panas sebagai seniman bela diri dan hanya menjadi lebih baik, dan itulah yang membedakan saya dari banyak orang lain yang ada di daftar [atlet] terbaik sepanjang masa.”