‘Saya Tahu Strikingnya Tidak Di Tingkatan Saya’ – Jonathan Haggerty Tak Terkejut Dapat KO Fabricio Andrade
Jonathan “The General” Haggerty bergabung dalam kelompok kompetitor elite saat menjadi Juara Dunia dua disiplin ONE di laga utama ONE Fight Night 16 pada Sabtu pagi, 4 November waktu Asia lalu.
Superstar Inggris ini mendominasi Fabricio “Wonder Boy” Andrade demi memenangi gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing, yang menambahkan sabuk itu ke koleksinya bersama dengan sabuk Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai.
Andrade memasuki laga ini dengan menyandang gelar Juara Dunia ONE Bantamweight MMA dan mencetak KO dalam empat kemenangan terakhirnya, maka banyak pihak mengharapkan dirinya dapat mengancam “The General” sepanjang laga lima ronde itu.
Namun, Haggerty mengejutkan pria Brasil lawannya dan meraih KO ronde kedua yang sangat meyakinkan dalam laga di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand ini.
Ia pun berkata pada onefc.com/id setelah itu:
“Ini terasa luar biasa. Ini adalah impian yang menjadi kenyataan. Sejak saya tiba di ONE Championship, itulah tujuannya. Satu sabuk di pundak, satu lagi di sebelahnya, dan kami akhirnya tiba di sini.”
“Saya akan berkata [ini membuktikan sayalah striker bantamweight terbaik tak terbantahkan dunia]. Saya tak melihat siapa pun yang memiliki kemampuan yang saya miliki. Saya ada di atas sana dengan yang terbaik di dunia saat ini, dan tak terbantahkan itu terdengar sangat hebat.”
Sebelum kemenangannya pada Sabtu pagi itu, Haggerty meng-KO legenda Thailand Nong-O Hama demi merebut sabuk emas bantamweight Muay Thai, dimana ia nampak jauh lebih kuat dan bugar setelah naik dari divisi flyweight.
Dan, walau ia sangat menghormati pencapaian Andrade dalam MMA, “The General” berkata bahwa pria Brasil itu takkan dapat mengatasi kekuatannya – dan ia membuktikan kebenaran itu saat mereka beradu serangan di dalam ring.
Haggerty berbagi tentang perkataannya sebelum laga itu:
“Saya tak terkejut sama sekali [melihat penyelesaian itu tiba sangat cepat]. Saya mengincar KO. Saya selalu berkata selama satu minggu penuh bahwa ia akan terkena KO.”
“Saya merasa seperti ia mengetahui bahwa dirinya akan terhentikan dan terkalahkan. Ia hanya tetap berdiri dan menunjukkan wajahnya, yang harus anda lakukan sebagai petarung. Anda tak dapat menunjukkan bahwa anda takut. Anda tak dapat menunjukkan kelemahan.”
“Tetapi, malam ini adalah malam milik saya, dan ia tak seharusnya berada di sana bersama saya.”
“Ia adalah striker hebat. Ia menunjukkan itu dalam laga-laga MMA-nya. Ia adalah juara hebat, ada respek di sana, itu pasti. Tapi saya tahu striking-nya tak berada di tingkatan saya. Saya akan mengatakan itu berulang-ulang kali.”
Jonathan Haggerty Ingin Pertahankan Sabuk Muay Thai Berikutnya
Sebagai Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai sebelum ONE Fight Night 16, Jonathan Haggerty memang tak kekurangan penantang yang lantang, namun dengan sabuk kickboxing yang kini juga berada di pundaknya, tantangan itu akan semakin keras.
Namun, “The General” sangat jelas dengan apa yang diinginkannya dalam waktu dekat – dimana hal itu adalah mempertahankan gelar Juara Dunia dalam “seni delapan tungkai” demi memastikan posisinya di puncak disiplin ini.
Ia menawarkan:
“Saya harus mempertahankan sabuk emas Muay Thai saya terlebih dahulu, itulah yang selalu ada di posisi teratas. Gelar kickboxing itu muncul dan saya menyukai tantangan, maka saya mengambilnya, tetapi saya rasa saya harus mempertahankan sabuk Muay Thai saya sekarang.”
“Anda bukanlah Juara Dunia sampai anda mempertahankan sabuk anda. Maka, mari pertahankan sabukj Muay Thai ini dan gulirkan gelaran itu.”
Sementara itu, Haggerty tak terlalu memperhatikan saran bagi dirinya untuk mengejar gelar Juara Dunia ONE Bantamweight MMA milik Andrade setelah laga mereka Sabtu pagi lalu.
“The General” memang sudah mengungkit tentang peralihan ke MMA selama bertahun-tahun, dan walau striking akan selalu menjadi yang utama bagi dirinya, ia juga ingin menguji suasana di disiplin menyeluruh itu – terutama jika itu berarti dirinya akan memperebutkan status penguasa tiga disiplin.
Pria berusia 26 tahun itu menambahkan:
“Jelas, saya bersedia [melawan Andrade demi gelar Juara Dunia miliknya]. Itu sarung tangan 4-ons. Dapatkah anda bayangkan jika saya melawannya dengan sarung tangan 4-ons [kali ini]? Itu akan menjadi jauh lebih buruk bagi dirinya.”
“Itu terdengar hebat, tetapi saya tidak terburu-buru. Saya akan mengambilnya selangkah demi selangkah dan mengalir dengan alurnya. Saat itu terasa tepat, saya akan mengejarnya.”
“Fabricio, jika dirimu membaca ini, saya akan datang untuk sabukmu.”