‘Saya Tak Bisa Berlatih Di Keheningan’ – Cara Superstar BJJ Mikey Musumeci Gunakan Musik Sebagai Sarana Latihan Terbaik
Dikenal atas pemikiran hiper-analitis layaknya komputer dalam Brazilian Jiu-Jitsu, Juara Dunia ONE Flyweight Submission Grappling Mikey “Darth Rigatoni” Musumeci terbakar oleh berbagai musik yang didengarnya setiap hari.
Kini, dalam persiapan terakhir untuk laga openweight submission grappling epik melawan legenda Jepang Shinya Aoki pada 7 Oktober pagi waktu Asia di ONE Fight Night 15: Tawanchai vs. Superbon, Musumeci berbagi tentang caranya mengasah kemampuan di Evolve MMA, Singapura.
“Darth Rigatoni” sangat dikenal sebagai seseorang yang selalu menjalani berjam-jam sesi latihan intens. Dan menurutnya, musik – musik keras – adalah kunci utama untuk bertahan dari seluruh latihan keras itu.
Ia berbicara pada onefc.com/id jelang laganya melawan Aoki pada jam tayang utama A.S. itu:
“Saya tak dapat berlatih dalam keheningan. Itu hal terburuk di dunia, baik saat anda hanya mendengar bunyi matras dan orang-orang bernafas. Saya tak bisa melakukannya. Saya tak memiliki rentang perhatian itu.”
“Anda tahu, saya suka mengeraskan suara musik seperti saat anda berada di klub. Sangat keras, seperti anda berada di klub dansa atau sesuatu. Saya kira itulah suasana saat saya berlatih. Itu menyenangkan.”
Sebagai Juara Dunia IBJJF lima kali, penguasa flyweight submission grappling ONE, serta dianggap sebagai salah satu spesialis submission pound-for-pound terbaik dunia, Musumeci jelas melakukan hal yang tepat dalam sesi latihannya.
Terlebih spesifik lagi, petarung BJJ fenomenal ini mengizinkan dirinya untuk memasuki tingkatan fokus yang jauh lebih tinggi lagi, dimana itu membantunya berjuang mengatasi rasa sakit dan lelah:
“Musik membawa anda memasuki zona bawah sadar, bukan? Musik memiliki perasaan di dalamnya. Musik memiliki ritme di dalamnya. Dan saya rasa musik membantu anda memasuki tempat lain secara mental. Saya sangat suka berlatih dengan musik. Itu membuatnya jauh lebih menyenangkan.”
Musumeci Jabarkan Citarasa Musik Yang Beragam
Jadi, musik seperti apa yang disukai Mikey Musumeci dalam berbagai sesi latihan epik itu?
Ini bukanlah jawaban mudah, katanya. Citarasanya dalam musik memang seluas pengetahuannya dalam BJJ, mulai dari heavy rock sampai bintang pop wanita:
“Tergantung pada mood saya.”
“Anda tahu, saat saya sedang merasa sangat gelap, saya lebih menyukai Disturbed, Rage Against the Machine, Five Finger Death Punch, suasana seperti itu. Dan, di kali lain, saya menyukai musik relijius, seperti musik Kristen. Lalu, di kali lain juga, saya menyukai musik dari Lady Gaga, Britney Spears.”
Petarung asal New Jersey ini cenderung mendengarkan satu genre saja di tiap pemusatan latihan, yang menciptakan mood bagi setiap laga blockbuster di ONE Championship itu.
Jelang pertahanan gelar Juara Dunia yang sukses melawan sesama Juara Dunia BJJ Osamah Almarwai saat itu, sebagai contoh, Musumeci mendengarkan sesuatu yang sedikit lebih gelap lagi:
“[Sebelum] laga saya dengan Osamah, kami sedang menyukai musik tekno Jerman, dan kami hanya mengeraskan **** suara [musik] itu dan berlatih. Itu sangat menyenangkan, semua orang mulai menari, maka itulah suasana latihan bagi kami.”
Tapi bagaimana dengan “Darth Rigatoni” di luar ruang berlatih saat ia berjalan memasuki ring atau Circle untuk menghadapi grappler submission kelas dunia lainnya?
Musik itu tak berhenti di sana. Namun daripada menyemangati dirinya seperti yang dilakukan saat berlatih, Musumeci lebih suka berada dalam kondisi pemikiran yang tenang dan jelas:
Ia mengungkap:
“Seringkali, anda akan melihat saya mengenakan headphone saat berjalan memasuki arena di ONE Championship, dan semua orang selalu penasaran dengan apa yang saya dengarkan. Saya biasanya mendengarkan musik relijius. Saat saya berjalan keluar, itu hanya membuat saya damai.”
