‘Saya Tak Bisa Terima Itu’ – Tayfun Ozcan Menolak Kalah Di Aksi Krusial Kontra Striker Legendaris Superbon

Marat Grigorian Tayfun Ozcan ONE on Prime Video 2 1920X1280 86

Petarung unggulan featherweight kickboxing Tayfun “Turbine” Ozcan mengetahui dirinya berkompetisi di divisi paling sarat atlet berbakat dalam olahraga tarung, tapi ia belum siap menerima apa pun yang berada di bawah standarnya.

Pada 10 Juni, di ONE Fight Night 11: Eersel vs. Menshikov, kickboxer Turki-Belanda ini akan mengincar kemenangan kedua bersama organisasi ini saat menghadapi mantan penguasa divisi Superbon Singha Mawynn, langsung pada jam tayang utama A.S. dari Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand.

Sempat dianggap sebagai salah satu striker pound-for-pound terbaik dunia, mantan Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing Superbon mewakili kesempatan luar biasa bagi Ozcan.

Namun, penantang #5 divisinya ini tidak setuju. Ozcan meyakini dirinya telah melakukan banyak hal yang membuatnya layak memasuki laga krusial melawan superstar Thailand itu.

Pria berusia 31 tahun ini berkata:

“Itu tak terasa seperti sebuah kesempatan, sejujurnya. Itu terasa seperti inilah posisi yang layak bagi saya. Saya layak ada di sana. Saya membuktikan diri selama bertahun-tahun, dengan berbagai laga, bahwa saya layak berada di puncak.”

Superbon memasuki laga ini setelah kekalahan berat dalam Kejuaraan Dunia di tangan penguasa divisi Chingiz Allazov pada Januari lalu.

Namun, terlepas dari kekalahan itu, Ozcan masih melihat lawannya sebagai kickboxer yang sangat berbahaya dan memang salah satu yang terbaik di dunia.

Ia berkata:

“Saya tahu, tentunya, itu tetap Superbon dan banyak orang berkata, ‘Ya, tapi ia terkena KO.’ Tapi, itu tetap Superbon. Apa pun dapat terjadi dalam laga, dan anda dapat terkena KO oleh siapa saja.”

“Itu tak menjadikannya lebih atau kurang dari seorang lawan. Ia tetaplah Superbon, dan saya menganggap dirinya sangat serius.”

Lalu, bagaimana “Turbine” berencana mengalahkan salah satu lawan yang paling terkenal itu?

Menurut Ozcan, kunci mengalahkan Superbon adalah untuk tetap menekan gas dan memaksa atlet Thailand yang sangat elusif itu memasuki adu serangan penuh aksi.

Ozcan berkata:

“Anda harus membawa aksi itu ke arah dirinya. [Itu] hanyalah pilihan satu-satunya yang anda miliki. Tapi, harus dengan cara yang cerdas, karena ia sangat cerdas dan teknis.”

“Jika anda membiarkan dirinya memainkan permainannya, saya bahkan takkan mempertimbangkan pergi ke Bangkok karena saya tahu saya [akan] kalah.”

“Maka, satu-satunya hal yang saya dapat lakukan saat ini adalah membawa aksi itu kepada dirinya, dan mari kita bawa setiap pertarungan ke setiap petarung Thailand karena mereka sangat sempurna dalam menghindari laga.”

Tayfun Ozcan Berjanji Bangkitkan Kariernya Di ONE

Sebagai mantan Juara Kickboxing Eropa, Tayfun Ozcan bergabung bersama ONE Championship dengan hype yang cukup besar di belakangnya.

Faktanya, ia memegang catatan rekor profesional 86-10, serta melawan dan mengalahkan beberapa kickkboxer paling berbahaya di seluruh dunia.

Namun, dirinya saat ini membawa catatan rekor 1-2 bersama ONE Championship, yang memberikan bukti bagaimana tingkatan kompetisi yang dihadapinya dalam organisasi itu. Lagipula, kedua kekalahan itu tiba saat melawan petarung legendaris Sitthichai Sitsongpeenong dan Marat Grigorian.

Ozcan berkata:

“Hal terpenting bagi saya adalah, saya mendapatkan awalan yang buruk di ONE, tentunya, dan saya tidak berada di sana secara mental dalam dua laga pertama itu.”

“Itu tidak menyenangkan, tapi sekarang saya tak dapat menerima bahwa karier ONE saya itu [berisi] dua kekalahan dan satu kemenangan. Saya tak dapat menerima itu.”

“Dan sejujurnya, saya tak peduli siapa yang mereka taruh di [hadapan] saya sekarang, karena saya akan menerima setiap pertarungan untuk membayar [sepasang kekalahan itu].”

Ozcan menyadari bahwa dirinya berkompetisi melawan para bibit terbaik dalam dunia striking – berbagai kickboxer terbaik yang pernah terlihat di muka bumi.

Tetap saja, itu tak membuat kekalahannya lebih mudah untuk ditelan, dan “Turbine” membawa misi untuk menempatkan tandanya dalam divisi featherweight kickboxing.

Ozcan berkata:

[Giorgio] Petrosyan, Sitthichai, Marat, Superbon, Chingiz – itu seperti Liga Juara. Itulah divisi dimana kita berada. Anda menonton final Liga Champions, anda melihat 1-1 atau 1-0. Itu selalu tipis. Itu menyakitkan, tetapi itulah adanya. Itu semua kekalahan.”

“Anda tahu, 10 tahun, anda melihat kembali, semua orang melihat kekalahan. Tak peduli apakah itu tipis atau tidak. Itu semua kekalahan. Dan, saya takkan ingin mengakhiri karier ONE saya dengan lebih banyak kekalahan daripada kemenangan.”

“Saya belum pernah mengalaminya, maka saya tak bisa menerima itu.”

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball