‘Saya Tak Boleh Kalah’ – Tawanchai Bertekad Kalahkan Masaaki Noiri Dan Raih Kejayaan Dalam Dua Olahraga Di ONE 172

Tawanchai PK Saenchai tengah mengemban misi untuk membuktikan bahwa dirinya punya senjata lengkap untuk menguasai dua disiplin olahraga.
Pada Minggu, 23 Maret, sang megabintang Thailand akan bertandang ke rumah lawan untuk menghadapi striker unggulan Jepang Masaaki Noiri dalam laga Kejuaraan Dunia ONE Interim Featherweight Kickboxing di ONE 172: Takeru vs. Rodtang, yang tayang live lewat pay-per-view dari arena legendaris Saitama Super Arena di Japan.
Sebagai Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai yang belum pernah mengalami kekalahan sejak 2021, Tawanchai telah membuktikan dominasinya dalam “seni delapan tungkai.” Kin, ia juga mengincar kejayaan dalam kickboxing.
Seniman knockout berusia 25 tahun ini menyadari bahwa divisi featherweight kickboxing di ONE telah menjadi rumah bagi para bintang terbesar dalam olahraga ini – dan hal itu pula yang memotivasinya untuk merajai kelas tersebut.
Jelang laga akbar di ONE 172, ia berbincang dengan onefc.com:
“Seberapa penting laga ini? Sangat penting. Karena ini akan membantu saya meraih mimpi menjadi Juara Dunia dalam dua olahraga di divisi featherweight yang dipenuhi oleh petarung elite. Ini merupakah divisi paling populer dan juga tersulit.
Bintang asal PK Saenchai ini harus meladeni aksi ultra agresif dari Noiri. Sang atlet Jepang tiba di ONE dengan prestasi segudang dan ekspektasi tinggi. Namun, ia mengawali dua laganya dengan kekalahan atas lawan elite.
Noiri lalu berhasil bangkit berkat kemenangan lewat leg kick yang membuat namanya kembali melambung.
Walau beberapa penggemar mempertanyakan apakah Noiri layak mendapat kesempatan bertarung demi sabuk emas interim, Tawanchai tak mempermasalahkannya. Menurutnya, sang lawan punya jam terbang tinggi dalam kickboxing dan akan mendapat dukungan penuh di Saitama:
“Saya merasa bersemangat. Saya harus bertarung di Jepang. Saya harus bertarung di negaranya. Dia adalah Juara K-1. Dia punya pengalaman yang lebih banyak dibanding saya. Jika ada yang meremehkannya, atau ada penggemar saya yang mengatakan bahwa dia adalah lawan enteng, saya pastikan dia sama sekali bukanlah lawan yang mudah.
“Walau kalah dalam dua penampilan awalnya di ONE, dia bukanlah lawan yang lemah. Dia tidak akan membiarkanku mempermainkannya. Percayalah, dia adalah Juara Kickboxing. Dia bertarung di negara sendiri, jadi dia akan pantang menyerah.”
Tawanchai dan timnya telah mempelajari Noiri, menganalisa kelemahannya, serta mempersiapkan rencana untuk mengeksploitasi kekurangannya. Meski demikian, strategi tersebut masih terkunci rapat.
Walau tak mau terlalu membeberkan prediksi jalannya laga Kejuaraan Dunia mendatang, Tawanchai berjanji akan meninggalkan Jepang sebagai juara dalam dua olahraga:
“Seperti apa jalannya laga? Saya tidak bisa memprediksi masa depan, tapi saya tahu saya tak boleh kalah.”
Tawanchai Jabarkan Perpindahan Dari Muay Thai Ke Kickboxing
Tawanchai PK Saenchai sadar betul bahwa ia perlu mengubah gaya tanding saat beralih dari Muay Thai ke kickboxing.
Tiga laga terakhirnya berujung pada keberhasilan mempertahankan Gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai. Oleh karena itu, ia perlu mengubah pola latihan untuk menghadapi kickboxer sejati dalam diri Masaaki Noiri:
“Untuk persiapan jelang laga ini, saya sedikit mengubah teknik. Dan saya harus lebih banyak mempelajari aturan kickboxing, cara penilaiannya, dan hal lainnya.
“Saya berkata pada diri sendiri, ‘Jangan menggunakan sikut.’ Saya pun sebetulnya jarang bertarung menggunakan sikut, clinch, ataupun lutut, jadi saya hanya perlu sedikit mengubah taktik.”
Bagaimanapun, Tawanchai sejatinya adalah petarung Muay Thai.
Perjalanannya menuju puncak dunia kickboxing adalah cara untuk menguji kemampuan diri saat menghadapi lawan kelas dunia sekaligus mendekatkan dirinya pada tujuan untuk menasbihkan nama sebagai petarung poind-for-pound terbaik:
“Dibandingkan dengan Muay Thai, saya bisa bilang bahwa saya mencintai Muay Thai. Kickboxing adalah tantangan yang lain. Saya akan coba mengubah gaya agar lebih cocok bagi kickboxing.”
“Kesempatan ini telah datang. Saya siap membuktikan diri dalam olahraga berbeda.”