‘Saya Tak Dapat Kuasai Diri’ – Stamp Fairtex Merasa Terhormat Terima Sabuk Juara Dunia MMA Dari Angela Lee
Megabintang Thailand Stamp Fairtex mencapai hal yang tak pernah terduga dalam laga utama ONE Fight Night 14: Stamp vs. Ham, akhir bulan lalu.
Pada 29 September, atau Sabtu pagi, 30 September waktu Asia, Stamp memberi penyelesaian yang menjadi sorotan luar biasa atas Ham Seo Hee untuk menjadi Juara Dunia ONE Women’s Atomweight MMA – gelar Juara Dunia ONE ketiga dalam tiga disiplin berbeda.
Setelah laga itu, mantan Juara Dunia ONE Women’s Atomweight Kickboxing dan Muay Thai ini – dan kini ratu atomweight MMA yang baru – berbicara tentang pencapaian bersejarahnya.
Stamp berkata pada onefc.com/id:
“Saya merasa sangat bangga dan senang bahwa saya mencapai gelar Juara Dunia tiga disiplin itu. Saya kira sayalah satu-satunya orang yang mencapai prestasi ini.”
Stamp dan Ham awalnya dijadwalkan beradu demi gelar interim divisi mereka, namun beberapa menit sebelum keduanya memasuki Circle, sang pemegang gelar “Unstoppable” Angela Lee mengumumkan bahwa dirinya pensiun dari MMA, yang mengubah laga itu menjadi perebutan gelar sebenarnya.
Terlebih lagi, Stamp sempat menantang Lee demi gelar tersebut pada Maret tahun lalu. Dan sementara wanita Thailand itu menderita kekalahan berat dalam aksi yang dinobatkan sebagai MMA Fight of the Year 2022 itu, kedua bintang ini berbagi momen menyentuh setelah laga mereka.
Momen itu tetap berada dalam pikiran Stamp, yang tak dapat menguasai diri dari luapan emosi itu saat “Unstoppable” memberinya sabuk emas itu setelah laga utama ONE Fight Night 14 ini berakhir:
“Saya sangat emosional karena Angela sendiri yang menyerahkan sabuk itu pada saya. Saya teringat terakhir kali saya bertarung melawannya, ia sendiri mengatakan pada saya bahwa saya akan menjadi juara berikutnya, dan saya merasa sangat terhormat karena itu.”
Stamp Berbagi Kisah Pertarungan ‘Fightstory’ Pribadi
Pensiunnya Angela Lee – dan penyerahan gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight MMA tak terbantahkan ke tangan Stamp Fairtex – tiba setelah kepergian tragis sang adik dan mantan atlet ONE, Victoria Lee.
Namun, sementara “Unstoppable” mungkin telah pensiun dari arena kompetisi, ia belum berhenti berjuang untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Setelah kehilangan tragis adiknya itu, Lee mendirikan Fightstory, sebuah organisasi nirlaba dengan tujuan memerangi depresi dan isu kesehatan mental dalam berbagai bentuk.
Kini, setelah ia berada di puncak dunia MMA, Stamp sangat senang dapat berbagi kisah perjuangannya sendiri, atau “Fightstory,” dalam usahanya memberi inspirasi bagi banyak orang lain untuk melewati waktu yang sulit.
Wanita Thailand itu berbagi tentang perjuangan yang dialaminya menuju kejayaan dalam tiga disiplin ini:
“Maka, Fightstory saya adalah, saat saya kecil bersama keluarga saya ketika saya masih bertumbuh besar, kami masih miskin dan tak punya banyak dalam hal finansial. Selain itu, saat saya remaja, saya patah hati, yang meninggalkan saya tanpa apa pun.”
“Itulah cara saya menyadari bahwa saya hanya memiliki keluarga saya, dan mereka akan selalu berada di sana untuk saya. Selain itu, Fairtex [Gym] adalah keluarga saya, di luar keluarga saya sebenarnya, maka itulah Fightstory saya.”