‘Saya Telah Siap Sejak Lama’ – Prajanchai Tak Sabar Hadapi Di Bella Dalam Kejuaraan Dunia Yang Tertunda

Joseph Lasiri Prajanchai PK Saenchai ONE Friday Fights 46 12 scaled

Prajanchai PK Saenchai tak sabar untuk segera berlaga melawan Jonathan Di Bella setelah laga pertama mereka di bulan April batal dan berakhir dengan dicabutnya sabuk emas dari sang mantan penguasa.

Kini, kedua bintang itu akan beradu di laga utama ONE Friday Fights 68 pada 28 Juni dengan sabuk emas ONE Strawweight Kickboxing yang tak bertuan jadi pertaruhannya.

Petarung Italia-Kanada ini telah bercerita tentang situasi yang memaksanya mundur dua bulan silam. Prajanchai menunjukkan bersimpati pada rivalnya, tapi ia sempat mengira kalau laga itu tak akan pernah terjadi.

Sang Juara Dunia ONE Strawweight Muay Thai merasa senang setelah mengetahui bahwa tantangan itu kembali datang. Ia pun menyambut kehadiran Di Bella di Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand.

Prajanchai bicara pada onefc.com:

“Saya tak tahu banyak tentang insiden ini. Saya hanya tahu kalau Jonathan tidak memenuhi uji hidrasi. Saya merasa simpati padanya, tapi kami tetap harus mengikuti aturan. Saya tak merasa kesal. Saya hanya kecewa karena gagal mendapatkan kesempatan untuk merebut sabuk emas.

“Setelah hari itu, saya tak menyangka akan mendapat kesempatan untuk menghadapinya kembali. Ketika saya mengetahui kalau ia akan jadi lawanku berikutnya, saya merasa senang karena mendapat kesempatan itu kembali.

“Saya telah siap sejak lama. Saya hanya menunggu laga itu datang.”

Sebagai penguasa divisi Muay Thai tengah mengincar kejayaan dalam dua disiplin, Prajanchai merasa mampu mengungguli gaya permainan lawannya tanpa memikul banyak ekspektasi di pundaknya.

Di Bella merupakan kickboxer yang lebih berpengalaman, dan ia juga memiliki motivasi lebih setelah kehilangan gelar bahkan tanpa naik ke atas ring.

Bagi sang atlet PK Saenchai Muaythaigym, laga itu tidak membebaninya meskipun digelar di depan pendukungnya di Bangkok.

Ia berujar:

“Saya kira Jonathan akan merasa lebih terbebani ketimbang saya karena dia terbiasa berdiri di posisi puncak. Saya membalasnya bahwa akan lebih sakit ketika terjatuh. Saya kira dia menyadari apa maksud kata-kata saya pada waktu itu. Dia tidak kalah dariku, dia kalah dari dirinya sendiri, dan dia baru saja jatuh dari puncak.

“Namun, tidak ada yang tak diunggulkan di sini. Tak peduli Anda datang dari negara mana untuk berlaga. Faktanya, saya adalah kuda hitam karena dia merupakan veteran di kickboxing. Dia telah tanding kickboxing seumur hidupnya, sementara saya masih terbilang pendatang baru di aturan ini.”

Prajanchai Berencana Tinggalkan Lumpinee Stadium Dengan Dua Sabuk Di Pundaknya

Prajanchai PK Saenchai merasa memiliki senjata lebih untuk mengalahkan Jonathan Di Bella dengan waktu latihan ekstra yang ia miliki.

Ia tak menganggap bahwa laga akan berjalan mudah, mengingat kualitas Di Bella sebagai striker kelas dunia. Namun, mega bintang Muay Thai dengan segudang pengalaman ini telah melengkapi kemampuannya hingga menemukan lebih banyak kelemahan lawannya lewat waktu latihan selama dua bulan lebih.

Prajanchai berkata:

“Gaya permainan Jonathan mengandalkan kecepatan dan kelincahan. Kekuatannya terletak pada kombinasi pukulannya. Saya tahu kelemahannya, tapi saya tak akan memberitahu Anda.

“Saya akan melemparkan sejumlah variasi pukulan. Saya juga punya senjata lain untuknya, tapi tolong tunggu dan lihat nanti di dalam ring.”

Jika bisa meraih kemenangan pada 28 Juni, Prajanchai akan bergabung dalam deretan atlet elite yang telah menguasai sejumlah seni bela diri dan meraih gelar Juara Dunia ONE dalam olahraga berbeda.

Meski merasa senang karena dapat menghadapi petarung berbahaya seperti Di Bella, warisan yang bisa ia tinggalkan adalah motivasi utamanya.

Ia memang tidak memberi prediksi, tapi Prajanchai siap memanfaatkan kesempatan terbesar jelang ONE Friday Fights 68.

Perwakilan PK Saenchai Muaythaigym itu berujar:

“Bagi saya, memenangi Gelar Juara Dunia ONE dalam dua olahraga, kickboxing dan Muay Thai, sangat berarti banyak dalam hidupku. Raihan itu dapat memotivasi saya untuk waktu yang lama.

“Saya tak bisa memprediksi apa pun, tapi kalian bisa berharap melihat kedua sabuk di pundak saya.” 

Selengkapnya di Berita

Kongthoranee Sor Sommai Jaosuayai Sor Dechapan ONE Friday Fights 82
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 39 scaled
44286
Aung La N Sang Fan Rong ONE Fight Night 10 58
Joseph Lasiri Prajanchai PK Saenchai ONE Friday Fights 46 12 scaled
Alaverdi Ramazanov Mavlud Tupiev ONE Friday Fights 8 21
Tyson Harrison Rambo Mor Rattanabandit ONE Friday Fights 11 57
AlibegRasulov 1200X800
Avatar PK Saenchai Kiamran Nabati ONE Friday Fights 55 33
Ok Rae Yoon Lowen Tynanes ONE Fight Night 10 68
Ok Rae Yoon Lowen Tynanes ONE Fight Night 10 64
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE on Prime Video 5 1920X1280 56