‘Saya Tidak Takut Kalah’ – Alexis Nicolas Merasa Siap Kejutkan Regian Eersel Di ONE Fight Night 21
Petarung fenomenal Prancis Alexis “Barboza” Nicolas sedang bersiap mengambil kesempatan terbesar dalam karier profesionalnya.
Pada 5 April di jam tayant utama A.S., atau Sabtu pagi, 6 April di Asia, striker tak terkalahkan ini akan menantang penguasa dua disiplin Regian “The Immortal” Eersel demi gelar Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing dalam laga utama ONE Fight Night 21 dari Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand.
Setelah mendominasi skena kickboxing elite Eropa – dengan 23 kemenangan beruntun tanpa satu kekalahan pun – Nicolas mencetak debutnya yang sangat ditunggu bersama ONE pada Januari lalu, dimana ia merebut keputusan juri atas Magomed Madomedov di ONE Friday Fights 47.
Hasil impresif itu memberinya kesempatan merebut sabuk emas lightweight kickboxing milik Eersel – yang menjadi loncatan besar dalam arena kompetisi ini.
Namun, sementara banyak atlet mungkin merasa terintimidasi dengan skala dari momen tersebut, Nicolas berkata pada onefc.com/id bahwa ia tak merasa gugup sedikit pun:
“Saya yakin saat saya masuk ke dalam ring karena saya itu kuda pekerja. Saya tidak takut kalah. Itu semua tentang penampilan saya. Saya tidak takut tak bisa tampil dengan baik. Bahkan jika saya tampil dengan baik dan saya kalah, saya tak masalah dengan itu.”
“Barboza” memang telah membuktikan dirinya layak meraih perebutan gelar Juara Dunia ini, tetapi ia jelas akan menghadapi ujian terbesar dalam kariernya saat ia beradu dengan Eersel.
Tak terkalahkan dalam 22 laga terakhirnya sejak 2016 lalu, superstar Suriname itu memegang gelar lightweight Muay Thai dan kickboxing, serta memastikan dirinya sebagai salah satu striker pound-for-pound terbaik dunia.
Nicolas sangat menyadari berbagai pencapaian lawannya itu, tetapi ia berkata dirinya takkan mundur saat bel pertandingan berbunyi:
“Saya memiliki respek yang sangat besar bagi Regian Eersel. Ia adalah salah satu petarung terbaik di generasi ini. Saya memiliki banyak respek bagi atlet di luar ring, namun saat kami berada di dalam ring, kita akan membiarkan pria yang terbaik menang. Itu akan jadi pertempuran antar dua singa.”
Dengan latar belakangnya dalam seni bela diri striking asal Prancis, savate, sang penantang meyakini bahwa ia akan menjadi jenis lawan yang cukup unik bagi Eersel.
Nicolas menyadari bahwa sang Juara Dunia telah mengalahkan banyak rival elite di ONE, tetapi ia berkata tak ada satu pun yang menyerupai dirinya:
“Saya kira Eersel pernah bertarung melawan banyak petarung bagus, tapi tak ada yang membawa gaya saya. Bagi saya, itulah pembedanya. Ia melawan petarung yang memukul lebih keras dari saya, lebih cepat dari saya, tetapi tidak seperti saya. Saya kira itu akan menjadi pembedanya.”
“Saya tahu ia memiliki serangan lutut yang bagus, pukulan bagus, tetapi saya berlaga melawan para petarung yang bertarung seperti ini. Tak sebagus dirinya, tetapi bertarung seperti dirinya.”
Nicolas Sebut Mengalahkan Eersel ‘Adalah Impian Yang Terwujud’
Jika ia mengalahkan Regian Eersel di ONE Fight Night 21, Alexis Nicolas dalam sekejap akan menjadi superstar seni bela diri global dan kickboxer lightweight terbaik dunia.
Berasal dari latar belakang sederhana dan bertumbuh besar di salah satu area terkeras di Paris, ia mengerti seberapa monumental kemenangan itu bagi dirinya dan kariernya.
Terlebih lagi, ia sangat termotivasi untuk membawa gelar Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing itu kembali ke negara dan keluarganya:
“Saya bukanlah pemimpi besar, tapi itu adalah impian yang terwujud. Itu akan menjadikan saya nomor satu di seluruh dunia dan akan mengesahkan status saya.”
“Sangat sulit untuk hidup dari olahraga di Prancis, maka ini dapat mengubah kehidupan saya secara keseluruhan. Ini adalah kesempatan masif dalam hidup saya, dan saya sangat ingin untuk tak hanya membanggakan ibu saya tetapi negara ini juga.”