‘Seluruh Bintang Itu Sejajar’ – Kairat Akhmetov Tak Sabar Jalani Perebutan Gelar Juara Dunia Lawan Demetrious Johnson

Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 50

Pada 6 Mei waktu Asia, atau Jumat malam waktu A.S., di ONE Fight Night 10: Johnson vs. Moraes III, bintang baru asal Kazakhstan Kairat Akhmetov mengambil langkah besar untuk meraih perebutan gelar Juara Dunia ONE Flyweight MMA.

Sepanjang tiga laga menegangkan itu, penantang #2 Akhmetov memberi aksi brutal atas atlet peringkat keempat Reece McLaren dalam laga ulang aksi mereka pada tahun 2019 lalu, yang memadukan teknik gulatnya dengan kemampuan striking kuat untuk memaksa lawannya bertahan dari awal sampai akhir.

Penampilan luar biasa ini membawa kemenangan beruntun Akhmetov menjadi enam, serta catatan rekor keseluruhannya menjadi 30-2, yang semakin memastikan statusnya sebagai penantang gelar Juara Dunia berikutnya dalam divisi ini.

Melihat kembali, pria berusia 35 tahun ini berkata ia mengeksekusi strateginya dengan sempurna:

“Ya, saya dapat menunjukkan 120 persen dari apa yang kami persiapkan di sasana dengan para rekan sparing saya. Semuanya berjalan sesuai rencana. Saya senang dengan hasil itu.”

Tak seperti laga perdananya dengan McLaren empat tahun lalu, Akhmetov sangat mengandalkan latar belakang gulat Grego-Romawi untuk membuat rival asal Australia itu kelelahan dan membuka kesempatan untuk menyerang dengan teknik striking pada ronde-ronde akhir.

Dan, menyadari kemampuan submission elite lawannya, “The Kazakh” menghindari bahaya di atas matras saat ia menempatkan kekuatan fisik yang besar dan permainan atas (top game) yang menyesakkan.

Ia berkata pada ONEFC.com/id:

“Laga pertama kami adalah pertarungan stand-up. Saya mengira ia akan mengharapkan hal yang sama dari saya kali ini. Maka, kami memutuskan untuk beraksi lebih cerdas dari dirinya dan lebih banyak bergulat.”

“Saat laga berjalan, saya bekerja di semua lini – beralih dari gulat ke stand-up saat diperlukan.” 

“Ini nampak seperti ia sedikit bingung di satu titik. Saya menyadari bahwa kekuatan dan ketahanan fisik saya akan menjadi keunggulan. Ia adalah sabuk hitam [BJJ], maka saya berlatih bagaimana cara bertahan pada lawan untuk mencegah dirinya melakukan apa pun.”

Akhmetov Merasa Siap Jalani ‘Laga Impian’ Dengan Johnson

Kini, dengan kemenangan beruntun yang dimulai pada Januari 2018, Kairat Akhmetov mengincar ‘GOAT’ MMA Demetrious “Mighty Mouse” Johnson.

Legenda dunia modern ini mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Flyweight di laga utama ONE Fight Night 10, dimana ia menempatkan aksi sensasional saat melawan penantang #1 Adriano “Mikinho” Moraes.

Menurut Akhmetov, segala sesuatunya memang bekerja dengan luar biasa untuk mendaratkan sebuah laga terbesar dalam hidupnya – perebutan gelar Juara Dunia ONE melawan petarung terhebat sepanjang masa:

“Saya menunggu untuk bertarung demi gelar itu dalam waktu cukup lama, dan saya sangat ingin menghadapi ‘Mighty Mouse’ di arena, dan kini seluruh bintang itu sejajar.”

“Segala sesuatunya berjalan sesuai rencana. Jika laga ini terjadi, seluruh mimpi saya akan menjadi kenyataan – saya akan mengenai dua burung dengan satu batu.”

Hanya beberapa menit setelah kemenangan “Mighty Mouse” di laga utama, Akhmetov bergabung dengannya di dalam Circle untuk sebuah aksi staredown yang intens, dimana ini kemungkinan besar akan mempersiapkan panggung bagi sebuah pertempuran epik di Kejuaraan Dunia.

Setelah itu, “The Kazakh” berkata interaksi mereka hanyalah sebuah cara untuk menegaskan tujuannya:

“Saya tak ingin kurang ajar pada Demetrious. Saya masuk ke arena, memberinya selamat, berkata bahwa ia adalah legenda, dan saya tidak ingin mengambil momen kejayaannya.”

“Saya berdiri di sana untuk menunjukkan pada semua orang bahwa saya adalah penantang berikutnya yang sebenarnya.”

Di sisi lain, Johnson memang masih belum memastikan masa depannya, saat ia melihat kemungkinan untuk memasuki masa pensiun di usia 36 tahun.

Namun, baik jika itu menjadi laga impian yang menjadi kenyataan melawan sang ikon, atau laga Kejuaraan Dunia melawan para penantang berbahaya lainnya dalam divisi flyweight, Akhmetov membawa kebanggaan penuh saat ia berusaha kembali merebut sabuk emas.

Ia menambahkan:

“Saat saya melihat ke belakang, saya melihat jalan panjang yang harus saya tempuh untuk kembali mencapai puncak – sesuatu yang tak dapat saya bayangkan selama bertahun-tahun.”

“Kini, itu menjadi kenyataan, itu bukanlah mimpi. Saya sudah separuh jalan ke sana, dan saya hanya satu langkah lagi dari menulis babak baru dalam sejarah saya, yang akan mengatakan pada seluruh dunia seperti apa petarung Kazakhstan itu. Saya siap.”

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball