‘Senang, Sedih, Bangga’ – Jackie Buntan Alami Berbagai Emosi Saat Berbagi Kartu Dengan Janet Todd Untuk Terakhir Kali
Jackie Buntan memang cukup beruntung memiliki panutan yang sempurna dalam perjalanannya menuju puncak dunia Muay Thai.
Saat petarung fenomenal berusia 26 tahun ini kembali untuk melawan Martine Michieletto dalam gelaran ONE Fight Night 20 pada Sabtu pagi waktu Asia ini, ia akan melakukannya di kartu pendukung bagi laga utama terakhir bagi rekan satu timnya, Janet Todd, melawan “The Queen” Phetjeeja.
Todd yang berusia 38 tahun itu telah ada di sisi rekan satu timnya yang lebih muda itu dalam setiap langkah di sasana Boxing Works, California Selatan.
Namun, apa pun hasil dari laga penyatuan gelar Kejuaraan Dunia ONE Women’s Atomweight Kickboxing itu, “JT” akan menggantung sarung tinjunya di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, serta resmi memasuki masa pensiun setelah karier kompetitif panjang yang dijalaninya.
Ini menjadi momen luar biasa bagi Todd, tetapi itu juga akan membawa dampak masif bagi Buntan saat ia bersiap memasuki era baru tanpa rekan seniornya itu di garis depan.
Buntan berkata tentang ratu atomweight Muay Thai ini:
“Saya memulainya sangat muda. Usia saya 11 tahun. Memasuki sekolah menengah atas, saya mengambil waktu istirahat karena saya ingin punya kehidupan sosial. Di tahun senior saya, saat saya akan lulus, saya masih berlatih, tetapi tidak berkompetisi.”
“Sementara itu, saya berlatih dengan Janet, dan ia bertarung secara rutin, menang, meraih sabuk, hanya menjalani kesuksesan luar biasa.”
“Itu benar-benar menginspirasi saya. Jika seseorang yang berlatih bersama saya, seseorang yang saya kenal cukup dekat, dapat melakukan ini semua, maka saya bisa melakukan hal yang sama. Seperti kata pepatah, anda tak dapat menjadi apa yang tak bisa anda lihat.”
“Ia benar-benar memicu dorongan dan motivasi itu untuk melihat diri saya sendiri membawa ini ke tingkatan yang jauh lebih tinggi. Memasuki setiap laga, itu seperti saya memiliki senjata rahasia untuk dapat berlatih bersama salah satu striker terbaik, jika bukan yang terbaik, di dunia.”
Walau Todd jelas masih akan berada di sana untuk mendukung, akan ada perubahan dinamika setelah ia pensiun.
Tetapi, daripada memikirkan itu sebagai sebuah kehilangan besar, Buntan bersyukur atas kesempatan yang diberikan sahabatnya itu, serta jalur yang dibukanya bagi generasi berikut.
Bintang Filipina-Amerika ini berkata:
“Janet yang pensiun itu memberi berbagai perasaan. Itu emosional, senang, sedih, bangga. Benar-benar semuanya. Itu seperti menjadi akhir dari sebuah era, tapi tidak juga, karena ia mengukuhkan namanya di dunia Muay Thai, terutama bagi para wanita dan atlet A.S. Dan itu takkan terlupakan.”
“Maka, ini momen pahit dan manis, tapi itu momen yang akan tiba bagi semua orang.”
Buntan Yakin Raih Kemenangan Atas Michieletto Yang ‘Lengkap’
Jackie Buntan akan ingin mempersiapkan panggung bagi aksi sapu bersih untuk Boxing Works saat ia menghadapi Martine Michieletto di ONE Fight Night 20 pada 9 Maret waktu Asia nanti.
Mereka akan tampil dalam laga catchweight 130 pound yang dapat menentukan siapa penantang berikut untuk sabuk emas Muay Thai dalam divisi strawweight wanita.
Buntan mengetahui bahwa pertarungan melawan Juara Dunia ISKA Kickboxing empat kali itu takkan mudah, dan ia pun mengharapkan aksi keras yang sulit saat mereka beradu di Thailand:
“Ia memiliki latar belakang kickboxing. Anda dapat melihat itu dalam gayanya juga. Jelas, sangat menonjol bagi saya bahwa ia kidal. Ia nampak bagus dengan kedua tangan itu. Ia memiliki pukulan cepat, keras, dan ia bisa beradu clinch juga. Maka, saya kira ia berkemampuan menyeluruh.”
Tetap saja, Buntan meyakini ia memiliki kemampuan lengkap untuk mengatasi tiap hal yang dibawa oleh lawannya itu.
Dengan pelatih Bryan Popejoy dan rekan satu tim Janet Todd di sisinya, bintang yang sedang naik daun ini merasa sepenuhnya siap untuk meraih kemenangan pada Sabtu pagi nanti.
Mereka sudah mencatat beberapa area untuk dimanfaatkan, dan Buntan tak sabar untuk mempraktekkan seluruh riset itu.
Ia menambahkan:
“Kelemahan yang saya lihat adalah hal-hal yang lebih mendasar, yaitu postur dan kuda-kuda dan pijakannya, hal-hal seperti itu.”
“Saya sangat yakin dengan kecerdasan saya, teknik saya, kekuatan saya dan kemampuan saya untuk beradaptasi.”
“Tapi semua ini selalu kembali ke Bryan juga, beserta dengan game plan dan dengan laga-laga kickboxing Janet sebelumnya. Maka, saya kira itu semua akan berpadu dengan mereka berdua di pojokan saya.”