Setelah Debut Spektakuler, Jhanlo Sangiao Incar Sabuk Emas

JhanloSangiao PaulLumihi 1920X1280 WINTERWARRIORSII 36

Berdasarkan garis keturunan, ada berbagai harapan yang diemban Jhanlo “The Machine” Sangiao dalam debut promosionalnya di ONE: WINTER WARRIORS II.

Pada akhirnya, remaja berusia 19 tahun yang adalah anak pelatih kepala sasana terkenal Team Lakay, Mark Sangiao, menyelesaikan tugasnya dan mencetak submission atas Paul “The Great King” Lumihi pada ronde pertama laga mereka di Singapore Indoor Stadium, Jumat malam lalu.

Ini menjadi kemenangan impresif bagi remaja fenomenal Filipina itu, dimana kemampuan menyeluruhnya dalam seni bela diri campuran itu memadukan striking wushu andalan Team Lakay dengan permainan ground luar biasa.

Walau memikul ekspektasi berat di pundaknya, “The Machine” bersemangat untuk tampil pada tingkatan tertinggi di hadapan ayahnya.

“[Ayah saya] sangat senang melihat saya melakukan yang terbaik dan mengeksekusi semua yang kami persiapkan,” kata Sangiao.

“Tentu, ada tekanan di sisi saya, terutama sebelum laga, namun saya tak melihatnya secara negatif. Saya menggunakan itu sebagai motivasi bagi saya untuk menjadi lebih bersemangat lagi.”

Emosi itu pun terkuak saat remaja ini menyusuri jalur ONE Championship untuk pertama kalinya dan melepaskan aksi luar biasa.

“Saya mengeluarkan semuanya untuk melepaskan sebagian tekanan,” katanya. “Saya hanya sangat bersemangat sampai yang dapat saya lakukan hanyalah berteriak saat memasuki Circle.”

Pictures from the match between Jhanlo Sangiao and Paul Lumihi from ONE: WINTER WARRIORS II

Pelepasan itu benar-benar berguna, karena Sangiao nampak sangat tenang di awal ronde pembuka – bahkan saat Paul menolak bersalaman dan berusaha menerjang maju.

“The Machine” tak bergeming dan membalas dengan menyerang rivalnya via kombinasi hook-cross keras. Sejak itu, ia pun mendominasi veteran Indonesia lawannya dengan hujan serangan keras dan sebuah takedown.

Di ranah ground, Sangiao menyarangkan ground-and-pound keras yang segera membuka jalur ke punggung Paul, dimana ia mengamankan sebuah rear-naked choke demi meraih kemenangan dalam waktu dua menit saja

Ini menjadi awalan yang baik bagi warga Baguio City itu, yang membawa catatan rekor MMA-nya menjadi 4-0 dan terus menumpuk keyakinan dirinya.



“Tidak terbersit dalam pikiran saya [untuk mengakhirinya di awal]. Saya hanya terfokus pada apa yang harus saya lakukan di dalam Circle. Baik saya menyelesaikan di awal atau tidak, tujuannya adalah untuk menang,” kata Sangiao.

“Ini akan lebih mendorong keyakinan diri saya, karena saya kini mengetahui apa rasanya berkompetisi di dalam Circle. Dalam laga ini, saya hanya menguji peruntungan karena itu adalah laga debut saya, namun saya meyakini bahwa saya melakukan yang terbaik.”

Terdorong oleh kemenangan perdananya dan rekan berlatih elite di Team Lakay – yang menghasilkan lima Juara Dunia MMA di ONE – “The Machine” meyakini bahwa dirinya dapat melawan yang terbaik di atas panggung dunia.

“Karena saya [melakukan] roll dan sparing bersama para Juara Dunia di sasana, saya memiliki keyakinan untuk ‘rolling’ dengan [Paul Lumihi],” tegasnya.

“Saya terus mengira bahwa jika saya dapat berkompetisi bersama saudara-saudara saya di sasana, seperti Stephen [Loman], Kevin [Belingon] dan Jeremy [Pacatiw], saya tahu bahwa saya dapat berkompetisi melawan siapa pun di hadapan saya.”

Pictures from the match between Jhanlo Sangiao and Paul Lumihi from ONE: WINTER WARRIORS II

Jelas bahwa atlet muda ini meyakini langit adalah batasan bagi karier bela diri campurannya. Dan, dengan sebuah kemenangan meyakinkan yang diraihnya, ia merasa siap untuk mengikuti jejak para seniornya di Baguio City itu.

“Saya telah berlatih keras untuk naik dan bersiap untuk siapa yang saya hadapi dalam divisi bantamweight. Saya hanya berencana memberi yang terbaik tiap kali saya masuk ke sana,” kata Sangiao.

“Penggemar harus selalu mengharapkan yang terbaik dari saya, dan itu dimulai dengan berlatih sampai malam pertandingan. Saya ingin menunjukkan bahwa saya juga dapat menjadi Juara Dunia.”

Baca juga: Loman Cetak KO Pada Debutnya, Ingin Hadapi Penantang Teratas Lain

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball