Setelah Tahun Luar Biasa, Yuya Wakamatsu Lihat Pencapaian Di Tahun 2020
Yuya “Little Piranha” Wakamatsu menjalani tahun terbaiknya, baik secara pribadi dan bersama ONE Championship.
Atlet flyweight Jepang ini menghadapi pria yang dianggap sebagai salah satu atlet bela diri campuran terbaik sepanjang masa, dimana ia mengakhiri tahun 2019 dengan sepasang kemenangan beruntun atas lawan yang kuat.
Sementara itu, di luar Circle, ia menjalani dua perubahan terbesar dalam hidupnya — ia menikah dan istrinya melahirkan anak pertama mereka.
Dari penampilannya di atas panggung dunia, dalam gelaran bela diri terbesar sepanjang sejarah ONE: CENTURY, sampai pengalaman emosional dalam kehidupan pribadinya, pria berusia 24 tahun asal Tokyo ini tetap terfokus.
Sebagai hasilnya, ia terus menampilkan pertumbuhan pesat sebagai seorang seniman bela diri dan manusia seutuhnya.
Wakamatsu memulai tahun 2019 dengan tantangan terbesar dalam karier bela diri campurannya – dalam ajang debut organisasi ini di “Negeri Matahari Terbit” pada bulan Maret.
Di depan penonton tuan rumah, ia memasuki Circle untuk menghadapi Juara Dunia Flyweight 12 kali, Demetrious “Mighty Mouse” Johnson, di ajang ONE: A NEW ERA.
Menghadapi tekanan yang sangat besar, “Little Piranha” berjuang keras melawan atlet Amerika Serikat ini. Setelah ronde pertama yang kompetitif, “Mighty Mouse” akhirnya mengakhiri laga melalui kemenangan submission pada stanza berikutnya.
Walau ia kalah, Wakamatsu muncul sebagai manusia baru.
“Saya melawan DJ dalam laga perdana saya tahun ini. Saya merasa bahwa, sebagai seorang manusia dan petarung, saya telah bertumbuh dari [saat] itu,” sebutnya.
“Sejujurnya, saya tidak berpikir bahwa saya akan tampil dengan baik saat melawan DJ. Namun setelah laga itu, saya menyadari seberapa jauh saya telah melangkah dan seberapa kuat saya sekarang. Itu memberi saya keyakinan luar biasa.”
- Refleksi Demetrious Johnson Untuk Tahun Pertamanya Bersama ONE
- Motivasi Danny Kingad Untuk Raih Gelar Juara Dunia Flyweight
- 2019 Bagi Jamal Yusupov: Kehidupan Setelah Meng-KO Yodsanklai
Pengalaman itu hanya mendorong keinginan besarnya dalam hal disiplin dan ‘grit’. “Little Piranha” melihat sisi positif dari laganya melawan legenda dunia modern itu, dimana ia nampak tak terkalahkan dalam beberapa laga berikutnya.
Bintang baru ini membuktikan posisinya di dalam divisi ini saat bertemu dengan mantan Juara Dunia ONE Flyweight, Geje “Gravity” Eustaquio, dalam ajang ONE: DAWN OF HEROES di Manila, Filipina, pada bulan Agustus.
Ia mengejutkan atlet veteran Team Lakay itu dengan mencetak sebuah KO pada ronde pertama. Terlebih lagi, ia menjadi pria pertama yang mampu mencetak KO atas mantan Juara Dunia itu.
“Dari segala pertarungan saya sampai sekarang, kemenangan itu yang paling [menjadikan saya] sangat senang,” sebutnya.
“Saat saya mendapatkan penawaran [untuk melawannya], saya mengira, ‘Oh, jagoan-jagoannya telah tiba sekarang.’ Saya memasuki laga itu dengan perasaan yang sama saat melawan DJ.”
“Sejujurnya, itu sangat menakutkan, dan itu berlangsung di kandang lawan. Namun setelah kemenangan itu, saya menyadari pukulan saya dapat menjatuhkan siapapun.”
Yuya "Little Piranha" Wakamatsu takes out former flyweight king Geje Eustaquio with an ⚡ ELECTRIFYING⚡ KO in a ONE Flyweight World Grand Prix alternate bout!📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Friday, August 2, 2019
Pada bulan Oktober, Wakamatsu melanjutkan kemenangan itu dengan penampilan luar biasa lainnya.
Kembali di depan penonton tuan rumah di Tokyo, ia mengalahkan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE “Ottogi” Dae Hwan Kim di ajang ONE: CENTURY. Terlepas dari cedera di tangan kanan andalannya yang terjadi di dalam laga itu, ia mendominasi atlet Korea Selatan itu dan meraih sebuah kemenangan mutlak.
Namun, Wakamatsu mengakhiri tahun ini dengan berita yang jauh lebih baik.
Keturunan pertamanya — seorang anak lelaki yang dinamainya Musashi — lahir pada bulan Desember. Hal ini memberi “Little Piranha” fokus dan tanggung jawab baru, yang ia hubungkan dengan langkah selanjutnya bersama organisasi bela diri terbesar di dunia.
“Saya merasa terpenuhi dan sangat bahagia saat ini,” kata ayah dan suami ini.
“Saya harus melindunginya, selamanya. Saya ingin memastikan saya tak akan kalah. [Saya ingin] tetap menang – dan juga membantu di rumah. Saya ingin berada di sana sebagai seorang ayah.”
Wakamatsu kini jauh lebih termotivasi untuk meraih kesuksesan pada tahun 2020.
Warga Tokyo ini ingin mendapatkan kesempatan dalam Kejuaraan Dunia ONE Flyweight, namun untuk menerima kesempatan seperti itu, ia mengetahui bahwa dirinya harus mengalahkan beberapa penantang lainnya.
Berdasarkan itu, ia ingin menghadapi Reece “Lightning” McLaren — pria yang seharusnya ia lawan di bulan Agustus sebelum laga itu dibatalkan. Pria lain yang ingin dihadapinya adalah seseorang yang menyingkirkan “Little Piranha” dalam debut promosionalnya.
“McLaren baru saja meraih kemenangan dan saya kira kemampuannya berada di tingkat teratas, maka saya rasa kemenangan melawannya akan baik bagi saya,” bintang Jepang ini menjelaskan.
“Lalu, saya ingin membalas kekalahan atas Danny Kingad.”
Ia juga ingin kembali menghadapi Johnson, namun pada akhirnya tujuan utama dari pria asal Tokyo ini adalah untuk membawa pulang gelar Juara Dunia ONE Flyweight.
“Saya akan membuat tahun depan menjadi tahun terbaik saya,” janji Wakamatsu. “Tahun depan, saya sangat ingin menjadi Juara Dunia. Saya tidak akan mengizinkan diri saya kalah.”