Shinya Aoki Kejutkan Marat Gafurov Dalam Laga-Super Grappling
Mantan Juara Dunia ONE Lightweight Shinya “Tobikan Judan” Aoki sekali lagi menunjukkan mengapa ia menjadi salah satu spesialis submission paling berbahaya dalam berbagai disiplin bela diri.
Pada Sabtu, 20 Januari lalu, legenda Jepang berusia 34 tahun itu mengalahkan mantan Juara Dunia ONE Featherweight Marat “Cobra” Gafurov dalam sebuah Laga-Super Grappling di ONE: KINGS OF COURAGE.
Yang mengejutkan para penonton di Jakarta Convention Center ini adalah fakta bahwa Aoki menggunakan kuncian andalan rivalnya, rear-naked choke, demi meraih kemenangan.
Aksi dimulai dengan laga taktis, dengan Aoki menekan ke arah dinding arena dan berusaha tanpa henti untuk meraih takedown. Gafurov memainkan pertahanan kuat, serta menghentikan mantan penguasa lightweight itu dalam usahanya membawa laga ke atas kanvas.
Akhirnya, setelah tiga menit berlalu dalam laga, “Tobikan Judan” mendaratkan takedown pertama. Tapi, Gafurov segera bangkit ke atas kakinya dan membalikkan posisi, saat ia mulai mengincar punggung dari spesialis submission Jepang itu.
Tak mengejutkan bahwa Aoki membawa pertahanan luar biasa. Ia melepaskan diri dari cengkeraman pria Dagestan itu, dan kedua grappler ini kembali beradu teknik dalam berbagai posisi tanpa salah satunya meraih keunggulan berarti.
Kedua mantan Juara Dunia ONE itu beraksi cepat, dimana Gafurov secara konstan berusaha mencari celah untuk meraih punggung. Sementara itu, Aoki, menunggu momen tepat sembari menghindari posisi underhook dari pria Rusia itu.
Pertukaran ini berlanjut sampai Gafurov mengamankan body lock takedown. Ia menyeret Aoki turun ke atas kanvas, berusaha keras memasukkan kakinya ke posisi yang tepat supaya dirinya dapat mulai menerapkan kuncian andalannya, rear-naked choke.
Tetapi, serangan ini berbalik saat Aoki melepaskan diri dari posisi itu dan segera bertransisi untuk mengambil punggung lawannya asal Dagestan itu. Dengan cepat, ikon Jepang ini memasangkan lengan di bawah leher rivalnya itu, serta mengamankan rear-naked choke.
Kernyitan di wajah Gafurov memang nyata, dan ia terpaksa tap out pada menit 12:22 dalam Laga-Super Grappling berdurasi 15 menit ini.
Setelah kekalahan berat atas Juara Dunia BJJ yang terkenal, Garry “The Lion Killer” Tonon, dalam Laga-Super Grappling perdana dari organisasi ini pada Mei 2017 lalu, serta dua laga Kejuaraan Dunia yang tak berhasil dengan baik, Aoki berdeterminasi membawa kariernya kembali ke jalur yang tepat.
Aoki melakukan itu dengan membalikkan keadaan atas Gafurov, dan menyingkirkannya dengan kuncian leher andalan lawannya. Bagi Gafurov, ia jelas tak puas dengan hasil laga itu. Namun, ia kini akan kembali berusaha meraih tujuan utamanya, yaitu merebut kembali gelar Kejuaraan Dunia ONE Featherweight.