Shinya Aoki ‘Usulkan’ Lawan Mengejutkan Untuk Laga Berikut
Shinya “Tobikan Judan” Aoki menambah pencapaian di puncak kebangkitan kembali dalam kariernya dengan merebut gelar Juara Dunia ONE Lightweight di hadapan penonton tuan rumah di ONE: A NEW ERA.
https://www.facebook.com/ONEChampionship/videos/394264611414217/
Aoki menghadapi rival lamanya Eduard “Landslide” Folayang pada hari Minggu, 31 Maret dan membalas kekalahan terakhirnya dalam divisi lightweight dengan mencetak submission atas atlet Filipina itu pada stanza pembuka laga mereka.
Folayang adalah sosok yang melengserkan “Tobikan Judan” pada tahun 2016, dimana atlet Jepang itu sangat senang untuk kembali berhadapan dalam sebuah laga ulang di Ryogoku Kokugikan, Tokyo, Jepang – terutama terkait dengan keraguannya menjelang tantangan ini.
“Saya kira sekarang, setelah ajang ini selesai, saya sangat lega telah menghadapi momen ini,” akunya dalam sebuah konferensi pers setelah gelaran ini berakhir.
Pemegang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu yang penuh teka-teki ini terkadang tidak terlalu memberikan elaborasi dalam wawancaranya, namun ia sangat jelas saat ditanya terkait emosinya ketika ia mencetak penyelesaian di Tokyo itu.
Aoki keluar dari Circle dengan penuh semangat dan memberi pesan di akhir laga bersama Mitch Chilson saat ia kembali, yang sangat kontras dengan ketenangannya sebelum laga ini berlangsung.
https://www.facebook.com/ONEChampionship/videos/280021429565880/
“Bertarung itu sulit, dan kehidupan juga sulit, namun sesekali, anda menemukan sedikit kebahagiaan dalam hidup anda, saya kira itu sama halnya dengan seniman bela diri dan orang-orang lainnya,” katanya.
“Banyak orang yang esok hari tak ingin untuk kembali bekerja, namun kita menghadapi dilema yang sama, kita menghadapi ketakutan yang sama, maka ayolah! Bangunlah dan bekerja.”
Legenda asal Jepang ini mungkin harus menunggu sementara waktu untuk melihat penantang teratas yang akan tampil dalam divisinya. Babak perempat final Turnamen ONE Lightweight World Grand Prix berakhir secara dramatis di ajang ONE: A NEW ERA, namun babak semifinal dan final turnamen itu tak akan berakhir selama beberapa bulan ke depan.
Terlepas dari itu, atlet berusia 35 tahun ini dengan mengejutkan menyiratkan bahwa ia akan dapat menghadapi salah satu atlet paling dinamis yang pernah berbagi matras dengan dirinya di Evolve.
“Saya sangat senang, dan saya tak sabar menantikan laga saya berikutnya,” ia berkata.
“Mungkin saya akan bertarung melawan atlet yang lebih muda. Saya ingin menghadapi Christian Lee.”
Aoki kini telah meraih empat kemenangan beruntun pada ronde pertama melawan beberapa lawan elit. Ia menikmati saat-saat terbaik dalam kariernya, dimana nampaknya ia tidak terlalu khawatir dengan siapa yang menghadapinya, dan jelas bahwa “Tobikan Judan” akan sangat sulit dihentikan.
Walau ia mengalami beberapa kemunduran, ia tidak pernah berhenti bekerja keras untuk berkembang sebagai seniman bela diri setiap harinya, dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
“Saya berusia 35 tahun dan melakukan apa yang saya cintai,” tambahnya. “Esok hari, saya akan terus maju – saya akan melakukan ini setiap harinya.”