Shoko Sato Sebut Mengapa Ia Ingin Hadapi Fernandes, Belingon, Atau Lineker
Shoko Sato mungkin harus menutup sasana bela dirinya, Fight Base, untuk sementara waktu karena pandemi COVID-19, namun ia menggunakan momen ini untuk memulihkan kondisi tubuhnya dan mengevaluasi ulang rutinitias latihannya.
Kini, setelah atlet berusia 31 tahun ini beristirahat dengan baik, ia bersemangat melihat ke depan dan meyakini dirinya akan segera menghadapi jajaran kompetitor teratas di divisinya.
Sato, yang adalah Juara Dunia Shooto Bantamweight, jelas memiliki hak untuk itu – setelah kemenangan submission pada ronde pertama atas “Pretty Boy” Kwon Won Il di bulan Januari.
Setelah laga tersebut, ia menyebutkan keinginan untuk menantang tiga kompetitor terbaik dalam divisinya – John “Hands Of Stone” Lineker, Kevin “The Silencer” Belingon, serta Juara Dunia ONE Bantamweight Bibiano “The Flash” Fernandes.
Sementara ketiga superstar ini dianggap sebagai yang terbaik dalam divisi bantamweight, ia juga memiliki alasan lain mengapa ia berniat menghadapi masing-masing atlet ini. Ia berbicara tentang kemungkinan laga tersebut, berbagi tentang jalur potensialnya menuju kejayaan, serta apa yang telah ia peroleh selama waktunya di luar sasana dalam wawancara eksklusif ini.
ONE Championship: Bagaimana pandemi COVID-19 ini berdampak pada latihan anda?
Shoko Sato: Situasi latihan saya telah berubah. Saya mengajar kelas-kelas di sasana saya, Fight Base, tapi kini saya telah menutup sasana itu sementara waktu [sampai 30 April].
Saya tidak dapat berkunjung ke sasana lain untuk berlatih [dengan rekan latihan yang berbeda], maka jumlah latihan saya telah berkurang. Namun, saya berada dalam kondisi yang terbaik karena saya tidak mengalami kelelahan atau cedera. Saya dapat melihat kondisi tubuh saya.
Sebagai tambahan, saya mendapatkan kesempatan untuk mengulas dan mengembangkan menu latihan saya. Ini mungkin terdengar abstrak, namun saya telah mulai memikirkan untuk meningkatkan kualitas dari tiap sesi yang ada. Saya kira saya telah menjalankan bagian latihan saya tanpa terlalu menyadari [tujuan-tujuan saya], hanya berdasarkan kebiasaan.
Maka, hari-hari ini, sebelum saya memulai latihan, saya selalu mencoba memikirkan tujuan dari tiap sesi dan merefleksikan hasilnya. Terkadang, penting untuk mendorong diri saya sendiri walau saya lelah, namun saya juga mengira akan baik untuk berlatih di bawah kondisi fisik yang terbaik.
- Matsushima Ingin Hadapi Garry Tonon Dan Thanh Le Setelah Menang KO
- Menggambar Membantu Muhammad Aiman Mendapatkan Kedamaian
- Gerakan Kemanusiaan Rudy Agustian Di Tengah Pandemi COVID-19
ONE: Apakah menurut anda pengalaman ini akan berguna saat anda kembali beraksi?
SS: Saya tidak tahu apakah saya dapat memanfaatkan pengalaman ini secara langsung di dalam laga, namun saya memikirkan bahwa saya dapat menggunakan beberapa diantaranya secara tidak langsung, serta pastinya memanfaatkan ini selama hidup saya.
ONE: Cara lain apakah yang anda terapkan untuk tetap positif selama krisis ini?
SS: Situasi ini memberi saya kesempatan yang bagus untuk memikirkan kembali tentang hidup saya, dunia, negara dan komunitas dimana saya tinggal. Saya dapat lebih positif dalam berpikir seperti ini. Sejak saya mendapatkan kejelasan tentang apa yang saya butuhkan dan apa yang penting, saya dapat hidup dengan cara yang lebih intens setelah krisis ini berakhir.
Tidak seperti gempa bumi atau bencana alam, kita masih dapat menggunakan sarana penyambung hidup seperti air, gas dan listrik. Walau kita harus tetap tinggal di rumah, kita dapat melakukan banyak hal. Kita tidak boleh hanya bersedih, tetapi kita harus tetap positif.
Saya akan melakukan hal-hal yang belum dapat saya lakukan karena kurangnya waktu, seperti membaca, memasak, bercengkerama melalui video, serta mendapatkan lebih banyak pengetahuan untuk memikirkan apa yang dapat saya lakukan setelah krisis ini berakhir. Saya kira kita tetap dapat menjadi positif jika kita menerima perubahan dan hidup dengan cara kita sendiri dalam kondisi apapun.
ONE: Anda sebelumnya menyebutkan tiga lawan yang ingin anda hadapi, termasuk Juara Dunia ONE Bantamweight Bibiano Fernandes. Selain mendapatkan kesempatan perebutan gelar Juara Dunia, mengapa laga melawannya akan menjadi sangat menarik?
SS: Ia berkompetisi dalam ajang promosi Jepang saat saya memulai latihan bela diri. Ia juga seorang Juara Dunia Brazilian Jiu-Jitsu dan Juara Dunia ONE Bantamweight, maka saya tidak dapat menahan diri. Saya sangat ingin berkompetisi melawannya. Saya sangat tertarik untuk mengalami sebuah laga bersama dirinya.
ONE: Bagaimana sebuah laga melawan Fernandes akan berjalan, menurut anda?
SS: Saya kira ia akan mencoba mengincar takedown dan submission, maka saya akan mencoba menjaga laga ini di atas, atau menghindari takedown dan menyerangnya.
Saya benar-benar tidak mengetahui apa yang akan terjadi sampai saya menghadapinya, namun saya kira kami akan berlaga dengan pengetahuan akan keunggulan masing-masing. Berdasarkan itu, kami mungkin akan melakukan hal yang berlawanan. Saya mungkin akan mengincar permainan bawah, dan sebaliknya, ia mungkin akan mengincar serangan mendadak dengan teknik striking. Tetapi pada akhirnya, saya kira ia akan mencoba mengincar submission dan saya akan mengincar striking.
ONE: Jika laga itu akan terjadi, apa yang akan anda fokuskan dalam latihan?
SS: Saya kira gulat akan menciptakan perubahan tersendiri. Saya bahkan menonton saat ini, namun jika laga ini terkonfirmasi, saya akan menontonnya kembali dan bersiap dengan baik. Saya tidak membayangkan apapun secara konkret sekarang ini. Saya menyadari kekuatannya, namun saya tidak dapat membayangkan [bagaimana ia tampil] dalam laga nanti.
ONE: Sebelumnya, anda juga menyebut Kevin Belingon dan John Lineker sebagai lawan potensial lainnya. Apa yang membuat sebuah laga melawan keduanya menjadi menarik?
SS: Saya telah memikirkan mereka berdua sejak debut saya bersama ONE [pada bulan Mei 2019]. Saya sebisa mungkin akan menghindari pertukaran serangan atas bersama mereka, dan berharap saya dapat menggunakan footwork saya untuk menciptakan sebuah situasi dimana sayalah yang akan selalu memukul.
Lineker adalah pria yang selalu suka bertukar serangan, maka saya akan mencoba untuk tidak terlalu terlibat dalam permainannya. Saya akan menggunakan footwork dan memberinya serangan beruntun segera setelah saya dapat mendekatinya.
Sebagai tambahan, Lineker adalah seseorang yang mengalahkan dua pria kuat yang berlatih bersama saya di Team Oyama, di Amerika Utara, [maka saya akan ingin melawannya].
ONE: Karena Belingon dan Lineker adalah striker luar biasa, bagaimana anda akan mempersiapkan diri?
SS: Keduanya memiliki pukulan dan tendangan yang kuat, maka saya rasa saya harus menghindari serangan dan menciptakan situasi yang tidak menyenangkan bagi mereka dengan memadukan gerakan yang dapat saya lakukan. Pada dasarnya, saya akan menggunakan footwork dan mengakumulasi pukulan. Serta, saya kira saya juga akan mengincar serangan balasan.
Baca juga: Bagaimana Ryo Chonan Memoles Shoko Sato Dan Membangun Yuya Wakamatsu