Sitthichai Unggul Tipis Atas Tawanchai Dalam Laga Striking Epik
Setelah menghabiskan hampir tujuh tahun berlaga di bawah peraturan kickboxing, Sitthichai “Killer Kid” Sitsongpeenong mencetak kesuksesan saat kembali ke disiplin Muay Thai dengan mengalahkan penantang teratas dalam laga yang berlangsung tipis.
Sang legenda “Killer Kid” meraih keputusan terbelah (split decision) atas bintang baru Tawanchai PK.Saenchai Muaythaigym dalam laga utama mereka di ONE: BATTLEGROUND III, yang tayang pada Jumat, 27 Agustus.
Tawanchai, penantang peringkat keempat divisi bantamweight Muay Thai yang mencetak debutnya di featherweight, nampak tajam dan kuat pada stanza awal. Pria berusia 22 tahun ini tetap berada di sisi luar dan menyerang dengan kombinasi pukulan-tendangan, sementara Sitthichai bertahan dan membalas.
Sitthichai lalu meningkatkan tekanan dan menghukum lawannya via tendangan rendah keras. Pria berusia 29 tahun ini lalu mencoba menambahkan kombinasi tinju, namun lawannya terbukti terlalu cepat dan tak berdiam diri.
Tetapi, perwakilan Sitsongpeenong ini sukses menyarangkan pukulan pada menit terakhir ronde pembuka itu, bahkan saat Tawanchai memadukan rangkaian serangannya.
Pada ronde kedua, Sitthichai mendesak maju dengan tendangan ke arah tubuh, namun semua itu tertangkap dan terbalas oleh serangan serupa dari Tawanchai. Perwakilan PK.Saenchai Muaythaigym itu bahkan menyarangkan beberapa tendangan ke arah tubuh menuju celah antara pertahanan elbow-to-knee milik Sitthichai.
Keduanya lalu beraksi di dalam clinch, dengan Tawanchai yang gagal menjatuhkan “Killer Kid” ke atas kanvas. Rivalnya itu, yang belum menggunakan serangan siku dalam kompetisi sejak lawan mudanya itu membangun karier Muay Thai di Bangkok pada tahun 2014, mengenai Tawanchai dengan dua serangan siku keras.
Sebuah pertukaran cepat dengan serangan siku terjadi, yang mendahului dua tendangan keras ke arah tubuh dari Sitthichai – tetapi, sekali lagi lawannya menangkap dan membalas, yang menunjukkan kemampuannya sebagai praktisi muay femur.
Di awal stanza penutup ini, laga itu sangat tipis sampai wasit Olivier Coste dapat saja menemui kesulitan untuk menyelipkan selembar kertas di antara keduanya.
Setelah bel berbunyi, Sitthichai menangkap dan mencoba membalas sebuah tendangan dari Tawanchai, tetapi ia tergelincir ke atas kanvas. Juara Dunia Kickboxing dan Muay Thai delapan kali itu lebih sukses pada pertukaran serangan selanjutnya, dimana ia menangkap kaki Tawanchai dan membalas dengan sepasang tendangan keras ke arah rusuk.
Sebuah cross kiri dari “Killer Kid” hampir saja mengenai dagu lawannya, dan Tawanchai memberinya penghargaan dengan mengernyitkan alis. Sekali lagi, Sitthichai menangkap kaki sang lawan dan berhasil menjatuhkannya.
Tawanchai mendesak maju dengan serangan lutut untuk memulai rangkaian serangan terakhir, yang membuat laga ini semakin sulit dinilai oleh para juri. Tetapi, Sitthichai mungkin telah mencuri perhatian saat ia mendaratkan body lock dan menjatuhkan lawannya ke atas kanvas pada detik-detik terakhir.
Dua dari tiga juri akhirnya memberi kemenangan bagi Sitthichai, yang membawa catatan rekornya dalam disiplin striking menjadi 124-32-5. Sebagai hasilnya, ia mungkin saja mendapatkan kesempatan berikut untuk melawan Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Petchmorakot Petchyindee Academy.
Baca juga: Dejdamrong Rusak Debut Banma Dengan TKO Ronde Kedua