‘Situasi Daud Lawan Goliat’ – Tye Ruotolo Ingin Kalahkan Penguasa Middleweight Reinier De Ridder Di ONE Fight Night 10

Tye Ruotolo Marat Gafurov ONE on Prime Video 5 1920X1280 15

Pemegang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu elite Tye Ruotolo memiliki determinasi untuk menunjukkan kekuatan sejati dari seni bela dirinya dengan mengalahkan lawan yang lebih besar dan kuat.

Pada 6 Mei nanti, atlet fenomenal Amerika itu akan dapat melakukannya saat menghadapi penguasa divisi middleweight MMA Reinier de Ridder dalam sebuah laga submission grappling dalam gelaran utama ONE Fight Night 10: Johnson vs. Moraes III – debut bersejarah ONE di Amerika Serikat.

Setelah mencetak debut promosional yang sangat sensasional dalam divisi lightweight pada Mei 2022, Ruotolo naik kelas untuk menjalani laga catchweight submission grappling 180 pound melawan mantan penguasa featherweight MMA Marat Gafurov.

Terlepas perbedaan ukuran tubuh mereka, ia mencetak submission atas atlet Rusia itu hanya dalam waktu lima menit lebih.

Warga California ini kini akan kembali naik divisi saat menghadapi De Ridder – pria yang sempat merebut gelar Juara Dunia ONE Light Heavyweight sebagai tambahan dari sabuk emas middleweight-nya.

Di usia 20 tahun, Ruotolo masih bertumbuh dan menambahkan massa otot sembari memasuki kondisi terbaiknya.

Ia mengetahui bahwa dirinya akan berada jauh di bawah ukuran tubuh “The Dutch Knight,” dan ia pun mengubah dietnya untuk meningkatkan beratnya dan menjembatani celah di antara mereka itu.

Namun, tantangannya adalah mempertahankan kecepatan dan agilitas luar biasa yang ia miliki:

“Saya menambah berat badan untuk menutup jarak. Saya kini berada di tingkatan atas 180an atau sedikit lebih dari 190an [pound]. Saya berada di situ. Berat badan saya sangat berfluktuasi setiap harinya. Terkadang saya banyak makan, dan beberapa kali, saya makan terlalu banyak.”

“Saya mencoba tetap bersih. Itu rencananya. Maka saya pun mencoba menjaga keseimbangan itu. Ini proses yang berat, mencoba menambah berat badan namun tetap lincah, tetapi saya merasa itu terjadi.”

Patut dicatat bahwa Ruotolo tak hanya dilemparkan ke dalam Circle melawan rival yang jauh melebihi berat badannya. Sebaliknya – ia secara spesifik menantang De Ridder.

Mengapa perwakilan Atos ini menyerahkan keunggulan berat badan itu? Dengan semangat sejati seorang seniman bela diri, ia berkata ini tentang menguji dirinya lewat berbagai cara baru:

“Saya kira semua itu berujung pada [fakta bahwa] ini memberi kegembiraan besar bagi saya. Saya suka tantangan [terutama] saat mereka mengira saya tak dapat melakukannya.”

“Saya selalu berusaha mencapai sesuatu yang bukan tidak mungkin, tetapi sangat sulit. Saya merasa bahwa dalam divisi saya, saya tak mendapatkan kegembiraan yang sama. Saya tak merasa saya tertantang dengan cara yang sama saat melawan mereka yang lebih besar ini.”

“Maka, itulah saya senang melawan semua petarung besar.”

Tye Ruotolo Incar Kuncian D’Arce Choke Atas Reinier De Ridder

Mencari tantangan serius itu memang baik, namun Tye Ruotolo mengetahui ia akan harus berada dalam kondisi terbaiknya melawan Reinier de Ridder jika ia ingin menjaga tingkat penyelesaian 100 persen di ONE Championship.

Terlepas dari perbedaan ukuran tubuh mereka, atlet Amerika ini meyakini teknik jiu-jitsu-nya – dengan penekanan pada ungkitan dan mekanika daripada kekuatan kasar – untuk mencari submission.

Selain itu, ia ingin mengandalkan agresi tanpa henti itu sepanjang laga:

“Ini akan menjadi laga yang gila. Sedikit seperti situasi Daud melawan Goliat. Maka, saya bersemangat untuk menyeretnya ke bawah dan menunjukkan esensi sejati tentang apa jiu-jitsu itu – mengincar kemenangan tak peduli ukuran tubuh lawanmu.”

Tentu saja, pria berusia 20 tahun ini juga menghormati kemampuan De Ridder.

Sebagai pemegang sabuk hitam BJJ dan judo, penguasa middleweight itu dianggap sebagai grappler terbaik dalam MMA dan memiliki empat kemenangan submission dominan di dalam Circle, termasuk ‘Submission of the Year 2022’ di ONE .

Terlebih lagi, “The Dutch Knight” memiliki teknik D’arce choke yang berbahaya – yang juga menjadi submission khas Ruotolo. Oleh karena itu, grappler muda ini ingin mengungguli D’arce rivalnya dan mencetak penyelesaian ketiga beruntun di ONE:

“Saya ingin men-D’Arce dirinya. Saya tahu ia memiliki D’Arce choke yang bagus, dan saya jelas ingin menunjukkan pada dirinya bagaimana cara melakukan itu dengan benar.”

“Saya kira ini akan membutuhkan beberapa menit, tetapi saya melihat D’Arce adalah cara yang saya inginkan untuk mendapatkannya.”

“Tapi, saya akan menerima apa pun. Saya pemburu submission. Apa pun yang tiba di hadapan saya, saya akan ambil itu terlebih dahulu. Saya takkan melewatkannya. Ia adalah pria yang kuat, maka saya takkan menjadi pemilih di luar sana.”

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball