Stamp Fairtex Harapkan Laga Lima Ronde Saat Hadapi Janet Todd
Stamp Fairtex terpaksa berlaga selama lima ronde penuh saat dirinya terakhir kali menghadapi Janet “JT” Todd dalam salah satu pertandingan ONE Super Series terkeras pada tahun 2019, dan ia siap mengulangnya kembali.
Bulan Februari lalu, superstar Thailand ini merebut gelar Juara Dunia ONE Atomweight Muay Thai saat ia berlaga melawan pesaing asal Amerika Serikat ini, namun kali ini peraturannya akan berbeda, karena Stamp akan mempertaruhkan gelar Juara Dunia ONE Atomweight Kickboxing miliknya pada hari Jumat, 28 Februari, di ONE: KING OF THE JUNGLE.
Lokasi laga ini akan sama – Singapore Indoor Stadium – namun satu-satunya kesamaan antara atlet berusia 22 tahun dari Pattaya ini dengan lawannya adalah bahwa laga ini akan berlangsung keras bagi keduanya.
“Bertanding dengan Janet [Todd] di bawah peraturan kickboxing akan menjadi sangat berbeda,” katanya.
“Saya rasa kami berdua harus menunggu siapa diantara kami yang akan mengeluarkan kombinasi lebih baik, dan serangan siapa yang lebih baik dan lebih menyakitkan.”
Tahun kemarin ini menjadi sangat sibuk bagi Stamp sejak ia menghadapi Janet, dimana atlet ini memiliki tiga laga bela diri campuran lanjutan setelah untuk pertama kalinya mempertahankan sabuk emas Muay Thai.
“JT” tetap bertahan dalam disiplin striking dan terlihat nampak semakin baik setelah dirinya meraih tiga kemenangan melawan Wang Chin Long, mantan Juara Dunia ONE Chuang Kai Ting, serta Ekaterina Vandaryeva.
Stamp tidak merasa akan menemukan jawaban jika melihat kembali laga terakhirnya melawan Todd, namun wanita asal Thailand ini mempelajari video dan pertandingan lawannya, dimana ia yakin bahwa ia masih memiliki keunggulan lain.
- Dua Perebutan Gelar Juara Dunia Dipastikan Untuk ONE: KING OF THE JUNGLE
- Ritu Phogat Ingin Cetak KO Dalam Laga Bela Diri Campuran Keduanya Bersama ONE
- Arti 2019 Bagi Stamp Fairtex: Tahun Bersejarah, Tantangan Dan Cinta
“Saya telah menonton laga-laga sebelumnya, dan akan menggunakan itu untuk menyusun game plan saya,” sebutnya.
“Saya kira taktik saya akan lebih baik dari dirinya, tetapi selain itu, saya tidak melihat area dimana saya memiliki keunggulan. Rencana saya adalah untuk menggunakan kombinasi saya, menjaga keseimbangan saya, tetap defensif, serta menggunakan taktik saya demi mengendalikan laga.”
Atlet kelahiran Rayong ini juga membawa spesialis tinju untuk melatihnya dalam pemusatan latihan demi melancarkan peralihannya ke peraturan kickboxing.
Tanpa adanya clinch, serangan sikut, atau lemparan lawan, Stamp terfokus menajamkan salah satu kemampuan yang akan dimanfaatkannya, dan itu dapat menjadi kunci utama. Tangannya sangat efektif saat pertama kali dirinya bertemu Todd, maka jika ia dapat menajamkan pukulan itu, ia akan memiliki keunggulan.
“Saya akan harus banyak memukul! Karena saya hanya mempertahankan sabuk ini sekali dalam setahun, saya perlu berlatih tinju sebanyak mungkin. Saya hanya sangat terfokus bertinju sebanyak mungkin,” jelas perwakilan Fairtex ini.
Selain melihat kembali penampilan lawannya ini, Stamp telah mengikuti Todd di akun media sosial Instagram dan terkesan dengan cara berlatih dari atlet berusia 34 tahun ini.
Walau ia akan sekali lagi memiliki keunggulan karena pengalamannya, superstar Thailand itu sangat yakin bahwa ia akan dapat berlaga keras selama lima ronde dan cukup sibuk memenangkan poin dari para juri.
“Bagi Janet, saya kira keunggulannya adalah fisiknya. Ia sangat berotot dan melakukan banyak [latihan] conditioning. Saya melihat Instagram-nya dan ia sangat atletis secara alamiah,” jelas Stamp.
“Saya akan menang, namun saya kira laga ini akan berlangsung penuh. Saya mengira dapat mencetak KO atas dirinya, karena saya tidak berhasil sebelumnya saat kami mengenakan sarung tangan kecil dalam laga Muay Thai.”
Salah satu aspek dari laga Kejuaraan Dunia ini yang sedikit mengejutkan adalah bahwa itu berlangsung hanya beberapa minggu setelah laga Stamp sebelumnya. Namun, karena dirinya mengalahkan Puja “The Cyclone” Tomar dalam waktu kurang dari satu ronde dalam ajang ONE: A NEW TOMORROW, ia dengan senang hati kembali masuk ke dalam arena dan yakin bahwa dirinya akan siap.
Atlet wanita berusia 24 tahun ini selalu berlatih, dan walau momen ini tidak disia-siakannya, dirinya bersemangat meneruskan dominasinya sebagai ratu tak terbantahkan dari rangkaian ONE Super Series.
“Saya memiliki waktu cukup untuk beristirahat. Berlatih itu biasa bagi saya. Saya hanya berlatih dan tidur, itu saja. Saat ini, saya kira saya 75 persen siap,” katanya.
“Ini adalah laga yang sangat penting bagi saya. Sebagai juara, saya harus mempertahankan sabuk saya! Saya adalah wanita pertama dan satu-satunya Juara Dunia dalam dua disiplin.”
“Saya ingin meminta semua warga Thailand untuk hadir dan mendukung saya! Saya tidak hanya akan menampilkan yang terbaik, tapi juga memastikan sabuk ini akan kembali ke Thailand, dan berada disana selama mungkin.”
Baca Juga: Denice Zamboanga Akan Hadapi Mei Yamaguchi Di Singapura