Stamp, Phogat Di ‘Media Day’; Angela Lee Mendadak Tampil
Turnamen wanita terbesar dalam sejarah bela diri campuran akan berakhir pada Jumat, 3 Desember ini, saat Stamp Fairtex dan Ritu “The Indian Tigress” Phogat beradu di Final Kejuaraan ONE Women’s Atomweight World Grand Prix.
Laga pendukung utama ajang ONE: WINTER WARRIORS itu membuat dunia olahraga tarung memanas, dengan perdebatan dari para ahli dan sesama atlet terkait apakah Stamp atau Phogat yang akan merebut sabuk perak itu di Singapore Indoor Stadium.
Kedua finalis ini berada dalam tahapan akhir persiapannya, namun mereka mengambil waktu sejenak untuk berbicara dengan Komentator ONE Michael “The Voice” Schiavello dalam “Virtual Media Day” minggu ini.
Bagi Phogat, ia menyiratkan keyakinan tentang kesempatan untuk berkompetisi demi sabuk pertamanya di atas panggung dunia ini.
“Gugup? Tidak sama sekali. Tetapi, saya jelas bersemangat,” kata bintang India ini.
“Saya mendekati tujuan saya, dan saya sangat antusias tentang itu. Persiapannya bagus, dan saya sangat bersemangat melihat laga berikut ini.”
Di sisi lain, mantan Juara Dunia ONE Muay Thai dan Kickboxing Stamp pernah menjalani laga krusial seperti ini, tetapi besarnya dampak dari pertarungan itu tetap terasa.
“[Laga Jumat ini] terasa lebih besar karena Final Kejuaraan World Grand Prix itu berada dalam disiplin berbeda dari [perebutan gelar Juara Dunia] yang saya lakukan di Muay Thai dan kickboxing,” tegasnya.
“Saya kira semua orang memiliki tekanan tertentu dalam tiap laga, maka baik Ritu atau saya akan merasakan tekanan yang sama.”
Terkait dengan pertemuan dua gaya yang berbeda di dalam Circle, banyak hal yang terfokus pada pertarungan antara teknik gulat kelas dunia milik atlet India itu dan kemampuan striking elite wanita Thailand ini.
Kedua jenis kemampuan itu membawa penantang peringkat keempat Phogat dan peringkat kedua Stamp memasuki babak final turnamen ini, dan kini mereka siap mengadu teknik andalan masing-masing.
“Saya menyadari bahwa permainan stand-up miliknya sangat kuat dan ia pernah menjadi juara. Saya menghormati kemampuannya. Namun, saya tak melewatkan apa pun saat mengasah striking saya,” tegas Phogat.
“Ground adalah kekuatan saya. Saya ingin menjepit lawan saya di bawah, dan itulah dimana saya ingin menjaga mereka. Anda dapat menganggap laga ini berakhir saat itu beralih ke ground.”
“[Stamp] akan menghadapi ‘The Indian Tigress’ kali ini, dan harimau ini sedang mengancam. Saya akan melepaskan kekuatan dan [serangan] keras saya pada 3 Desember ini. Maka, waspadalah.”
Setelah mendengar itu, Stamp memberi jawaban yang tak kalah tegasnya.
“Saya kira jika ia mencoba berdiri dan bertarung dengan saya, ia akan terkena KO,” kata perwakilan Fairtex ini.
“[Jika saya menyakitinya,] saya akan dapat berimprovisasi tergantung situasinya. Saya akan melihat jika saya harus mengambil risiko – ada risiko dirinya akan menyeret saya ke bawah jika saya beraksi terlalu cepat.”
“Jika laga beralih ke ground, saya akan harus menemukan cara untuk kembali ke permainan saya sendiri. Saya tak akan memainkan permainan miliknya.”
Pemenang Grand Prix ini juga akan meraih kesempatan berikut menantang Juara Dunia ONE Women’s Atomweight “Unstoppable” Angela Lee – dan sang penguasa divisi itu tampil secara mendadak di ‘Media Day’ untuk berbagi pemikirannya tentang laga ini.
“Saya sangat menyukai Stamp dan Ritu. Saya kira mereka berdua memiliki hati yang sangat besar, dan keduanya sangat rendah hati,” kata Lee.
“Saya hanya ingin mengucapkan selamat pada mereka berdua untuk menjadi finalis dari turnamen World Grand Prix ini. Saya sangat ingin menunjukkan bagaimana mereka beradu pada 3 Desember.”
Sang Juara Dunia ini tak terpancing memberi prediksi tentang laga Final Grand Prix ini, namun ia berharap keduanya akan tampil dengan baik, serta menyampaikan dirinya tak sabar menghadapi salah satu dari mereka pada 2022.
“Saya kira kedua wanita ini memiliki gaya dalam kelas dunia,” kata Lee.
“Saya kira itu akan tergantung pada siapa yang dapat memadukan permainan bela diri campuran mereka secara keseluruhan, yang benar-benar dapat memadukan jarak dan gaya bertarung, serta yang lebih memiliki permainan MMA yang lengkap.”
“Saya hanya ingin mengucapkan semoga beruntung bagi kalian berdua. Saya tahu kalian telah berlatih sangat keras. Memiliki gelar Juara World Grand Prix itu jelas spesial. Saya tahu kalian berdua akan bertarung sangat keras, dan saya tak sabar bertemu dengan sang pemenang tahun depan.“
Dengan insentif tambahan dan kalimat dukungan dari Lee, baik Stamp dan Phogat berkata mereka akan lebih memiliki determinasi saat beradu pada Jumat ini.
“Kamu adalah idola saya,” kata Stamp pada sang pemegang gelar. “Saya akan memberi yang terbaik untuk memenangkan laga ini, dan saya akan memberi yang terbaik untuk mendapatkan laga melawanmu.”
Phogat menambahkan, “Apa yang Angela katakan sangat memotivasi saya. Saya akan memastikan bahwa saya menempatkan [penampilan] terbaik dan berharap dapat bertemu dengan dirinya satu hari nanti di dalam Circle.”
Baca juga: Bintang Dunia Prediksi Laga Stamp Vs. Ritu Di Final Atomweight GP