Stefer Rahardian Anggap Laga Di Thailand Sebagai Kesempatan Emas
Sebuah kemenangan pada hari Jumat, 16 Agustus dalam ajang ONE: DREAMS OF GOLD dapat mengubah karir Stefer “The Lion” Rahadian.
Pejuang andalan Indonesia ini akan menghadapi atlet Brasil Alex “Little Rock” Silva di Bangkok, Thailand, dimana sebuah kemenangan melawan mantan Juara Dunia ONE Strawweight akan membuatnya melaju lebih dekat ke misinya untuk merebut sabuk emas.
https://www.facebook.com/ONEChampionship/videos/2592468237477434/
“Saya akan fight dengan keras sama dia, saya akan kasih semua yang saya punya, karena saya memiliki respek terhadap lawan saya, mantan Juara Dunia, yang akan menjadi kesempatan baik bagi saya [untuk membuktikan diri],” katanya.
“Kalau saya bisa mencuri kemenangan disini, saya dapat kembali ke atas. Saya hanya berharap, insyaallah, apa yang saya latih selama ini dapat membawa saya naik menuju puncak.”
Atlet asal Jakarta ini berlatih bersama Bali MMA, dan ia telah bekerja sangat keras – semenjak pertandingan terakhirnya pada bulan Januari – untuk mempertajam kemampuannya dan bersiap untuk kembali ke dalam ONE Circle.
Saat Stefer mengetahui bahwa ia akan menghadapi atlet pemegang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu, ia meningkatkan intensitas sesi latihannya untuk memastikan bahwa ia dapat menyarangkan serangan atasnya, dan bertahan saat ia diseret ke atas kanvas.
Ini berarti latihan intensif dengan para grappler berbakat yang berada di sasananya, serta memaksa dirinya sendiri untuk keluar dari zona nyamannya dengan berlatih bersama para atlet yang lebih besar, lebih kuat dan lebih unggul.
https://www.facebook.com/ONEChampionship/videos/2592468237477434/
“Saya telah berlatih lebih banyak striking dan mengantisipasi gerakannya – karena ia memiliki submission tajam dan saya harus bersiap-siap untuk percobaan submission-nya,” jelas atlet berusia 32 tahun ini.
“Saya banyak rolling bersama Andrew dan Anthony Leone, karena mereka juga lebih berat dari saya. Ini dapat menjadi keuntungan sendiri, tetapi untuk menghadapi Alex, mereka hanya berpesan bahwa saya harus berjuang keras.”
“Saya telah berlatih bersama banyak grappler, dimana grappler disini lebih besar dari saya. Mereka juga memasangkan saya dengan grappler yang memiliki teknik striking juga – Andrew, Anthony, Muhammad Aiman, Kaan Ofili, and Gianni Subba.”
Bali MMA juga diketahui menjadi surga bagi para kompetitor yang memiliki teknik striking luar biasa, tetapi ingin memperdalam permainan bawah mereka. Tetapi, Stefer berkata bahwa ia juga telah berkembang banyak dalam hal kemampuan stand-up fight.
Ia berterima kasih atas bantuan rekan satu timnya, Muhammad “Jungle Cat” Aiman.
Atlet Malaysia ini berlatih bersama rekannya dari Indonesia sebelum laga yang ia jalani sebelumnya melawan “The Terminator” Sunoto pada ajang ONE: DAWN OF HEROES, dimana ia membantu “The Lion’ mengembangkan kecepatan dan footwork-nya ke tingkatan yang baru.
https://www.facebook.com/ONEChampionship/videos/371915416855001/
“Ia sangat membantu. Aiman [berbadan] lebih besar, dimana [saat berlatih] saya harus lebih cepat,” Juara Turnamen ONE Flyweight Jakarta ini menambahkan.
“Aiman juga seorang striker kelas dunia…, gerakannya liar, tidak terbaca, tidak tertebak. Maka ini membantu saya berkembang.”
Alex Silva mungkin telah mencapai tingkatan yang cukup tinggi bersama ONE Championship, tetapi Stefer mengetahui bahwa lawannya ini bukan tidak selamanya tak terkalahkan, karena ia melihat dua atlet kelas dunia – Yoshitaka “Nobita” Naito dan Yosuke “The Ninja” Saruta – mengalahkan dirinya tahun lalu.
Dengan melihat dan mengambil inspirasi dari para mantan Juara Dunia tersebut, serta dengan mengembangkan kemampuannya lebih dari sebelumnya, “The Lion” sangat yakin bahwa ia dapat merebut kemenangan terbesar dalam karirnya dan mencapai tingkatan baru di dalam “The Home Of Martial Arts.”
“Contoh yang saya ambil dari kedua atlet ini, yang mengalahkan Alex Silva, adalah semangat juang mereka,” jelasnya.
“Untuk sisanya, saya akan menjadi diri sendiri, tetap orisinil, berlatih teknik saya sendiri, serta percaya pada pelatih dan tim saya.”