Stefer Rahardian Siap Keluarkan Seluruh Kemampuan Hadapi ‘Papua Badboy’

Ajang ONE: DAWN OF VALOR yang akan diselenggarakan di Jakarta, Indonesia pada tanggal 25 Oktober mendatang, akan menjadi laga terpenting bagi atlet divisi strawweight Stefer “The Lion” Rahardian.

Dalam laga yang akan digelar di Istora Senayan, Jakarta ini. Stefer akan menghadapi rekan senegaranya, Adrian “Papua Badboy” Mattheis, yang maju setelah meraih empat kemenangan beruntun.

Ajang ini adalah sebuah kesempatan emas bagi “The Lion” untuk kembali ke jalur kemenangan, dimana ia akan membuktikan diri sebagai atlet bela diri campuran terbaik Indonesia di ONE Championship.

“Bagi saya pertandingan ini adalah segalanya, ini hidup-mati saya, saya pertaruhkan segalanya dalam pertandingan ini. Jadi, [tentunya] saya ingin meraih kemenangan,” tegas Stefer.

Sebelumya, atlet asal sasana Bali MMA ini mengalami empat kekalahan beruntun, yang dimulai dengan dua kekalahan melalui keputusan juri dari Catalan bersaudara dalam dua kesempatan berbeda.

Ia pun harus merelakan laga melawan atlet Tiongkok Peng Xue Wen, sebelum ia menghadapi ujian terberatnya dalam ajang ONE: DREAMS OF GOLD bulan Agustus lalu melawan salah satu atlet veteran ONE, mantan Juara Dunia ONE Strawweight Alex “Little Rock” Silva, yang menaklukkannya pada ronde kedua melalui kuncian armbar.

Namun “The Lion” menegaskan bahwa seluruh pengalaman tersebut menjadi pelajaran yang sangat berharga, terutama laga terakhirnya melawan perwakilan Evolve MMA Alex Silva.

“Rasanya, melawan ‘former champion’ [mantan Juara Dunia] seperti Alex Silva adalah pengalaman yang berharga dan luar biasa, yang membuat saya banyak belajar. [Dan] saya tidak mau berhenti sampai disitu,” sebut atlet pemegang sabuk coklat Brazilian Jiu-Jitsu ini.

“Saya tidak ingin berhenti, karena saya membutuhkan kemenangan ini. Saya butuh sekali.”

“Tidak akan ada yang dapat menghentikan saya berlatih demi menghadapi laga ini, saya benar-benar terfokus dalam mempersiapkan diri jelang laga ini.”

Walau Stefer tidak membeberkan strategi yang dipersiapkannya menghadapi “Papua Badboy,” dirinya mengatakan bahwa dibawah pengawasan kepala pelatih Bali MMA Don Carlo-Clauss, ia berlatih dengan sangat fokus serta sudah menyiapkan taktik untuk meraih kemenangan dihadapan para penggemarnya di Jakarta.

“Dia [Adrian Mattheis] adalah atlet bela diri campuran yang berkualitas, namun saya mempunyai tim yang mendukung saya untuk laga ini – serta memberi saran dan game plan terbaik,” kata atlet kelahiran 32 tahun silam ini.

Walaupun Stefer sangat ingin meraih kemenangan dalam laga ini, ia memberikan penghormatan tinggi bagi lawannya yang dikenal memiliki striking liar tersebut.

“Bagi saya, dia [Adrian Mattheis] adalah atlet yang bagus, kuat dan teknikal. Namun saya juga ingin meraih kemenangan serta kembali ke jalur kemenangan,” tegasnya. “Maka, saya akan melakukan sebaik mungkin dengan seluruh kemampuan saya.”

Walau Adrian, yang mewakili Tigershark Fighting Academy, maju setelah empat kemenangan beruntunnya, salah satu titik lemahnya adalah kuncian – yang terbukti saat ia harus mengakui kekalahan atas dua atlet Filipina, Rene dan Robin Catalan, yang juga sempat mengalahkan Stefer.

“Respect buat Adrian karena dia layak mendapatkan empat kemenangan beruntun tersebut,” pungkas “The Lion.”

Dalam hal ini, “Papua BadBoy” sebaiknya mewaspadai teknik kuncian yang menjadi senjata pamungkas “The Lion,” terbukti dengan lima dari sembilan kemenangan yang diraihnya melalui submission.

Jakarta | 25 Oktober | DAWN OF VALOR | TV: Saksikan di SCTV pada hari Sabtu, 26 Oktober, pukul 23:00 WIB | Tiket: http://bit.ly/onedawnofvalor19 | Media Sosial: ONE Championship Indonesia