Sunisa Srisen Menahan Rika Ishige Dalam Laga Tiga Ronde Keras
Remaja berbakat Sunisa “Thunderstorm” Srisen membuktikan dirinya layak berada di atas panggung bela diri dunia dengan sebuah kemenangan besar atas Rika “Tiny Doll” Ishige di Bangkok, Thailand.
Atlet muda ini mampu mengatasi rival veteran ini melalui keputusan mutlak dalam laga divisi atomweight bela diri campuran mereka di ajang ONE: A NEW BREED III, yang disiarkan hari Jumat, 18 September.
Stanza pembuka dalam laga ini menyaksikan keduanya sangat berhati-hati dalam menerapkan serangan awal dan mencari jarak terbaik untuk mengenai lawannya.
Lalu, Srisen menemukan celah dengan mengamati penempatan waktu Ishige dan membalas dengan hook yang kuat dan cepat demi mematahkan serangan dari atlet keturunan Thailand-Jepang itu. Ia juga tetap menyarangkan tendangan ke arah kaki untuk mencegah “Tiny Doll” menemukan ritmenya, serta mendaratkan pukulan di wajah rivalnya itu, walau Ishige tak nampak kewalahan.
Kendati demikian, ada sedikit kejutan dalam 10 detik terakhir ronde tersebut. Sebuah hook kanan Srisen sempat menjatuhkan perwakilan Bangkok Fight Lab/Tiger Muay Thai itu, namun saat “Thunderstorm” ingin melanjtutkan serangan, bel pertandingan pun berbunyi.
Laga mulai memanas pada ronde kedua, saat sang pionir bela diri campuran Thailand itu menemukan sasaran untuk sebuah pukulan straight kanan sambil maju yang membawanya masuk ke pertahanan Srisen.
Menjelang akhir ronde tersebut, Ishige melakukan sebuah feint dengan tangan kiri untuk menarik perhatian dari perwakilan Mister Kok Gym itu. Saat serangan itu tiba, “Tiny Doll” mengubah posisi untuk sebuah percobaan takedown.
Walau Srisen menerapkan teknik side headlock untuk mematahkan pergerakan bintang Thailand-Jepang itu, Ishige mampu meraih punggungnya, masuk ke posisi back mount, serta hampir saja menyarangkan kuncian rear-naked choke sebelum dering bel menyelamatkan “Thunderstorm.”
Dengan kontes yang terlihat seimbang, kedua atlet atomweight wanita ini sangat berhati-hati pada ronde terakhir. Tetapi, sebelum pertengahan stanza, Ishige mencari kesempatan dengan pukulan straight kanan yang dilanjutkan dengan teknik body-lock takedown untuk menyeret Srisen ke ranah ground.
Atlet veteran Thailand ini mengambil posisi half guard, namun Srisen mampu menyarangkan kuncian headlock untuk membalikkan posisi dan menggunakan cengkeraman itu demi menetralisasi kompatriotnya dari posisi kendali samping, atau side control. Tetap saja kurangnya aksi dari kedua atlet ini membuat wasit menghentikan keduanya dan meminta mereka berdiri.
Setelah mendapatkan kartu kuning untuk kurangnya aksi tersebut, keduanya mulai meningkatkan serangan.
“Tiny Doll” menyambungkan sebuah pukulan overhand kanan keras yang bergema di dalam arena, dimana Srisen merespon dengan hook kiri dan kanan yang kuat. Pukulan loop kuat dari “Thunderstorm” tetap bersarang dan mencegah Ishige untuk melakukan serangan lanjutan.
Namun, sang pionir bela diri campuran Thailand itu nampak mempertaruhkan segalanya dengan bergerak maju dengan cross kanan dan mengincar takedown terakhir pada detik-detik terakhir ronde, namun ia tidak dapat meraih keunggulan sebelum laga yang tipis ini berakhir.
Dengan itu, teknik dan pertahanan Srisen di posisi ground membantunya meraih kemenangan pertamanya bersama ONE. Ia membawa rekor profesionalnya menjadi 4-1 dan mampu menjadi perhatian tersendiri dalam divisi atomweight wanita.
Baca juga: Felipe Lobo Tampilkan Kemampuan Teknikal Kelas Dunia Di ONE: A NEW BREED III