Sunoto Dominasi Mantan Rekan Berlatih Paul Lumihi Di Jakarta
“The Terminator” Sunoto kembali ke jalur kemenangan di ONE: FOR HONOR dengan penampilan dominan dalam derbi bantamweight Indonesia.
Laga pendahuluan pada Jumat, 3 Mei dari Istora Senayan, Jakarta itu menampilkan yang terbaik dari kemampuan seniman bela diri campuran berusia 34 tahun itu selama tiga ronde, saat ia merebut kemenangan mutlak atas Paul “The Great King” Lumihi dalam debutnya di ONE Championship.
Sunoto hanya membutuhkan kurang dari satu menit dalam ronde pembuka untuk masuk dan menyeret Paul ke atas kanvas dengan sebuah takedown cepat.
“The Terminator” kembali menjatuhkan rivalnya ke bawah setelah pertukaran stand-up singkat, namun kali ini ia mulai mencetak kerusakan dari posisi side control sementara Lumihi terkunci di posisi bawah (bottom position) dan bertahan.
Sunoto sangat teknis menyarangkan serangannya sembari mencari posisi unggul – awalnya mengincar keylock sebelum beralih ke posisi mount, dimana ia mulai menyarangkan sikunya untuk mencari penyelesaian.
Namun, Paul berhasil bertahan sampai akhir ronde.
Saat stanza kedua berlanjut, debutan ONE berusia 31 tahun itu mampu mementahkan beberapa percobaan takedown dari mantan rekan berlatihnya itu, namun ia terus berusaha berjuang membalas serangan di atas kaki.
Paul mampu menyarangkan tendangan rendah keras saat satu menit tersisa pada ronde itu, tetapi kegigihan Sunoto mengejar takedown akhirnya memberinya kendali dalam laga ini.
Di ground, “The Terminator” mempertahankan kendali di posisi atas untuk menjebak Paul. Hanya bunyi bel di akhir ronde yang dapat membuatnya kembali berdiri.
Paul cukup berhati-hati di awal ronde ketiga dan terakhir ini, yang sekali lagi membuka celah bagi Sunoto untuk mengambil inisiatif.
Walau Paul mempererat pertahanannya, ia masih terkunci di ground tanpa harapan besar untuk kembali berdiri, karena Sunoto secara konstan mencari posisi unggul dan membahayakan rivalnya itu.
Karena “The Great King” terjebak di bawahnya, Sunoto pada akhirnya mulai mendaratkan rangkaian serangan ground-and-pound terbaiknya malam itu, termasuk siku keras yang melukai Paul.
Terlepas dari itu, Lumihi mampu melanjutkan, namun ia hanya tak dapat membebaskan diri dari serangan grappling kuat Sunoto sampai kontes ini berakhir.
Saat laga itu usai, tak diragukan bahwa Sunoto akan meraih kemenangan mutlak dari para juri, dimana ia membawa catatan rekor profesionalnya menjadi 11-5 berkat penampilan impresif ini.