Sunoto Prediksi Tak Ada Perpindahan Gelar Di ONE: COLLISION COURSE, Jumat Ini
Dua laga perebutan gelar Juara Dunia ONE Super Series yang sengit akan terjadi Jumat, 18 Desember ini. Namun, “The Terminator” Sunoto memprediksi tak akan ada pergeseran sabuk.
Jelang penghujung tahun, gelaran fenomenal ONE: COLLISION COURSE akan hadir langsung untuk terakhir kalinya dalam tahun 2020 ini dari Singapore Indoor Stadium.
Ajang ini akan dimeriahkan oleh dua laga perebutan sabuk emas ONE, yaitu laga Kejuaraan Dunia ONE Light Heavyweight Kickboxing antara Roman Kryklia dan penantang Rumania Andrei “Mister KO” Stoica, serta Kejuaraan Dunia ONE Bantamweight Muay Thai antara Nong-O Gaiyanghadao melawan Rodlek PK.Saenchai Muaythaigym.
https://www.instagram.com/p/CIxGQa0FsCS/
Terlebih lagi, empat laga pendukung lainnya pun menampilkan para bintang bela diri campuran yang jelas akan meramaikan kartu pertandingan ini. Sebagai Juara WKF Indonesia, Sunoto pun tak ingin melewatkan ajang Jumat malam ini.
Atlet asal Blora ini pun memastikan bahwa keseluruhan laga akan berjalan seru, namun ia tidak melihat bahwa sabuk emas itu akan berpindah dari pinggang masing-masing penguasa divisi.
“Ini seru, karena kedua laga [utama] itu partai legendaris menurut saya. Tapi kalau prediksi, masih ‘still [ONE World Champion]’ dua-duanya,” ujar pendiri Terminator Top Team itu.
Di luar kedua laga utama tersebut, Sunoto juga menjabarkan prediksi untuk lima laga di kartu pertandingan penuh aksi ini.
#1 Chan Rothana Vs. Xie Wei
Apabila ada atlet yang pernah bersinggungan dengan atlet unggulan Indonesia dalam ajang Jumat ini, maka Chan Rothana adalah salah satunya. Dalam dua kartu pertandingan di tahun yang berbeda, Rothana pernah mengalahkan dua atlet flyweight kebanggaan Indonesia – Abro “The Black Komodo” Fernandes dan Rudy “The Golden Boy” Agustian.
“Chan, semenjak ia berganti pelatih, perubahannya sangat drastis. Ia jadi bagus sekarang, lawannya juga, [teknik] tinjunya bagus,” ujar Sunoto.
“Pertama, [Rothana] bermain tenang, kedua, staminanya bagus. Lalu, yang terutama, takedown dan scramble-nya juga bagus. Begitu jatuh, ia bisa berdiri lagi, dan itu yang membuatnya istimewa.”
Melihat Rothana yang memiliki latar belakang Khun Khmer, Sunoto juga memperhatikan dasar seni bela diri milik “The Hunter” Xie Wei yang juga memiliki kemampuan tinju sangat baik. Atlet veteran Indonesia ini melihat bahwa pertemuan antar striker ini akan memberi sorotan pada aksi yang sarat pertukaran serangan stand-up.
“Mereka sama-sama striker, jadi mungkin nanti terlihat mana yang lebih beruntung. Tetapi, menurut saya, lawannya [Xie Wei] memiliki jangkauan bagus, namun nanti kita akan seperti menyaksikan laga Muay Thai atau kickboxing,” prediksi Sunoto.
Dalam laga pembuka antar striker keras itu, Sunoto masih melihat kalau “The Hunter” sedikit lebih di atas angin dari Rothana: “Kayaknya Tiongkok, [melalui] decision [keputusan juri].”
#2 Tatsumitsu Wada Vs. Yodkaikaew Fairtex
Pertemuan antara Juara Bela Diri Campuran Jepang Tatsumitsu “The Sweeper” Wada melawan Juara MAX Muay Thai Yodkaikaew “Y2K” Fairtex juga dipastikan tak kalah seru.
Dalam debutnya di bulan Agustus lalu, mantan praktisi Muay Thai itu berhasil meraih kemenangan KO dominan atas John Shink dalam disiplin bela diri campuran. Hanya, saat menghadapi serangan stand-up milik Yodkaikaew, Sunoto melihat kalau modal “The Sweeper” dalam MMA akan mampu mengungguli lawan.
“Tatsumitsu Wada, ia atlet bagus. Saya kira pukulan dan tendangannya tak terlalu bagus, namun grapplingnya itu [sangat] bagus,” tutur Sunoto.
“Ia juga kreatif dalam serangan, walau pukulan-tendangannya tidak terlalu berbentuk seperti Muay Thai, tinju, atau kickboxing. Jadi, gaya [bertarung] mungkin tak bagus, tetapi permainannya keren.”
- Marat Gafurov, Lowen Tynanes, Yusup Saadulaev Untuk Ajang ONE: COLLISION COURSE
- 5 Alasan Untuk Tidak Melewatkan ONE: COLLISION COURSE
- Cara Menyaksikan ONE: COLLISION COURSE
#3. Marat Gafurov Vs. Lowen Tynanes
Bergeser ke laga keempat, antara mantan Juara Dunia ONE Featherweight Marat “Cobra” Gafurov melawan bintang tak terkalahkan Lowen Tynanes asal Amerika Serikat, Sunoto melihat bahwa Gafurov akan mengalami kesulitan saat melawan penantang peringkat kelima divisi lightweight bela diri campuran itu.
“Nah, Lowen sepertinya [akan menang]. Karena, Marat [terlihat] paling kecil dalam divisi itu,” sebutnya.
“Dia memang [sempat menjadi] juara di featherweight, bukan lightweight, jadi [posturnya cukup] kecil di situ [lightweight].”
Setelah memulihkan diri dari penyakit spondyloarthritis yang dideritanya, Tynanes tetap akan ingin menjaga rekor bela diri campuran profesional sempurnanya, 10-0, serta akan kembali ingin membuktikan diri saat laga melawan Gafurov.
“Masih Lowen Tynanes,” pungkas Sunoto.
4. Nong-O Gaiyanghadao Vs. Rodlek PK.Saenchai Muaythaigym
Laga pendukung utama yang menampilkan legenda dan Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai Nong-O Gaiyanghadao dan penantang peringkat kedua Rodlek PK.Saenchai Muaythaigym yang berambisi mengakhiri kejayaan sang penguasa divisi.
Dalam duel elit ini, sesama veteran dalam disiplin bela diri tradisional Thailand ini memberi kemampuan terbaik mereka. Dari sisi penantang, Rodlek disebut Sunoto hampir tak memiliki kesempatan menggulingkan kejayaan Nong-O kecuali ia mampu mengatasi kekuatan atlet legendaris itu.
“Rodlek ini ‘bukan kaleng-kaleng’, tapi memang sudah ‘expired’ menurut saya. Bukan masalah umur, tidak seperti [lawannya] Nong-O,” katanya.
“Ini semua tentang disiplinnya, tempat latihannya, jadi sudah tak terlalu fokus. Itu yang membuat dia sementara kemarin melawan [“Left Meteorite” Kulabdam Sor. Jor. Piek Uthai di final Turnamen ONE Bantamweight World Grand Prix] kewalahan.”
“Lalu, Rodlek bermain seperti badak – maju, maju, lalu serangan balasan – sementara Nong-O, ia memiliki kekuatan tendangan luar biasa. Masih ‘still [ONE World Champion, karena] power Nong-O memang gila. Sepertinya penyelesaian atas [Rodlek]. Tapi saya tidak terlalu tahu, karena Rodlek juga ‘batu’. Kalau sampai pada ‘decision’, tetap Nong-O.”
5. Roman Kryklia Vs. Andrei “Mister KO” Stoica
Setelah sempat tertunda sejak April lalu, pertemuan sang Juara Dunia ONE Light Heavyweight Kickboxing Roman Kryklia dan bintang Rumania Andrei “Mister KO” Stoica akhirnya juga akan berlangsung malam ini.
“Dari sang Juara [Dunianya] saja, sepertinya memang ini benar-benar sudah divisinya dia. Jangkauan, tinggi badan dan otot. Dalam kickboxing, [memiliki] tinggi badan akan sangat menguntungkan. Ia [Kryklia] masuk di kelas berat, tapi otot semua itu,” ujar Sunoto.
Dalam laga pertahanan gelar perdana bagi sang raksasa Ukraina itu, Sunoto mengatakan bahwa sang raja akan dapat mengatasi serangan agresif Stoica. Terlebih lagi, Stoica pernah mengakui keunggulan Tarik “The Tank” Khbabez yang sebelumnya ditaklukkan Kryklia demi merebut sabuk emas untuk pertama kalinya.
“Lalu, menurut saya, dia [Stoica] bertubuh kecil, dan tingginya pasti sangat berbeda. Dalam divisi berat badan yang normal pun, ia masih kurang berbobot. Dari segi kekuatan, berat badan dan tingginya berbeda, sementara itu dalam kickboxing [ini bisa] sangat mencolok,” tambahnya.
“Sepertinya, hasil akhir ini akan masuk ke penyelesaian [Kryklia atas Stoica], mungkin pada ronde ketiga atau keempat.”
Baca juga: 3 Laga Pencuri Perhatian Di ONE: COLLISION COURSE