Superbon Ingin ‘Dominasi’ Marat Grigorian Di Laga Ulang Kejuaraan Dunia Interim Kickboxing
Superstar Thailand Superbon Singha Mawynn membawa misi untuk kembali merajai divisi featherweight kickboxing, dan ia dapat mengambil langkah besar menuju keberhasilan pada Jumat, 5 April nanti.
Malam itu, di jam tayang utama Asia, petarung berusia 33 tahun ini akan melawan rival lamanya Marat Grigorian demi gelar Juara Dunia Interim ONE Featherweight Kickboxing di hadapan para penonton tuan rumah yang akan memadati Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand.
Keduanya pernah beradu sebelum ini. Laga pertama mereka berlangsung pada 2018 lalu di luar ONE, dan legenda Armenia itu berhasil mencetak KO mengejutkan di ronde pertama.
Empat tahun kemudian, di ONE X, Superbon membalas dan sukses mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing, dimana ia meraih keunggulan atas Grigorian di sepanjang lima ronde aksi keras mereka yang menjadi salah satu penampilan terbaik dalam kariernya.
Petarung Thailand ini harus kehilangan sabuk emasnya di tangan pemegang gelar baru Chingiz Allazov dalam laga berikutnya, tetapi berkat sebuah penyelesaian luar biasa atas Tayfun Ozcan pada Juni lalu, ia meraih kesempatan merebut sabuk interim dan memimpin dengan kedudukan 2-1 atas Grigorian.
Melihat kembali sepasang aksi mereka sebelumnya, Superbon berkata pada onefc.com/id bahwa hanya ada salah satu dari mereka yang telah berevolusi menjadi petarung yang lebih baik:
“Saya kira saya sudah berkembang lebih dari Marat. Ia masih bertarung dengan cara yang sama seperti laga pertama dimana saya kalah. Ia kuat, tetapi gayanya masih sama.”
Sementara Superbon memang sedikit mengabaikan kemampuan lawan, Grigorian nampak jauh lebih tajam sejak kalah dalam laga mereka, dimana ia menaklukkan penantang teratas Ozcan dan Sitthichai Sitsongpeenong, serta hanya terhenti melalui keputusan di Kejuaraan Dunia saat menantang Allazov.
Tetap saja, pria asal Bangkok ini berkata bahwa Grigorian masih memiliki kelebihan dari hanya sekadar menjadi petarung kuat dengan pukulan keras – yang hanya memiliki satu dimensi:
“Kekuatan Marat adalah ketahanannya. Ia dapat menerima serangan apa pun dengan sangat baik. Ia mampu tetap memukul sampai ronde terakhir tanpa kehabisan tenaga. Jika saya tidak cukup fit, saya takkan menjadi tandingannya dalam permainan panjang.”
“Kelemahannya adalah bahwa ia hanya memiliki satu senjata: pukulannya.”
Sebagai veteran dengan lebih dari 150 laga Muay Thai dan kickboxing, Superbon melihat bahwa kemampuan menyeluruhnya akan menjadi pembeda di laga ketiga mereka pada 5 April itu.
Ia menjelaskan:
“Saya lebih baik dari Marat dalam hal kemampuan. Saya memiliki lebih banyak senjata dalam arsenal saya, seperti tendangan, serangan lutut, pukulan dan tendangan dorong, sementara Marat hanya memiliki pukulan. Itulah mengapa saya dapat mendominasi dirinya.”
Superbon Incar Laga Ulang Kontra Chingiz Allazov
Jika Superbon Singha Mawynn dapat melewati Marat Grigorian di ONE Friday Fights 58, ia akan merebut gelar Juara Dunia Interim ONE Featherweight Kickboxing dan mempersiapkan laga penyatuan gelar melawan Chingiz Allazov.
Superbon belum melupakan kekalahan KO yang sangat berat pada Januari 2023 lalu di tangan “Chinga” dan terdorong untuk memberi pembalasan yang sama:
“[Memenangi gelar interim itu] akan sangat berarti bagi saya karena saya ingin menebus diri saya atas Chingiz. Memenangi laga ini adalah untuk memastikan saya akan memiliki kesempatan menjalani laga ulang melawannya.”
“Chingiz adalah sebuah cacat dalam karier saya. Saya akan kembali dan membalaskan dendam.”
Perwakilan Singha Mawynn ini sama sekali tidak meremehkan Grigorian pada 5 April, tetapi tujuan utamanya memang untuk mendapatkan sebuah laga lainnya melawan Allazov.
Superbon bahkan mengakui bahwa ia jauh lebih termotivasi oleh pembalasan dendam daripada merebut sabuk emas seberat 26 pound itu.
Ia juga berjanji bahwa jika dirinya merebut kembali singgasana featherweight kickboxing yang pernah didudukinya, ia akan tetap menjadi penguasa divisi yang aktif:
“Jika saya dapat menjadi juara, saya takkan melarikan diri dari siapa pun. Saya siap untuk bertarung melawan semua orang. Saya bahkan lebih ingin berlaga ulang melawan Chingiz daripada meraih gelar Juara Dunia.”