Superlek, Sitthichai, Seksan, Carrillo Cetak Kemenangan Besar Di ONE Friday Fights 22
Pada 23 Juni, ONE Championship kembali ke arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium untuk kartu pertandingan mingguan terbarunya di jam tayang utama Asia – kali ini dengan edisi terbesar.
ONE Friday Fights 22 memang dipuncaki oleh sepasang laga Kejuaraan Dunia, tetapi itu juga menyajikan serangkaian atlet yang paling menghibur dari organisasi ini saat mereka beradu dalam aksi Muay Thai dan MMA yang sarat dengan pertaruhan besar.
Berikut adalah rangkuman dari kesembilan laga pendukung dalam kartu blockbuster ini dari Bangkok, Thailand.
Superlek Coreng Anane Dalam Dua Menit
Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing Superlek Kiatmoo9 menikmati aksi luar biasa saat ia beraksi dalam disiplin Muay Thai melawan remaja berbakat Nabil Anane – yang masih berusia 19 tahun.
“The Kicking Machine” membuktikan julukannya itu, dimana ia menyerang lawan kuatnya itu dengan tendangan rendah keras di awal.
Ia memang tak membatasi serangannya hanya ke bagian bawah tubuh lawannya, dan petarung kuat ini menemukan sasaran untuk serangan tubuh keras yang membuat remaja lawannya meringkuk di atas kanvas pada menit 2:03.
Superstar Thailand ini kini membawa catatan rekor 134-29-4. Dan, sementara dirinya masih menjadi penantang #1 flyweight Muay Thai, Superlek segera meminta laga perebutan gelar Juara Dunia melawan penguasa divisi bantamweight Muay Thai yang baru, Jonathan Haggerty.
Seksan Bawa Rekor 4-0 Di ONE Seusai Laga Epik Kontra Bendon
Seksan Or Kwanmuang menempatkan sebuah aksi fenomenal lainnya untuk mengamankan kemenangan keempat beruntunnya di ONE Friday Fights saat melawan striker debutan Inggris Nathan Bendon dalam laga catchweight Muay Thai 142 pound mereka.
Juara Dunia Muay Thai empat kali ini menerima seluruh pukulan keras Bendon pada ronde pembuka, sebelum ia membalas pada stanza kedua dan ketiga – dengan sambutan riuh dari para pendukungnya di Bangkok.
Para penonton bersorak dengan liar saat Seksan menghantam pria asal Inggris lawannya dengan serangan siku, lutut dan pukulan keras menuju sebuah kemenangan mutlak, yang memperpanjang catatan rekornya menjadi 197-74-8.
Ini hanyalah sebuah aksi mengejutkan terbaru dari sang legenda berusia 34 tahun itu, yang dapat disebut sebagai atlet paling menarik dalam rangkaian ajang mingguan ONE Friday Fights.
Carrillo Kejutkan Muangthai Via TKO Ronde Kedua
Dalam aksi bantamweight Muay Thai, petarung fenomenal asal Skotlandia Nico Carrillo mencetak kemenangan terbesar dalam kariernya atas Muangthai PK Saenchai – saat ia tiga kali menjatuhkan lawannya (atau mencetak knockdown) demi memastikan penyelesaian keduanya bersama ONE.
“King of the North” menggunakan postur tubuhnya untuk mencegah bintang Thailand lawannya menyambungkan serangan. Dan saat “Elbow Zombie” menemukan celah, Carrillo memberi pernyataan tegas dengan tendangan kanannya.
Hal itu tak memperlambat Muangthai, tapi karena agresinya, ia terpancing untuk masuk ke dalam sebuah serangan siku keras. Dan, saat ia mencoba bertahan, pria Skotlandia itu mengenainya dengan kombinasi pukulan straight-serangan siku yang kembali menjatuhkannya.
Segera setelah itu, sebuah kombinasi one-two menjatuhkan perwakilan PK Saenchai itu untuk ketiga kalinya – yang memberi Carrillo sebuah kemenangan TKO dominan pada menit 1:23 stanza kedua.
Hasil ini membawa catatan rekor pria berusia 24 tahun itu menjadi 25-3-1, memberinya kontrak senilai ratusan ribu dolar AS bersama ONE Championship, dan menempatkannya sebagai ancaman serius dalam divisi ini.
Sitthichai Ungguli Abasolo Dalam Aksi Muay Thai Keras
Legenda Thailand Sitthichai Sitsongpeenong meraih kemenangan mutlak yang cukup berat saat ia kembali beraksi dalam disiplin Muay Thai melawan striker Amerika Eddie Abasolo.
Walau memasuki laga featherweight ini sebagai underdog, Abasolo membuktikan dirinya layak berada di jajaran teratas dengan sebuah aksi kuat, dimana ia menyarangkan berbagai serangan siku keras ke arah Juara Dunia Kickboxing tujuh kali itu.
Namun, semakin Sitthichai harus menemukan jarak serangnya, ia semakin sukses beraksi dengan pukulan, tendangan, serta serangan siku dan lutut dari sisi kiri. Serangan ini menambah kerusakan dan poin atas lawannya, sebelum membawa catatan karier pria berusia 31 tahun ini menjadi 128-33-5.
Dalam prosesnya, Sitthichai mempertahankan posisi penantang #2 dalam divisi featherweight Muay Thai dan kembali dengan kemenangan di Lumpinee Stadium, dimana ia meraih gelar Juara Dunia Muay Thai pada tahun 2014.
Aminipour Tetap Tak Terkalahkan, Unggul Tipis Dari Rambolek
Fariyar Aminipour dan Rambolek Chor Ajalaboon memanaskan arena dalam aksi keras mereka di divisi bantamweight Muay Thai yang berakhir sangat tipis.
Aminipour menyerang seperti kuda liar, dimana ia menemukan kesuksesan dengan rangkaian serangan kerasnya. Sebuah hook kiri dan serangan siku tajam membuat petarung Thailand lawannya itu waspada pada pertengahan ronde kedua.
Rambolek memang lebih dari siap untuk beraksi, serta mencoba memperlambat laju pria Iran lawannya dengan tendangan dan pukulan, tetapi itu tak cukup untuk menghentikan serangan petarung berusia 23 tahun itu.
Setelah sembilan menit penuh aksi menawan, atlet Tiger Muay Thai yang masih tak terkalahkan ini meninggalkan ring dengan tangan terangkat, dimana ia meraih kemenangan ketiga berturut-turut di ONE Friday Fights dan membawa catatan rekor profesionalnya menjadi 14-0.
Kongthoranee Cetak KO Mengejutkan Atas Gingsanglek
Striker Thailand Kongthoranee Sor Sommai meraih kemenangan ketiga atas rival kuat Gingsanglek Tor Laksong dalam laga catchweight Muay Thai 132 pound mereka.
Pria yang dua kali menjadi Juara Dunia Rajadamnern Stadium Muay Thai itu nampak tenang saat ia bertukar pukulan dan tendangan dengan Gingsanglek sepanjang ronde pertama, tapi tak sekali pun nampak terancam oleh serangan kompatriotnya.
Pada stanza kedua, pria berusia 26 tahun ini masuk ke dalam jarak dekat dan bertukar serangan keras dengan lawannya sementara menunggu momen terbaik.
Saat itu pun tiba ketika perwakilan Tor Laksong Gym ini mencoba membalas tendangan tinggi dari kanan dengan kombinasi dua pukulan – yang membuka celah untuk hook kiri keras yang menerjang.
Terkena serangan keras itu, Gingsanglek terjatuh dan tak dapat menjawab delapan hitungan wajib. Wasit pun mengakhiri laga pada detik ke-28 dari ronde kedua, yang membawa catatan rekor striking milik Kongthoranee menjadi 63-15-1.
Hamidi Hancurkan Jomhod Dalam Dua Ronde
Akram Hamidi mengendalikan laga sejak bel awal pertandingan berbunyi dalam aksi catchweight Muay Thai 119 pound melawan pahlawan lokal Jomhod Auto MuayThai.
Debutan berusia 24 tahun ini mencetak knockdown pertamanya pada detik ke-10, berkat sebuah tendangan kilat ke kepala lawan. Ia pun tetap menjaga agresinya selama ronde awal ini, dengan kembali menjatuhkan pria Thailand lawannya.
Dan, hanya 26 detik memasuki ronde kedua, “La Pépite” menjatuhkan Jomhod dengan serangan keras ke arah rusuk untuk meraih TKO. Petarung sensasional Aljazair itu pun kini membawa catatan rekor profesional 49-4-1.
Thongpoon Ungguli Yangdam Dalam Tiga Ronde Keras
Thongpoon PK Saenchai dan Yangdam Sor Tor Hiewbangsaen mendapatkan seluruh area ring itu untuk beraksi dalam laga catchweight Muay Thai 119 pound mereka, tetapi hanya membutuhkan sebagian kecil dari area tersebut – dimana keduanya beraksi keras dalam jarak dekat selama sembilan menit penuh.
Mereka bertukar pukulan dan serangan siku keras dalam jarak dekat tanpa berhenti untuk menarik nafas atau bergerak mundur.
Tak ada yang dapat memisahkan mereka, walau sembilan menit itu telah berlalu, tetapi Thongpoon meraih kemenangan terbelah (split decision) dan membawa catatan rekornya menjadi 78-23-2.
Dengan kemenangan dan catatan rekor 3-0 di ONE Friday Fights, atlet berusia 25 tahun ini menerima kontrak tanding senilai US$100.000 untuk berkompetisi di panggung utama ONE Championship.
Erdogan KO Fan Rong Dalam Debut Dominan
Shamil Erdogan mengumumkan kehadirannya dalam divisi middleweight MMA ONE dengan aksi dominan dalam debut promosionalnya itu.
Petarung fenomenal tak terkalahkan asal Turki ini menyerang “King Kong Warrior” Fan Rong sejak bel pembuka laga, dengan mendaratkan takedown di awal dan melepaskan ground-and-pound keras selama beberapa menit.
Lalu, pada ronde kedua, Erdogan menampilkan permainan stand-up luar biasa. Ia menangkap veteran Tiongkok itu dengan pukulan kiri solid sebelum memastikan kemenangan via tendangan depan ke arah ulu hati yang membuat Fan menyeringai dan meringkuk kesakitan pada detik ke-37 ronde tersebut.
Kemenangan KO sensasional ini mendorong catatan rekor MMA profesional pria berusia 32 tahun ini menjadi 9-0.