‘Tak Ada Yang Spesial Tentang Dirinya’ – Amir Naseri Harap Dapat Dominasi Jonathan Haggerty
Amir Naseri sangat ingin untuk kembali ke jalur kemenangan, dan ia melihat laga berikutnya di ONE Fight Night 1: Moraes vs. Johnson II sebagai kesempatan yang sempurna untuk melakukan itu.
Pada 26 Agustus malam waktu A.S., striker keturunan Iran-Malaysia ini akan bertukar serangan dengan superstar Inggris Jonathan Haggerty dalam laga alternatif ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix yang disiarkan langsung di jam tayang utama Amerika Utara.
Dan, setelah tunduk di tangan Savvas Michael dalam laga perempat final Grand Prix akhir Mei lalu, mantan Juara Omnoi Stadium itu sangat ingin membuktikan dirinya layak, serta meraih kemenangan perdana di ONE Championship.
Naseri berkata:
“Saya tak terlalu menjadi diri saya sendiri, atau berada dalam kondisi terbaik secara mental dan fisik. Namun, laga debut itu memulai segalanya bagi saya, dan saya mulai merasa seperti diri saya sendiri jelang laga berikutnya ini.”
“Sejujurnya, saat mereka menawarkan laga ini, saya segera mengambilnya. Saya tak sabar untuk memenangkan laga dan mendominasi Haggerty. Saya tak berpikir dua kali. Saya langsung mengambilnya. Itu mentalitas saat saya pertama kali ditawari laga melawan Haggerty.”
Tentu saja, mengatasi Haggerty mungkin akan menjadi tantangan yang sangat sulit.
“The General” menerjang dan mencatatkan beberapa kemenangan dominan di ONE Championship, yang menunjukkan bakat dan kemampuan luar biasa untuk beradu dengan para striker terbaik dunia.
Ia bahkan merebut gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai pada 2019 dan saat ini memegang peringkat #2 divisinya.
Namun, Naseri tak gentar melihat seluruh pencapaian itu. Sebaliknya, atlet berusia 30 tahun ini meyakini bahwa dirinya akan mencetak kemenangan mudah atas lawan tingkat tinggi ini di Singapore Indoor Stadium.
Ia menegaskan:
“Saya kira [Haggerty] memiliki tiga hal – kecepatan, teknik dan kecerdasannya. Semua itu adalah kekuatannya. Namun, ia juga memiliki banyak kelemahan. Ia tak memiliki kekuatan besar dan variasi serangan.”
“Saya merasa saya sudah melawan petarung cerdas dan teknis sepanjang karier saya, maka saya melihat Haggerty sebagai sosok serupa. Saya juga mengalahkan kebanyakan petarung itu, maka saya melihat ini akan berakhir dengan cara yang sama.”
“Saya tak sabar untuk memenangkan laga dan mendominasi Haggerty. Tak ada yang spesial tentang dirinya.”
Amir Naseri: ‘KO Adalah Prioritas Utama Saya’
Dalam bayangannya, Amir Naseri menginginkan kemenangan perdana di atas panggung dunia ONE Championship itu dicapainya dengan cara yang menjadi sorotan utama.
Dan, jika atlet Iran-Malaysia ini meraih kemenangan atas mantan penguasa flyweight Muay Thai Jonathan Haggerty – dan jika salah satu finalis Grand Prix itu mundur – ia dapat saja kembali memasuki turnamen prestisius ini.
Namun, ia tak terlalu memikirkan kemungkinan itu pada saat ini.
Di titik ini, perwakilan Tiger Muay Thai ini hanya berkonsentrasi pada segala hal yang mampu dikendalikannya – terutama laganya di ONE Fight Night 1 pada akhir bulan ini.
Ia menambahkan:
“Saya kira segala sesuatunya terjadi karena sebuah alasan. Setelah memberi penampilan di bawah rata-rata dalam debut saya, saya kira ini adalah kesempatan yang saya butuhkan.”
“Apakah saya akan memasuki turnamen itu menjadi yang kedua. Saya ingin melakukan yang terbaik, menunjukkan versi terbaik saya, meraih kemenangan, dan maju ke laga berikutnya, terlepas dari apakah itu akan terjadi di dalam GP atau tidak.”
“Saya akan maju untuk meraih kemenangan, maka saya akan harus menunggu dan melihat bagaimana itu akan dilakukan. Saya merasa baik dan siap menjatuhkannya. KO adalah prioritas utama saya.”