Tammi Musumeci Harapkan Aksi Nonstop Saat Lawan ‘Teman Yang Asik’, Amanda Alequin
Juara Dunia BJJ berkali-kali, Tammi Musumeci tak sabar menghadapi kompetitor yang dikenalnya dapat membawa agresi nonstop dan serangan tanpa henti dari awal sampai akhir.
Pada 15 Juli di ONE Fight Night 12, pemegang sabuk hitam berusia 28 tahun itu akan melawan seorang teman dan mantan rivalnya Amanda “Tubby” Alequin dalam laga strawweight submission grappling krusial penuh aksi.
Dijadwalkan berlangsung dari arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand, dan disiarkan langsung pada jam tayang utama A.S., pertarungan ini akan berada jauh dari saat pertama kalinya kedua grappler elite itu berbagi matras pertandingan.
Saat ia memasuki persiapan akhir untuk laga yang sangat ditunggu ini, Musumeci berbagi pada ONEFC.com/id:
“Kami dulu sering berlatih bersama, kami sebenarnya teman dekat. Saya sangat menyukainya. Saya kira ia adalah teman yang asik.”
Di antara tahun 2014 sampai 2016, ketika Musumeci baru saja memegang sabuk hitam dan sudah mendominasi skena BJJ global – dan saat Alequin masih menjadi pemegang sabuk coklat yang menunjukkan bakat luar biasa – kedua grappler muda ini sering bertemu dalam sesi latihan intens.
Sejak itu, mereka terus berteman saat keduanya meraih berbagai medali emas turnamen internasional terbesar, serta memastikan diri di antara para praktisi jiu-jitsu terbaik dunia.
Persahabatan itu pun bahkan berlanjut melewati sebuah pertandingan menarik di antara keduanya pada 2021. Dan sementara Musumeci meraih keputusan juri dalam kedua pertemuan itu, ia juga memberikan respek luar biasa bagi sikap “Tubby” yang tak pernah menyerah.
Musumeci berkata:
“Ia akan menyerang maju, itulah yang ia lakukan. Ia bergerak maju dan ia menyerang. Itulah dia sebenarnya, dan itulah yang menjadikannya kompetitor yang sangat bagus.”
“Menang atau kalah, laganya selalu menarik karena ia tak pernah berhenti.”
Lebih dari segalanya, Musumeci sangat suke melihat bahwa Alequin bersedia mengambil risiko dan menempatkan diri di posisi yang buruk, jika itu berarti dirinya dapat mencetak submission.
Wanita asal New Jersey ini mencoba beradu grappling dengan cara yang sama – tanpa mengenal rasa takut. Pendekatan dan komitmen serupa untuk memberi laga menarik itu jugalah yang mengikat keduanya dengan erat.
Musumeci berkata:
“Itulah mengapa saya kira kami menjadi sahabat. Kami tak punya ego. Kami hanya sangat tenang, anda tahu? Saya merasa seperti itulah mengapa kami berteman dan kami dapat cocok satu sama lain.”
Musumeci Puji Alequin Yang ‘Sangat Teknis’ Dan ‘Luar Biasa’
Tammi Musumeci memang menghormati Amanda Alequin, lebih dari sekadar karena gayanya yang sangat menarik dan selalu mengincar submission itu.
Karena, setelah ia berlatih bersama sahabatnya itu selama dua tahun, serta berbagi matras kompetisi selama 30 menit penuh, Musumeci mengetahui bahwa lawannya adalah teknisi berkemampuan menyeluruh dan hampir tak memiliki kelemahan berarti.
Ia berkata:
“Ia sangat teknis. Ia selalu sangat teknis. Ia adalah kompetitor luar biasa. Ia memiliki guard yang bagus dan juga teknik passing yang bagus. Ia cukup bagus di mana pun, sejujurnya.”
Terlebih lagi, kedua laga mereka pada 2021 lalu menunjukkan Musumeci bahwa “Tubby” memiliki bakat fisik yang luar biasa untuk melengkapi teknik tingkat tingginya itu.
Selalu rendah hati dan sederhana saat berbicara tentang kemampuannya sendiri, Musumeci sangat senang mengagumi kemampuan Alequin.
Petarung strawweight ini berkata:
“Saya hanya teringat dirinya menjadi super agresif, dan juga super fleksibel. Ia dulu bertarung di divisi yang lebih berat, dan kini ia lebih kurus, tapi ia masih sekuat saat ia dulu melawan atlet di divisi yang lebih berat itu, dan panjang juga. Maka, ia sangat bagus di divisi ini.”
Dalam pertemuan mereka sebelumnya, Musumeci menemukan kesuksesan saat meraih punggung “Tubby” – kemampuan andalan yang dibaginya bersama sang adik, Juara Dunia ONE Flyweight Submission Grappling Mikey Musumeci.
Ia menggunakan teknik raihan punggung rumit yang sama, seperti berimbolo dan crab ride, sepanjang kariernya yang luar biasa. Faktanya, mereka memperkuat dirinya untuk merebut lima gelar Juara Dunia IBJJF dan memastikan statusnya sebagai kompetitor BJJ wanita kelahiran Amerika terhebat.
Tetapi, Musumeci juga terus berevolusi sebagai seorang grappler, dan ia menambahkan kuncian kaki dan lebih banyak teknik pass guard ke dalam daftar kemampuannya.
Dengan itu, ia akan memasuki laganya pada 15 Juli nanti tanpa ekspektasi apa pun dan siap beranjak ke mana pun laga ini mengarah.
Ia menegaskan:
“Sejak [2021], saya sudah tak terlalu berorientasi pada raihan punggung lagi. Saya masih melakukan raihan punggung, tapi saya juga suka melakukan berbagai hal yang berbeda. Maka, saya belum terlalu memiliki game plan atau apa pun itu sekarang.”