Tang Kai Cetak Sejarah Setelah Tunjukkan Strategi Sempurna Dan Aksi Keras Atas Thanh Le
Tang Kai berjanji akan mencetak sejarah saat laganya melawan Juara Dunia ONE Featherweight Thanh Le diumumkan, dan ia membuktikan perkataannya pada Jumat, 26 Agustus.
Pria berusia 26 tahun ini menjadi pria Tiongkok pertama yang meraih gelar Juara Dunia MMA, saat dirinya mengeksekusi strategi luar biasa demi meraih kemenangan mutlak dan merebut gelar Juara Dunia ONE Featherweight dalam laga pendukung utama ONE 160 itu.
Perwakilan Sunkin International Fight Club ini membawa game plan yang sangat jelas pada ronde pertama, saat ia mengincar kaki sang penguasa divisi itu dengan tendangan, lalu dengan cepat menghindar saat Le nampak ingin menyerang.
Le memulai ronde kedua dengan lebih agresif lagi, dimana ia memotong pergerakan lawan dengan hook kerasnya. Tetapi, Tang memiliki jawaban untuk tiap pergerakan maju yang dilakukan rivalnya itu. Ia menjawab dengan hook pendek jarak dekat dan terus mengincar kaki pria Vietnam-Amerika itu.
Setelah percobaan takedown yang tidak berhasil, Le menyambungkan sebuah hook kiri keras yang mementalkan Tang, namun ia nampak tak dapat memanfaatkan keadaan saat melawan pejuang Tiongkok yang licin itu.
Sang penantang terus bergerak dengan baik dan melontarkan tendangan keras, termasuk satu yang mampu mendorong Le ke ground sebelum kanto itu berakhir.
Le sekali lagi bergerak maju di awal ronde ketiga, namun ia menerima pukulan kanan keras dan beberapa tendangan rendah keras lainnya. Tang lalu menampilkan lebih banyak teknik pukulan saat dirinya membalas serangan dalam jarak dekat dan bahkan menjatuhkan sang juara dengan pukulan kanan keras.
Petarung Tiongkok itu tetap melakukan hal yang sama pada stanza keempat, dimana ia menjatuhkan pria berusia 36 tahun itu dengan hook kiri. Le akhirnya kembali berdiri, dimana ia mengincar takedown dan melontarkan sebuah tendangan akrobatik, tetapi Tang kembali menghindari serangan itu.
Mungkin mengetahui bahwa juri berpihak pada sang penantang, Le beralih ke tengah Circle dan ingin mencetak pernyataan tegas pada ronde kelima dan terakhir. Namun, yang ia dapatkan hanyalah lebih banyak tendangan rendah lainnya dari pencetak KO asal Tiongkok itu.
Le mendaratkan apa yang dapat menjadi serangan terbaiknya di malam itu pada akhir ronde, dimana sebuah hook kiri menggoyahkan Tang.
Penguasa featherweight itu pun melanjutkan dengan pukulan beruntun yang keras, tetapi agresi itu terlalu sedikit dan sedikit terlambat, karena Tang memulihkan diri dengan baik dan menghindari bahaya.
Setelah laga berakhir, juri memberi kemenangan dan sabuk emas featherweight itu kepada Tang, yang membawa catatan rekor profesionalnya menjadi 15-2 dan menorehkan sejarah baru di MMA Tiongkok.