Tang Kai Melihat Kembali Kemenangan Bersejarah Di Kejuaraan Dunia, Incar Superbon
Tang Kai mencetak sejarah pada Jumat lalu di Singapura saat mengalahkan Thanh Le untuk menjadi pria Tiongkok pertama yang merebut gelar Juara Dunia MMA.
Striker kuat ini mendominasi dalam lima ronde laga mereka untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Featherweight dalam laga pendukung utama ONE 160: Ok vs. Lee II.
Walau Le mendapatkan beberapa kesuksesan singkat dalam laga itu, ini menjadi malam bagi Tang sejak awal sampai akhir. Dan, setelah usaha keras dan pengorbanan besar selama bertahun-tahun, ia kini dipenuhi kebanggaan – bagi dirinya dan negaranya.
Pria berusia 26 tahun itu berkata:
“Saya merasa sangat beruntung. Saya merasa terhormat untuk menjadi pria itu. Saya merasa sangat bangga akan saya sendiri dan Tiongkok.”
Dalam kemenangan mutlak yang tegas itu, Tang menggunakan tendangan ke arah kaki yang keras untuk melunakkan paha Le dan membatasi kemampuannya untuk melakukan serangan balasan.
Itu adalah strategi yang sangat berbeda bagi perwakilan Sunkin International Fight Club ini, yang dikenal atas pukulan kerasnya dan meraih sebagian besar kemenangan terbarunya dengan kombinasi tinju.
Faktanya, ia tak melihat Le dapat menahan kekuatan pukulannya, namun saat dagu sang juara bertahan itu tak terdampak, ia menunjukkan keragaman dan IQ tanding impresif demi meraih sabuk emas itu.
Tang berkata:
“Menggunakan tendangan rendah itu bukanlah rencana awal saya. Rencana awal saya adalah untuk meng-KO dirinya dengan pukulan, namun selama pertarungan, saya merasa seberapa kuat dirinya. Maka, saya mengubah rencana saya.”
“Saya sangat menghormati [Thanh Le]. Walau ia menerima banyak serangan dari saya, ia masih tetap berdiri. Saya tak dapat menghentikannya. Saya memiliki respek luar biasa bagi dirinya.”
Tang Kai Ingin Lawan Juara Dunia Kickboxing Dalam Laga Berikut
Kini berdiri di puncak divisi featherweight MMA, Tang Kai membayangkan sebuah masa kejayaan yang panjang bagi dirinya.
Juara Dunia baru ini membawa catatan kemenangan beruntun dalam 10 laga – termasuk sebuah catatan rekor 7-0 di ONE – dan ia tak melihat apa pun yang dapat membailikkan momentum tersebut.
Tang berkata:
“Saya yakin saya akan tetap menang. Saya masih berusia 26 tahun. Lihat Thanh Le, ia kini berusia 36 tahun, maka saya yakin saya memiliki perjalanan panjang sebagai sang juara.”
Tang mengalahkan banyak penantang teratas dalam perjalanannya menuju puncak, dan walau ada wajah baru yang dapat menantangnya, pencetak KO luar biasa ini mengincar kompetitor elite di luar jajaran petarung bela diri campuran ONE.
Pria yang diincarnya itu adalah Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing Superbon Singha Mawynn, yang mendominasi para spesialis stand-up terbaik di muka bumi sejak bergabung bersama organisasi ini.
Setelah membuktikan diri sebagai striker terbaik dalam divisi featherweight MMA, Tang merasa siap untuk menguji kemampuannya melawan superstar Thailand itu.
Atlet Tiongkok ini menambahkan:
“Saya ingin melawan Superbon berikutnya. Saya melihat di media sosialnya bahwa ia ingin mencoba MMA. Bahkan jika itu [terjadi dalam] laga peraturan khusus seperti [Demetrious Johnson] dan Rodtang.”