Tawanchai ‘Bangga’ Setelah KO Larsen, Tak Sabar Masuki Perebutan Gelar Lawan Petchmorakot
Tawanchai PK.Saenchai resmi meraih kesempatannya merebut gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai melalui KO mengejutkan pada Jumat, 3 Juni lalu.
Superstar berusia 23 tahun ini mencetak penyelesaian yang menjadi sorotan besar atas Niclas Larsen di laga utama ONE 158 dan memberi tantangan berikut bagi penguasa divisi Petchmorakot Petchyindee.
Terlepas tekanan besar Larsen sejak awal laga, striker Thailand itu tetap tenang dan memberi serangan balik akurat sampai ia mendaratkan cross kiri yang mencetak KO pada ronde kedua.
Tawanchai, yang sangat gembira, berkata setelah laga itu:
“Saya sangat bangga atas laga ini. Saya menggunakan banyak hal yang saya latih dan lakukan di pemusatan latihan saya.”
“Pada dasarnya, [saya senang dengan] semua yang saya lakukan dalam laga ini. Saya sangat senang dengan penampilan saya secara keseluruhan. Serangan balik dengan tendangan itu, serangan balik dengan pukulan, itu yang telah saya latih.”
Perwakilan PK.Saenchai Muaythaigym itu selalu memiliki kemampuan untuk mencetak penyelesaian, tapi ia seringkali merasa lelah saat mencoba berlaga di divisi yang lebih ringan.
Hal itu memicunya untuk naik dari bantamweight ke featherweight, dimana persenjataannya nampak jauh lebih kuat lagi.
Dan, setelah KO empatiknya atas Larsen di Singapore Indoor Singapore, Tawanchai merasa yakin bahwa masa depan yang sukses memang berada di divisi yang lebih berat ini.
Ia berkata:
“Dalam divisi ini, saya tidak merasa lelah dari pengurangan berat badan, dan itu bagus secara mental bagi saya selama persiapan di pemusatan latihan. Saya kira itu akan menjadi lebih mudah dalam divisi ini untuk melawan sang Juara Dunia.”
Tawanchai Harap Rebut Sabuk Juara Dunia Dari Petchmorakot
Petchmorakot Petchyindee adalah atlet paling dominan dalam jajaran divisi featherweight Muay Thai ONE Championship. Dengan tiga pertahanan gelar Juara Dunia yang sukses, sang penguasa memang terbukti memberi penampilan yang luar biasa.
Pencapaian terbarunya adalah keputusan mutlak yang sulit atas Jimmy Vienot di ONE 157, saat Petchmorakot mencetak knockdown besar pada ronde keempat dan mempertahankan sabuknya.
Tawanchai menyaksikan laga itu dengan seksama, dan ia terkesan dengan penampilan perwakilan Petchyindee ini. Kini, ia tak sabar menunggu laga epik saat mereka berlaga demi sabuk emas.
Sang penantang itu berkata:
“Saya kira dalam laga itu, [Petchmorakot] menunjukkan ia memiliki pengkondisian tubuh yang sangat bagus. Secara keseluruhan, ia adalah petarung yang sangat bagus. Ia memiliki pukulan hebat. Dan, jika kami akan bertarung, itu akan menjadi laga yang sangat besar dan sangat berdampak.”
Namun, sementara Tawanchai menghormati sang Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai, ia yakin bahwa dirinya mengetahui apa yang akan terjadi dalam laga mereka – dan ia merasa siap untuk merebut sabuk emas itu dari genggaman lawannya.
Itu memang tidak akan mudah, namun atlet PK.Saenchai Muaythaigym ini bersumpah untuk berusaha lebih keras lagi dalam persiapannya, agar ia dapat mendesak sang penguasa selama lima ronde keras.
Ia menambahkan:
“Saat saya melawan Petchmorakot, saya akan berlatih dua atau tiga kali lebih keras, dan seluruh fokus saya akan ada pada merebut sabuk itu dari dirinya. Saya mengetahui game plan miliknya, saya tahu siapa dirinya, saya tahu bagaimana permainannya.”
“Saya akan siap untuk tiap langkah dari laga itu. Tujuan saya adalah merebut sabuk itu dari dirinya.”
“Saya kira saya dapat [mengirimkan kemenangan seperti yang saya lakukan atas Larsen]. Dan bagi para penggemar saya, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menampilkan aksi terbaik saya.”