Tawanchai Lihat ‘Ruang Untuk Berkembang’ Di Kickboxing, Setelah KO Davit Kiria
Tawanchai PK Saenchai membuktikan bahwa dirinya siap mengincar para petarung featherweight kickboxing elite melalui aksi perdananya di bawah peraturan itu, di ONE Championship.
Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai ini bertemu dengan veteran elite Davit Kiria dalam gelaran ONE Fight Night 13, dan ia mematahkan striker Georgia ini menuju sebuah kemenangan TKO ronde ketiga yang sangat meyakinkan pada Sabtu pagi, 5 Agustus lalu.
Tawanchai menyerang Kiria dengan tendangan keras dalam laga mereka di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand, dimana ia akhirnya menghentikan lawan kuat itu dengan serangan keras ke lengan kanannya.
Penyelesaian itu menandai transisi yang sukses ke dalam kickboxing bagi petarung fenomenal Thailand ini, yang kini memenangi lima laga terbarunya setelah menderita kekalahan di tangan seorang kompatriot legendaris Sitthichai Sitsongpeenong pada 2021 – dan ia tak berencana untuk melambatkan lajunya.
Ia berkata pada onefc.com/id setelah itu:
“Kalah di tangan Sitthichai adalah kekecewaan besar bagi saya, maka saya menetapkan tujuan dalam pikiran saya bahwa saya takkan kalah di tangan yang lainnya.”
Rangkaian tendangan tanpa henti dari Tawanchai memang mampu menghancurkan tulang.
Setelah laga itu, Kiria mengungkap bahwa tulang di lengan depannya retak karena beradu dengan tulang kering perwakilan PK Saenchai itu, walau Tawanchai mengakui bahwa ia memang tak berpikir saat itu beradu. Ia berkata dirinya hanya bertahan dengan game plan demi mementahkan pukulan kuat rivalnya.
Pria berusia 24 tahun ini menjelaskan:
“Saya tak benar-benar berpikir atau merasakan apa pun [saat saya mendaratkan tendangan terakhir itu] karena saya hanya berusaha menghentikan dirinya dari mendekati saya, maka saya memang menendang sejak ronde pertama.”
Sementara penampilan dan hasil menyakitkan itu memang memanaskan dunia olahraga tarung, petarung rendah hati asal Pattaya ini tetap menginjakkan kakinya di bumi.
Ia memang ingin mengejar sabuk emas pada disiplin kedua, tetapi ia mengetahui masih banyak hal yang harus diasahnya untuk menjadi kekuatan besar di bawah peraturan striking berbeda dalam kickboxing.
Tawanchai berkata:
“Saya tak mengira saya berada di posisi untuk berkata bahwa saya adalah yang terbaik di muka bumi atau apa pun itu. Saya kira ini tergantung pada para penggemar dan pendukung saya, apa pun yang mereka katakan.”
“Saya merasa masih ada banyak ruang untuk berkembang, terutama dalam peraturan kickboxing. Saya tak merasa saya bagus di kickboxing, dan masih ada banyak hal yang harus saya tingkatkan.”
Tawanchai Tak Sabar Pertahankan Gelar Dari Superbon, Potensi Tantang Allazov
Walau Tawanchai PK Saenchai meraih kemenangan besar Sabtu pagi lalu, takkan ada banyak waktu untuk bersantai dan menikmatinya, karena striker kuat ini sudah menerima tugas berikutnya.
Ia akan mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai melawan sesama superstar Thailand, Superbon Singha Mawynn, pada laga utama ONE Fight Night 15 pada 7 Oktober nanti, dan ia pun sudah terfokus pada tantangan itu – terutama setelah KO terbaru Superbon atas Tayfun Ozcan.
Tawanchai berkata:
“Penempatan waktunya sangat hebat saat melawan Ozcan. Ia sangat bagus untuk menemukan waktu yang tepat demi menyerang lawannya dan sukses menyarangkan itu.”
“Saya kira ini akan menjadi pertarungan yang menyenangkan. Saya kira kita memiliki kemiripan dalam konteks ragam kemampuan, maka saya kira itu akan sangat menghibur.”
Tentu saja, para penggemar juga bertanya-tanya tentang kemungkinan Tawanchai menantang Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing Chingiz Allazov, yang juga meraih kesuksesan mempertahankan sabuk emasnya di laga utama Sabtu pagi itu.
Allazov menyiratkan beberapa pilihan tentang masa depannya setelah menyapu bersih para penantang teratas di featherweight kickboxing, namun jika ia kembali, Tawanchai akan sangat ingin menghadapinya demi sabuk emas itu.
Petarung favorit penggemar asal Thailand ini akan dengan senang hati untuk berjuang dan perlahan menapaki tangga peringkat, namun dirinya jelas takkan menolak kesempatan menghadapi “Chinga” demi sabuk emas keduanya jika tawaran itu tiba.
Tawanchai menambahkan:
“Saya tak dapat memastikan [apakah saya akan dapat melawan Allazov] karena itu tergantung pada ONE Championship, siapa pun lawan yang akan mereka berikan pada saya, tapi impian saya adalah meraih sabuk Juara Dunia dalam kickboxing.”